27
Tampaknya reformulasi pengkaderan menjadi kunci yang penting untuk ditindaklanjuti dalam upaya penanganan krisis kader dan problem
kader. Disinilah letak kaderisasi sebagai pengembangan organisasi dan penyemai organisasi. Perubahan sistem pengkaderan merupakan suatu
keniscayaan. Oleh karena itu perubahan sistem pengkaderan dalam organisasi
untuk terus
mengembangkan, menyesuaikan
dan menyempurnakan pengkaderannya agar lebih cocok dengan dinamika
perubahan zaman.
2. Hubungan Pengkaderan dan Pelatihan
Pengkaderan adalah pembinaan yang tetap sebuah pasukan inti yang terpercaya dan terlatih untuk dijadikan pimpinan atau regenerasi
suatu organisasi yang sewaktu-waktu diperlukan.
27
Sedangkan pelatihan adalah upaya mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian
manusia.
28
Jadi antara pengkaderan dan pelatihan berhubungan satu dengan lainnya karena setelah adanya pengkaderan maka terwujudlah
pelatihan guna meregenerasi adanya tampuk kepemimpinan berikutnya.
3. Pengertian pelatihan
Pelatihan adalah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja di samping adanya upaya lain. Pelatihan merupakan proses belajar mengajar
dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melaksanakan tugasnya. Pelatihan juga merupakan upaya untuk
27
Angga Yogaswara, Aplikasi Perencanaan dan Pengorganisasian Partai Keadilan Sejahtera Jakarta : Skripsi MD, 2003
28
Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Rieneka Cipta, 2004, Hal. 25
28
mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan
pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaan.
29
Pelatihan juga akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah
untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap dengan masing-masing kadar kemampuannya.
Menurut pendapat Prof. DR. Soekidjo Notatmojo dalm bukunya, “Pengembangan Sumber Daya Manusia,” yang dimaksud dengan
pelatiahan ialah Upaya mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.
30
Penggunaan istilah pelatihan training dikemukakan para ahli seperti D. Ale Yorder yang dikutip oleh Mangkunegara, menggunakan
istilah pelatihan untuk pegawai pelaksanaan dan pengawas, sedangkan Wekley dan Yukl lebih memeperjelas mengenai penggunaan istilah
pelatihan. Mereka berpendapat bahwa ; “Pelatihan merupakan istilah- istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang
diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pelatihan Adrew E. Sikula yang dikutip oleh Mangkunegara, pelatihan Training adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis
29
Abdurahman Fathoni, Orgnisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rieneka Cipta 2006, Cet ke-1 hal. 147
30
Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2004, hal. 25
29
dan terorganisir di mana pegawai non-manajemen mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalm tujuan terbatas.
Dengan demikian, istilah pelatihan ditunjukan kepada pegawai pelaksana dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
teknis. Tujuan pelatihannya antara lain : a.
Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi. b.
Meningkatkan produktifitas kerja. c.
Meningkatkan kualitas kerja. d.
Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia. e.
Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja. f.
Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berpartisipasi secara maksimal.
g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
h. Menghindari keusangan obsolescence
i. Meningkatkan perkembangan pegawai.
31
4. Langkah-langkah dalam melakukan pelatihan