16
mencakup kerangka target dan waktu. Hubungan antara tingkat akhir tujuan dan sasaran dengan alat pencapaiannya strategi dan taktik
tidaklah mudah. Keberadaan strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang
tersedia. Strategi memperhatikan hubungan antara pelaku orang yang melakukan tindakan dengan dunia luar.
1. Perbedaan Strategi dengan Taktik
Strategi menyebutkan satu persatu hubungan penyebab dan hasil antara apa yang dilakukan pelaku dan bagaimana dunia luar
menanggapinya. Strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang diinginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa stratejik
tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah
tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnyua berada di bawah pengawasan pelaku.
Keputusan strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial.
Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Perbedaan strategi dengan taktik adalah disaat memutuskan apa
yang seharusnya kita kerjakan dalam memutuskan sesuatu, maka diperlukan strategi. Sedangkan disaat memutuskan bagaimana untuk
mengerjakan sesuatu, disana berlaku taktik. Dengan kata lain, menurut
17
Drueker, strategi adalah memutuskan sesuatu yang benar sedangkan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar.
4
Dalam konteks manajemen, menurut Wright, Kroll, dan Parnel 1996. Istilah strategis menunjukan bahwa menajemen strategis memiliki
cakupan proses manajemen lebih luas hingga pada tingkatan yang lebih tepat dalam penentuan misi dan tujuan organisasi dalam konteks
keberadaannya di lingkungan eksternal dan eksternalnya.
5
2. Dimensi Strategi
Berdasarkan pengertiannya diatas dapat dijelaskan bahwa strategi memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan dan diketahui untuk
mengurangi uraian dengan dan pemasukan dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi tersebut, antara lain :
a. Dimensi Keterlibatan Manajemen Puncak
Keterlibatan manajemen puncak merupakan keharusan, karena hanya pada tingkat manajemen puncak akan tampak segala bentuk
implikasi berbagai tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan eksternal, pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara pandang
yang holistik dan menyeluruh.
6
Selain itu, hanya manajemen puncaklah yang memiliki wewenang untuk mengalokasikan dana,
prasarana, dan sumber lainnya dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah diputuskan. Dengan kata lain, peranan manajemen puncak
4
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Stratejik Pengantar Proses Berfikir Stratejik, Jakarta : Binarupa Aksara, 1996, hal. 16
5
M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayan, 2003, hal. 5
6
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, hal. 18
18
sangat penting dalam merencanakan dan menentukan strategi yang berisikan visi, misi, dan tujuan organisasi.
b. Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan
Dalam mempertahankan strategi untuk mengembangkan suatu eksistensi organisasi berpandangan jauh kedepan, dan berprilaku
proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi.
7
Keputusan strategi harus didasarkan pada antisipasi dan prediksi yang akan terjadi bukan didasarkan yang sudah
diketahuinya. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan di masa
mendatang. Dengan sikap menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan yang akan terjadi dan tidak akan dihadapkan pada
situasi dadakan. c.
Dimensi Lingkungan Internal dan Eksternal Dimensi lingkungan internal dan eksternal adalah suatu kondisi
yang sedang dihadapi yang berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan rencana
strategis yang berjangka panjang.
8
Dalam kondisi tersebut, manajemen puncak perlu melakukan analisis yang objektif agar dapat menentukan
kemampuan organisasi berdasarkan berbagai sumber yang dimiliki.
7
Hadari Nawawi, Manajemen Stratejik Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000, hal.
153
8
Ibid, hal. 157
19
Setiap manajemen puncak perlu menyadari bahwa organisasi yang dipimpinnya harus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Setiap organisasi biasanya mempengaruhi lingkungannya dan tidak akan terlepas dari kondisi eksternal yang faktor-faktornya pada
umumnya di luar kendali organisasi yang bersangkutan. Adapun dimensi lingkungan eksternalfaktornya pada umumnya di luar kendali
organisasi yang bersangkutan. Adapun dimensi lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional, dan
lingkungan global yang terdiri dari berbagai aspek dan kondisi, seperti sosial politik, sosial budaya, sosial ekonomi, kependudukan, kemajuan
ilmu teknologi, adat istiadat, agama, dan berbagai perubahan lain yang senantiasa terjadi.
9
Dengan demikian, manajemen puncak memahami terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal bagi organisasi dan mampu
melakukan berbagai pendekatan juga teknik untuk merumuskan strategi organisasi yang dipimpinnya.
d. Dimensi Konsekuensi Isu Strategi
Dalam mengimplementasikan strategi harus didasarkan pada penempatan organisasi sebagai suatu system. Setiap keputusan
strategi yang dilaksanakan harus dapat menjangkau semua komponen atau unsur organisasi, baik arti sumber daya maupun arti satuan-satuan
9
Ibid, hal. 158
20
kerja tersebut dikenal, seperti departemen, divisi, biro, seksi, dan sebagainya.
10
3. Tahapan Strategi