31
kegiatan pelatihan di mana dalam rancangan ditentukan jenis pelatihannya.
d. Pelaksanaan program pelatihan
Pelaksanaan program pelatihan terbagi tiga tahap, yaitu tahap awal mencakup pengumpulan peserta, penyediaan fasilitas dan
logistic, orientasi, dan tes awal persepsi peserta terhadap pelatihan. Tahap kedua, penyampaian pelatihan dan tahap ketiga, merupakan
pelaksanaan post test terhadad hasil pelatihan. e.
Evaluasi pelatihan Evaluasi pelatihan dilaksanakan untuk mengidentifikasi
keberhasilan suatu program pelatihan, termasuk di dalamnya panitia pelaksanaan pelatihan biasanya criteria evaluasi berfokus pada hasil
akhir, di mana hal yang harus diperhatikan ialah reaksi peserta terhadap proses dan isis kegiatan pelatihan, pengetahuan, perubahan
perilaku, secara individu maupun organisasi. Adapun mengenai fase evaluasi menjadi umpan balik untuk melaksanakan rediksi atau
perkiraan kebutuhan pelatihan berikutnya.
32
5. Pengertian Sistem Pelatihan
Sebagaimana telah dibahas diatas dilihat dari segi kebahasaan Etimologi kat
a sistem berasal dari istilah yunani “sistema” yang mengandung arti keseluruhan a whole yang tersusun dari sekian banyak
32
M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta : Gajah Mada University, 2004, hal. 229
32
bagian, berarti pula hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur. Jadi sistem adalah sebuah
himpunan atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan sesuatu keseluruhan.
33
Sedangkan pelatihan adalah sesuatu pembinaan terhadap tenaga kerja disamping adanya upaya lain. Pelatihan
proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melaksanakan tugasnya. Pelatihan juga merupakan upaya
untuk mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan
pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaan.
34
Sistem pelatihan ialah suatu pembinaan terhadap tenaga kerja yang dilakukan secara keseluruhan baik dengan cara belajar mengajar ataupun
melalui proses pelatihan.
6. Unsur-unsur pelatihan
Unsur-unsur pelatihan adalah komponen-komponen yang ada dalam setiap kegiatan pelatihan. Unsur-unsur tersebut adalah trainer
pelatih, Peserta Mitra pelatih, materi pelatihan, metode pelatihan, tujuan pelatihan, dan pengawas pelatihan.
35
a. Trainer pelatih
33
Tatang M. Amin Pokok-pokok Tori system, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cek ke-7, hal, 15
34
Abdurohman Fathoni, Organisasi dan manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta : Rineka Cipta 2006, Cet ke-1, hal, 147
35
M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta : Prenada Media, 2004, hal. 75
33
Trainer adalah orang, kelompok atau lembaga yang mengadakan pelatihan yang mana dalam pelatihan tersebut trainer
sangat berperan untuk keberhasilan suatu pelatihan yang diterapkan. Seorang trainer seharusnya memilki integritas keperibadian,
kemampuan, intelektual dan keterampilan yang memadai dalam rangka mengubah input menjadi output.
b. Peserta
Unsur pelatihan selanjutnya adalah peserta, yaitu manusia yang menjadi sasaran pelatihan atau manusia penerima pelatihan, baik
sebagai individu maupun sebagai kelompok. c.
Materi pelatihan Materi pelatihan adalah isi, peran atau materi yang
disampaikan trainer kepada para peserta. Materi pelatihan merupakan isi dari pelatihan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Materi
yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan. d.
Media pelatihan Media pelatihan adalah alat yang deperguanakan untuk
menyampaikan materi pelatihan kepada peserta.
e. Metode pelatihan
Hal yang erat dengan media pelatihan adalah metode pelatihan. Metode pelatihan meruupakan suatu cara sistematis dapat diberikan
secara luas serta dapat membuat suatu kondisi tertentu dalam
34
penyelengaraan pelatihan guna mendorong peserta agar dapat mengembangkan aspek kongitif, efektif, dan psikomotrik, terhadap
penyelesaian tugas dan pekerjaan yang akan dibebankan kepadanya. f.
Tujuan Tujuan adalah hasil dari kegiatan pelatihan tersebut yaitu agar
para peserta yang mengikuti pelatihan dapat menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.
g. Pengawas
Agar berjalan dengan lancar pelatihan ini maka diperlukan adalah pengawas. Pengawas adalah orang yang diberi tugas untuk
mengawasi segala tindak pelaksanaan pelatihan agar mencapai tujuan yang diinginkan.
7. Komponen-Komponen Pelatihan Dakwah