38
f. Evaluasi Pelatihan Dakwah
Evaluasi pelatihan dakwah dilaksanakan untuk memverifikasi keberhasilan suatu program pelatihan dakwah yang dilaksanakan,
termasuk didalamnya panitia pelaksan pelatihan dakwah. Biasanya criteria evaluasi berfokus pada outcome-nya hasil akhir, dimana hal
yang harus diperhatikan ialah reaksi peserta terhadap proses dan isi kegiatan pelatihan dakwah, pengetahuan keislaman, perubahan
perilaku, perbaikan yang dapat diukur secara individu maupun organisasi. Adapun mengenai fase itu akan menjadi umpan balik
untuk melakukan prediksi atau perkiraan kebutuhan pelatihan dakwah berikutnya.
C. Pengertian Da’i
Da’i menurut etimologi berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata da’ain yang mrupakan bentuk isim fail kata menujukkan pelaku yang artiya
orang yang melakukan dakwah. Sedangkan secara terminologis da’i yaitu setiap muslim yang berakal mukallaf aqil baligh dengan kewajiban
dakwah.
39
Da’i adalah orang yang melakukan atau melaksanakan dakwah secara individu, kelompok atau berbentuk. Da’i sering juga disebut mubaligh orang
yang menyampaikan ajaran Islam. Pada dasarnya semua pribadi muslim itu
39
Idris Abdul Somad, Diktat ilmu dakwah Depok: T.pn.,2004, hal. 6
39
berperan secara otomatis sebagai mubaligh atau da’i dalam bahasa komunikasi disebut komunikator.
Da’i adalah orang yang menyeru, memanggil, mengundang atau mengajak.
40
Yaitu memanggil untuk melaksanakan perintah yang baik dan mencegah yang munkar amar ma’ruf nahi munkar sesuai dengan ajaran
agama Islam, panggilan tersebut merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim dianapun mereka berada menurut kadar kemampuannya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
Artinya: kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yng ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
oang-orang yang fasik. QS. Ali Imran 110
Untuk melakukan aktifitas dakwah, seorang da’i perlu mempunyai syarat-syarat dan kemampuan tertentu agar berdakwah dengan hasil yang baik
dan sampai pada tujuannya. Persyaratan dan kemampuan yang perlu dimiliki oleh da’i secara umum bisa mencontoh kepada Rasulullah SAW. Merupakan
40
A.H hsanuddin, Retorika Dakwah Dan Publistik dalam Kepemimpinan Surabaya: Usaha Nasional 1982. Cet. Ke-1 hal. 33
40
standar atau uswatun hasanah bagi umatnya, maka tentunya hal itu pun berlaku dalam dakwah Islam.
41
Seorang da’i sebagai juru dakwah memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap diriya sendiri dari pada terhadap masyarakat. Karena apapun
yang disampaikannya kepada masyarakat haruslah sesuai dengan perbuatannya sehari-hari.
42
Adapun syarat- syarat dan kemampuan da’i secara teoritis di antaranya:
a. kemampuan berkomunikasi
b. kemampuan menguasai diri
c. kemampuan pengetahuan psikologi
d. pengetahuan-pengetahuan pendidikan
e. kemampuan di bidang al-Qur’an
f. kemampuan pengetahuan di bidang umum
g. kemampuan membaca al-Qur’an dengan fasih
h. kemampuan pengetahuan di bidang Hadist
i. kemampuan di bidang agama secara umum.
43
41
Drs. H. Nawawi Rambe, Sejarah Dakwah Islam, Jakarta: Wijaya 1985. Cet. Ke-13 hal. 10
42
Alwisral Imam Zaidallah dan Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’i dan Khotib Profesional, Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Cet. Ke-1, hal. 97
43
Slamet Muhaemin Abda, Pinsip-prinsip Metodologi dan Dakwah, Surabaya : Usaha Nasional, 1994 Cet. Ke-1 hal.69-77
41
BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAARUL HIKMAH
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Hikmah
Pondok Pesantren Daarul Hikmah berdiri tahun 1997, adalah Pondok Pesantren Modern yang berlokasi di kawasan pesisir utara Tangerang tepatnya
di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri. Pondok ini memiliki perbedaan dengan pondok lain di kawasan pesisir utara Tangerang yang umumnya bertema
Salafy dalam hal kegiatan. Pondok ini disebut Pondok Modern karena memadukan sekolah dan mengaji dalam kegiatan Pondok dan berbeda dengan
Pesantren Salafy yang kegiatan umumnya hanya mengaji. Pondok ini didirikan oleh alumni Pondok Pesantren Gontor, KH Afif el-Afify karena kondisi
masyarakat saat itu yang minim pendidikan.
1
Sejak pertama didirikan, Pondok ini diterima oleh masyarakat sekitar dengan banyaknya santri-santri yang mengikuti. Awalnya Pondok ini diikuti
sebanyak sekitar 80 santri. Namun, setelah 10 tahun berdiri, Pondok ini telah diikuti 680 santri.
Yayasan Wakaf Bina Ummat yang berdiri ditahun yang sama merupakan wadah dari lembaga pendidikan Pondok Pesantren Modern Daarul
Hikmah sekaligus memayungi lembaga pendidikan MTs Daarul Hikmah yang diprakarsai oleh KH. Afif Afify. Beliau adalah pimpinan Yayasan Wakaf Bina
Umat. Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk membantu masyarakat
1
Hasil Wawancara Penulis dengan KH. Afif Afify Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Hikmah di Pondok Pesantren Daarul Hikmah pada Tanggal 20 Maret 2011