Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
pihak ketiga pemegang saham calon investor, pemasok, kreditur, karyawan dan pelanggan, kewajiban ini biasanya timbul karena pihak ketiga yang
merasa dirugikan atas pengambilan keputusan yang salah, karena mengandalkan laporan keuangan hasil audit yang menyesatkan; 3 Kewajiban
pidana bagi pihak ketiga, kewajiban ini biasanya muncul karena akuntan
publik ikut terlibat secara langsung bersama-sama dengan klien dalam
melakukan tindakan kriminal. Jasa akuntan publik merupakan jasa professional, maka perusahaan harus
memberikan fee kepada akuntan publik yang melakukan jasa audit terhadap laporan keuangannya. Menurut Gatot 2010 dalam Aryani 2011, pasar audit
di Indonesia sangat ketat dan tidak hanya didominasi Kantor Akuntan Publik KAP big four saja. Selain itu, pasar audit di Indonesia juga masih bersifat
cost focus dibandingkan brandquality focus. Maksudnya perusahaan- perusahaan di Indonesia yang menggunakan jasa audit kebanyakan masih
menggunakan pertimbangan pemilihan KAP melalui audit fee-nya daripada nama besar atau kualitas dari KAP Kusharyanti, 2013.
Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan
Penentuan Fee Audit. Dalam bagian lampiran 1 dijelaskan bahwa panduan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik
Indonesia yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam
4
menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam menetapkan imbalan jasa
yang wajar sesuai dengan martabat profesi akuntan publik dan dalam jumlah yang pantas untuk dapat memberikan jasa sesuai dengan tuntutan standar
profesional akuntan publik yang berlaku. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan fee
audit eksternal. Menurut Jemada dan Yaniartha 2013,
fee audit merupakan besarnya imbal jasa yang diterima oleh auditor akan pelaksanaan pekerjaan
audit. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan salah satu obyek yang menarik untuk diteliti. Besar kecilnya fee
audit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas, dan reputasi auditor.
Faktor yang mempengaruhi audit fees menurut penelitian awal Simunic 1980 yang dikembangkan oleh penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh
Caneghem 2010 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi audit fees adalah ukuran perusahaan, risiko audit, dan kompleksitas audit. Ukuran
perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan klien yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP kantor akuntan publik. Ukuran perusahaan sangat
menentukan lamanya proses audit yang pada akhirnya berdampak pada besarnya biaya audit. Menurut Fachriyah 2011, ukuran perusahaan
merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi audit fees dibandingkan
5
kompleksitas, profitabilitas dan reputasi auditor. Semakin besar ukuran perusahaan yang diaudit, maka semakin besar pula fee yang harus dibayarkan.
Menurut Kusharyanti 2013 proses audit dilakukan oleh staf dan auditor senior, audit planning dilakukan oleh manajer, ulasan dan komunikasi dengan
klien dilakukan oleh manajer dan partner. Secara umum, proses audit yag besar menunjukkan bahwa jumlah jam kerja dan jumlah auditor akan
tergantung pada ukuran klien dalam hal ini ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset perusahaan. Oleh karena itu, ukuran perusahaan
mempengaruhi jumlah biaya audit yang dibayarkan. Biaya audit merupakan masalah penting bagi manajemen dan entitas, hal
ini tak terlepas dari kewajiban untuk menghasilkan laporan keuangan yang tentunya harus baik dan independen. Menurut Azadi dan Mohammadi 2014,
adaya pemisahan kepemilikan dari manajemen dalam perusahaan, hal inilah yang merupakan peran penting dari lembaga atau perusahaan dalam
mengendalikan dan memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih menonjol yaitu menghasilkan laporan keuangan yang independen, oleh karena
itu fee audit yang dibayarkan menjadi penting sebagai timbal balik atas jasa audit. Penelitian awal yang dilakukan oleh Beiner 2004 mengatakan bahwa
selama tiga dekade sebelumnya ada beberapa contoh yang disebutkan mengenai kontroversi antara penerima manfaat yang berbeda dari suatu
perusahaan dan bagaimana perusahaan menangani kontroversi tersebut. Struktur kepemilikan pada perusahaan mempunyai peran penting berkaitan
6
dengan perbedaan kepentingan, hal ini ditentukan berdasarkan konvergensi antara manfaat dari manajemen dan pemilik entitas ekonomi. Jika manfaat
yang diterima manajer dan pemilik adalah sama akan terjadi kontroversi dalam institusi atau perusahaan yang berpotensi akan mempengaruhi
kepentingan yang berbeda dalam perusahaan dan pasar modal. Menurut Esmaeili, Mirgoushe, Najmeddin dan Mortazavi
2014, hasil dari peningkatan tanggung jawab manajemen dalam menangani tata kelola
perusahaan dalam proses audit secara umum yaitu, audit bekerja dengan manajer, dewan direksi dan komite audit, untuk memastikan para pemangku
kepentingan mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi dan perlindungan keuntungan mereka. Studi ini untuk menyelidiki hubungan
antara kepemilikan institusional dan biaya audit dalam perusahaan. Faktor dalam mengaudit tidak hanya fee saja, melainkan auditor juga
sebelumnya memerlukan kerjasama yang baik dengan manajemen perihal data laporan keuangan maupun data lainnya yang diperlukan untuk mengaudit
harus handal dari manajemen dan auditor harus tetap menjaga independensi serta obyektivitasnya. Ada empat alasan mengapa audit atas laporan keuangan
diperlukan yaitu 1 adanya perbedaan kepentingan, 2 konsekuensi, 3 kompleksitas, 4 keterbatasan akses remoteness. Salah satu alasan adanya
perbedaan kepentingan yaitu antara manajemen dengan para pemakai laporan keuangan, manajemen sebagai pembuat laporan keuangan mempunyai
kepentingan agar laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya
7
memperlihatkan kinerja yang baik. Kinerja yang baik salah satunya dinilai dari informasi laba yang dihasilkan.
Menurut PSAK Nomor 1 informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di
masa depan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya IAI 2007. Menurut Gultom dan Diyanty 2013, salah satu informasi penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah
informasi mengenai laba perusahaan. Bagi pemilik saham dan investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis wealth yang akan diterima melalui
pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu dan dapat digunakan untuk
memperkirakan prospeknya di masa mendatang. Menurut Pambudi dan Ghozali 2013, seringkali terdapat tindakan yang
mementingkan kepentingan sendiri dalam hal pelaporan keuangan opportunistic yang dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi
tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan maupun diturunkan sesuai dengan keinginan manajemen, salah satunya dengan manajemen laba
sehingga laba menjadi besar dan diharapkan pemakai laporan keuangan yakin bahwa posisi keuangan perusahaan tersebut baik. Sementara menurut
Immanuel dan Yuyetta 2014, salah satu langkah yang diambil stakeholders untuk meminimalisasikan kemungkinan munculnya praktik manajemen laba
8
yaitu dengan mempekerjakan auditor eksternal, sehingga manajemen laba
mempunyai efek terhadap audit fees yang dibayarkan.
Pada dasarnya penggunaan jasa auditor eksternal untuk pengendalian konflik antara manajer perusahaan, pemegang saham dan pemegang obligasi.
Menurut Fachriyyah 2011, hasil audit atas laporan keuangan perusahaan tersebut mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar bagi auditor.
Adanya tanggung jawab yang besar ini memacu auditor untuk bekerja secara profesional, salah satu bentuk profesionalisme auditor adalah menjalankan
pekerjaan auditnya sesuai dengan standar auditing. Atas profesionalisme auditor eksternal berhak menerima imbalannya berupa audit fees. Penelitian
tentang audit fees dipengaruhi oleh tipe auditor eksternal yang dipilih. Menurut Nugrahani dan Sabeni 2013, kantor akuntan publik besar dan
termasuk dalam jajaran Big 4 yang berkualitas tinggi membuat sedikit kesalahan daripada auditor yang berkualitas rendah sehingga memiliki fee
audit yang lebih tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lai dan Chang 2013 reputasi auditor juga berpengaruh terhadap audit fee dimana fee
audit yang lebih tinggi akan dibayarkan kepada auditor Big 4. Menurut Nindita dan Veronica 2012, di Indonesia terdapat lebih dari 400
KAP. Suatu jumlah yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan di Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 45.000 KAP. Sejak kasus Enron, KAP
internasional kini tinggal empat besar yang disebut “Big four”. KAP internasional tersebut mempunyai kantor di setiap kota di Amerika Serikat dan
9
banyak kota di seluruh dunia. Setiap KAP Big Four ini mempunyai kemampuan melayani pasar internasional. Sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Indonesia “Big Four” diwakili kepentingannya oleh KAP Indonesia sendiri.
Menurut Nindita dan Veronica 2012, The Big Four dan mitranya di Indonesia saat ini sebagai berikut :
1. Delloite Touche Thomatsu Tanudiredja berafiliasi dengan Osman Satrio Rekan.
2. Ernst Young berafiliasi dengan Purwantono, Suherman, Surja. 3. Klynveld Peat Marwick Goerdeler berafiliasi dengan Siddharta
Widjaja. 4. Pricewaterhouse Coopers berafiliasi dengan Wibisana, Rekan.
Masalah agensi yang disebabkan konfik kepentingan dan asimetri informasi membuat perusahaan menanggung biaya keagenan agency cost,
teori agensi menyatakan bahwa konflik kepentingan dan asimetri informasi yang muncul dapat dikurangi dengan mekanisme pengawasan yang tepat
untuk menyelaraskan kepentingan berbagai pihak di perusahaan oleh karena itu harus fokus pada audit internal dengan peduli bagaimana internal audit dan
audit eksternal meningkatkan integritas pelaporan keuangan. Menurut Aryani 2011 dalam Putri dan Utama 2014 fungsi internal audit dirancang untuk
melindungi aset perusahaan dan membantu menghasilkan informasi akuntansi yang handal untuk pembuatan keputusan. Beberapa faktor yang
10
mempengaruhi audit fees diatas, tak terlepas juga menjaga bagaimana peran internal audit perusahaan dalam hal memonitoring manajemen perusahaan.
Tentunya diharapkan auditor eksternal dalam proses auditnya bisa independen terhadap manajemen, agar manajemen bisa bekerja sesuai dengan prosedur
guna menyajikan data laporan keuangan yang valid dan handal untuk diaudit oleh auditor eksternal Hazmi dan Sudarno, 2012. Disisi lain, peran internal
audit dan corporate governace kepemilikan perusahaan sangatlah penting sebagai salah satu bentuk keandalan pelaporan keuangan perusahaan tentunya
juga akan mempengaruhi besar kecilnya fee audit yang akan dibayarkan sesuai dengan jasa audit independen yang sudah dikerjakan, fungsi internal audit
berpengaruh positif terhadap fee audit Putri dan Utama, 2014. Berdasarkan kebijakan dari ICPA Institute of Certified Public
Accountants dengan Kep.024IAPIVII2008 menyediakan regulasi pada biaya audit audit fee yang sudah dijelaskan sebelumnya, menyatakan bahwa
tingkat fee audit harus diperhatikan terutama mengenai kebutuhan klien, tugas, dan tanggung jawab dibawah hukum, kemandirian, tingkat
keterampilan tingkat keahlian, dan tanggung jawab yang diberikan untuk pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, perhatian juga harus diberikan kepada
tingkat kompleksitas pekerjaan, jumlah waktu yang diperlukan dan efektivitas dihabiskan oleh akuntan publik dan stafnya ketika melakukan pekerjaan serta
disepakati biaya dasar kesepakatan. Berdasarkan survei PAO Public Accountant Office di Jawa Timur, Nurhayati 2007 dalam Kusharyanti
11
2013 menemukan bahwa faktor yang paling signifikan mempengaruhi biaya audit adalah jam kerja audit proses belajar dan upaya untuk
mempertahankan klien. Contoh lain dari studi mengenai hal ini adalah dengan Fachriyah 2011 yang juga menemukan ukuran perusahaan sebagai faktor
utama yang mempengaruhi biaya audit, selain kompleksitas, profitabilitas, dan reputasi auditor. Selain itu, Esti Widiasari dan Prabowo 2009 meneliti
efek internal kontrol dan struktur tata kelola perusahaan terhadap biaya audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel ini mempengaruhi biaya
audit. Faktor seperti karakteristik perusahaan, jenis kepemilikan swasta dan pemerintah sebenarnya tidak mempengaruhi probabilitas fee audit sementara
ukuran manajemen laba mempengaruhi jumlah probabilitas fee audit Pambudi dan Ghozali, 2013.
Hal yang memepengaruhi audit fees adalah ukuran perusahaan, ketika perusahaan tersebut mempunyai harta yang besar, maka akan semakin rumit
pula proses audit yang dilakukan dan memakan waktu yang lama sehingga imbalan untuk jasa audit juga dibayarkan lebih tinggi, ukuran perusahaan
size merupakan besar kecilnya ukuran perusahaan yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP, sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit
fees Nugrahani dan Sabeni, 2013. Penelitian tentang fee audit ini mencoba untuk menarik penelitian yang dilakukan oleh Simunic 1980 merupakan
penelitian awal di bidang fee audit sementara itu, Hay 2008
12
mengembangkan penelitian fee audit dengan menambahkan faktor internal
auditor dan tata kelola perusahaan.
Pengendalian konflik kepentingan antara manajer perusahaan, pemegang saham dan pemegang obligasi pada dasarnya sebagai alasan utama untuk
melibatkan auditor. Dimana, audit merupakan fungsi independen dengan cara yang teratur dan serangkaian langkah terstruktur, memeriksa secara kritis
pernyataan yang dibuat oleh perorangan atau organisasi tentang kegiatan ekonomi dimana mereka telah bergerak dan mengkomunikasikan hasil dalam
bentuk laporan keuangan kepada pengguna. Konsentrasi kepemilikan mengakibatkan perubahan konflik
kepentingan dari konflik antara manajer dan pemegang saham menjadi konflik kepentingan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas Ding, Yuan
dan Zhang, Hua 2007. Sementara struktur kepemilikan perusahaan menurut Esmaeili, et al 2014 dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu struktur
kepemilikan manajerial dan institusional, Pemilik institusional memiliki sebagian besar saham perusahaan. Mengenai pemisahan kepemilikan dari
manajemen dalam perusahaan, peran penting dari pemilik ini dalam mengendalikan dan memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih
menonjol. Karena biaya audit merupakan masalah penting baik bagi manajer dan auditor independen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
hubungan antara kepemilikan institusional dan audit, dan ditemukan bahwa
13
kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap audit fees Azadi dan Mohammadi, 2014.
Sebagaimana landasan dari teori yang digunakan yaitu teori agensi yang menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang
principal yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang agency yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerjasama yang disebut “nexus of
contract”. Pemegang saham sebagai principal dan manajer sebagai agensi. Principal sebagai wewenang berusaha untuk meningkatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya, agar dengan begitu pembagian dividen akan semakin besar. Sedangkan agen sebagai pihak yang diberi wewenang, dalam hal ini
manajer akan berusaha meningkatkan laba agar dividen yang dibagikan kepada principal akan semakin besar dan kompensasi dari principal kepada
agen juga akan semakin besar. Perbedaan kepentingan antara principal pemegang saham dan agency manajer dapat menimbulkan suatu informasi
asymetri kesenjangan informasi. Masing-masing pihak berusaha
memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Manajer dalam hal ini dapat melakukan tindakan kecurangan fraud untuk memanipulasi laba, agar
kompensasi ekonomi yang diberikan oleh principal semakin besar. Tindakan seperti memanipulasi laba ini menjadi penting adanya fungsi internal control
dalam suatu perusahaan agar kecurangan seperti ini bisa diminimalisir. Bentuk manipulasi dari perilaku menyimpang pada manajemen adalah seperti
manajemen laba yaitu tindakan manajemen untuk memilih kebijakan
14
akuntansi dari suatu standar tertentu dengan tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan atau nilai perusahaan.
Menurut Hazmi dan Sudarno 2013 faktor lain yang berpengaruh terhadap audit fee adalah internal audit ini, dikarenakan internal audit
diperlukan bagi organisasi yang membutuhkan informasi dari pihak yang independen mengenai berbagai aktivitas organisasi guna pengambilan
keputusan yang lebih obyektif dan accountable. Dengan semakin baiknya kondisi internal maka akan memiliki kualitas auditor eksternal yang lebih baik
sehingga fee audit yang dibayar lebih tinggi. Penelitian sebelumnya juga hal lain menurut Lai dan Chang 2013 reputasi auditor juga berpengaruh
terhadap audit fee dimana fee audit yang lebih tinggi akan dibayarkan kepada auditor Big 4.
Tindakan manajemen laba telah menimbulkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi dalam dunia bisnis yang menyebabkan auditor Arthur
Anderson dihapus dari Big 5, antara lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat. Selain itu di Indonesia juga
terjadi hal serupa, seperti PT. Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan financial reporting yang berawal dari
terdeteksi adanya manipulasi Gideon, 2005. Sebagaimana yang kita ketahui laporan keuangan dibuat untuk meningkatkan kepercayaan bagi lingkungan
perusahaan dan masyarakat, dalam hal ini perusahaan tentunya mengeluarkan
15
biaya audit yang disebut fee audit sebagai timbal balik dari hasil mengaudit. Moradi dan Vallpour 2012 mengatakan bahwa perusahaan dengan
manajemen laba tinggi cenderung akan membayar audit fee lebih tinggi.
Dengan adanya kasus dari skandal korupsi dan penipuan akuntansi dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan terkemuka di
dunia menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan stakeholders dan menimbulkan pertanyaan seberapa tinggikah tingkat kompetensi dari
independensi auditor eksternal yang dulu pernah muncul dan berdasarkan uraian latar belakang serta penelitian sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa
penelitian ini membuat timbulnya pandangan skeptis terhadap apakah itu efek dari fee yang didapat oleh auditor eksternal cukup beralasan, oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor serta internal audit
terhadap audit fees.