Manajemen Laba Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

4. Motivasi pajak taxation motivation Salah satu insentif yang dapat memicu manajer untuk melakukan rekayasa laba adalah untuk meminimalkan pajak atau total pajak yang harus dibayarkan perusahaan. manajer akan membayar pajak serendah mungkindengan cara meminimalkan laba. Dengan begitu, perusahaan dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. 5. Pergantian CEO change of chief executive officer Banyak motivasi yang muncul saat terjadi pergantian CEO. Salah satunya adalah pemaksimalan laba untuk meningkatkan bonus pada saat CEO mendekati masa pensiun. Pada sisi yang berbeda, CEO juga berusaha meningkatkan kinerjanya untuk menghindari pergantian CEO oleh pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan laba jika penilaian kinerja berdasarkan laba. CEO yang dinilai baik oleh pemilik perusahaan akan diberikan bonus reward , sedangkan manajer yang kinerjanya kurang baik akan diganti oleh pemilik perusahaan punishment. 6. IPO initial public offering Perusahaan yang baru pertama kali menawarkan harga pasar, sehingga terdapat masalah bagaimana menetapkan nilai saham yang ditawarkan. Oleh karena itu, informasi laba bersih dapat digunakan sebagai sinyal kepada calon investor tentang nilai perusahaan, sehingga manajemen perusahaan yang akan go public cenderung melakukan manajemen laba untuk memperoleh harga lebih tinggi atas saham yang akan dijualnya. 28 Penjelasan berikutnya, Beneish 2001 dalam Pambudi 2013 menyatakan bahwa manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi- transaksi yang mengubah laporan keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan para stakeholders tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan. Manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pengungkapan informasi tambahan dalam laporan keuangan. Akan tetapi, peningkatan pengungkapan laporan keuangan akan mengurangi asimetri informasi sehingga peluang bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba menjadi semakin kecil. Perusahaan yang melakukan manajemen laba akan mengungkapkan lebih sedikit informasi dalam laporan keuangan agar tindakannya tidak dapat terdeteksi. Manajemen laba muncul sebagai dampak masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham principal dan manajemen perusahaan agent. Menurut Salno dan Baridwan 2008 dalam Ningsaptiti 2010 pihak prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat sedangkan agen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologinya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. 29 Menurut Cameghem 2009 dalam Pambudi 2013 perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi lebih cenderung untuk membayar audit fees yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat manajemen laba yang rendah.

4. Tipe Auditor

Menurut Halim 2008 tipe auditor yang ditugaskan untuk mengaudit tindakan ekonomi atau kejadian untuk entitas individual atau entitas hukum pada umumnya diklasifikasikan kedalam tiga kelompok yaitu: 1. Auditor Internal Auditor internal merupakan karyawan suatu perusahaan tempat mereka melakukan audit. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Auditor internal terutama berhubungan dengan audit operasional dan audit kepatuhan. Meskipun demikian pekerjaan audit internal dapat mendukung audit laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen. Para auditor internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat Certified Internal Audit CIA, yang beberapa diantaranya juga bersertifikat Certified Public Accountant CPA. 2. Auditor Pemerintah Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban 30 keuangan dari berbagai unit organisasi dalam pemerintahan. Auditing ini dilaksanakan oleh auditor pemerintah yang bekerja di BPKP badan pengawas keuangan dan pembangunan dan BPK badan pemeriksa keuangan. Auditor pemerintah juga bekerja di Direktorat Jendral Pajak, tugasnya adalah memmeriksa pertanggungjawaban keuangan para wajib pajak baik perseorangan maupun yang berbentuk organisasi kepada pemerintah. 3. Auditor Independen Akuntan Publik Auditor independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Klien dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, badan pemerintah maupun individu perseorangan. Auditor independen juga menjual jasa lain berupa konsultasi pajak, konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan, serta jasa-jasa lainnya. Auditor independen bekerja dan memperoleh penghasilan yang berupa fee per jam kerja dan auditor independen harus independen terhadap klien pada saat melakukan audit maupun saat pelaporan hasil audit. Auditor independen menjalankan tugas dibawah suatu kantor akuntan publik. Disamping ketiga jenis auditor tersebut, sering juga dikenal istilah akuntan pendidik yang merupakan ahli-ahli akuntansi yang menjadi pengajar akuntansi terutama di suatu fakultas ekonomi jurusan akuntansi. 31 Definisi audit menurut ASOBAC A Statement of Basic Auditing Concepts yaitu: “Suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-aseri tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.” Menurut Kell dan Boynton 2008, salah satu tipe audit adalah audit laporan keuangan yang mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai kriteria yang ditentukan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum PABU. Audit laporan keuangan ini biasanya dilakukan oleh seorang eksternal auditor. Arens et.al 2003 dalam Suharli dan Nurlaelah 2008 mengemukakan ada empat jenis auditor yang umum dikenal masyarakat yaitu 1 certified public accounting firms akuntan publik, 2 general accounting office auditors akuntan pemerintah, 3 internal revenue agent akuntan pajak, dan 4 internal uditors auditor internal. Certified accounting public firms akuntan publik disebut juga auditor eksternal atau auditor independen. Akuntan ini bertanggung jawab atas pemeriksaan atau pengauditan laporan keuangan organisasi yang dipublikasikan dan memberikan opini atas informasi yang diauditnya. General accounting office auditors akuntan pemerintah yang dilaksanakan oleh auditor 32 pemerintah sebagai karyawan pemerintah. Audit ini mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional. Sedangkan internal revenue agent akuntan pajak mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanan pada pembayaran pajak oleh wajib pajak lingkup pekerjaannya adalah memeriksa apakah wajib pajak telah benar memberikan pajaknya sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku, dan internal auditors auditor internal bertanggung jawab pada manajemen perusahaan. Tujuannya adalah audit terhadap setiap perusahaan berbagai dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan. Pada akhir kegiatan biasanya diajukan saran rekomendasi untuk meningkatkan kualitas operasional perusahaan. Pada dasarnya layanan yang diberikan oleh para auditor cabang adalah sama, yang membedakan adalah tanggung jawab dan tingkat kebebasan. Semua yang berkaitan dengan auditor eksternal diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Apabila Kantor Akuntan Publik Asing KAPA atau Organisasi Audit Asing OAA ingin mendirikan usaha di Indonesia, KAPA atau OAA diwajibkan bekerjasama atau berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik KAP Indonesia. Di Indonesia, terdapat pula auditor eksternal Big Four dan Non Big Four. Menurut Nindita dan Veronica 2012, KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan KAPA Big Four, antara lain: 33

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverge Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013

0 3 22

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverge Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverge Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013).

0 2 9

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 10 21

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 16