Teori Keagenan Agency Theory

menginginkan kompensasi yang lebih dari principal sebagai akibat dari kontrak kerja yang telah dibuat dengan principal. Sehingga agent terus berupaya untuk membuat keuangan perusahaan terlihat baik agar tercapainya profitabilitas yang diinginkan oleh principal. Dengan begitu agent akan memperoleh kompensasi dari principal yang dapat memberikan kesejahteraan bagi dirinya. Maka dari itu akan menimbulkan konflik kepentingan antara agent dan principal, karena masing-masing pihak ingin mencapai kesejahteraan dirinya sendiri.

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan Company Size merupakan besar kecilnya perusahaan klien yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP. Ukuran perusahaan sangat menentukan lamanya proses audit yang pada akhirnya berdampak pada besarnya biaya audit Facriyah, 2011. Besar kecilnya suatu perusahaan juga berdampak terhadap struktur pendanaan perusahaan. Perusahaan besar cenderung memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini bisa terjadi karena adanya dorongan untuk menghasilkan kenaikan laba disetiap periodenya. Penentuan ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dengan jumlah asset kekayaan yang tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal akan semakin 23 rumit sehingga fee audit yang dibayarkan jadi lebih tinggi Nugrahani dan Sabeni, 2013. Menurut Rodoni dan Ali 2010, proksi ukuran perusahaan biasanya adalah total aset perusahaann. Karena aset biasanya sangat besar nilainya dan untuk menghindari bias skala maka besaran aset perlu dikompres. Secara umum, proksi ukuran perusahaan yang dipakai adalah logaritma natural ln dari total aset.

3. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga Susanti dan Riharjo, 2013. Dalam penelitian Shleifer dan Vishney 1986 dalam Annisa dan Lulus 2012 menyatakan bahwa kepemilikan institusional memainkan peran yang penting dalam memantau, mendisiplinkan, dan mempengaruhi manajer. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemilik institusional berdasarkan besar dan hak suara yang dimiliki dapat memaksa manajer untuk berfokus pada kinerja ekonomi dan menghindari peluang untuk berperilaku mementingkan diiri sendiri. Adanya tanggung jawab perusahaan kepada pemilik, maka pemilik institusional memiliki insentif untuk memastikan bahwa manajemen perusahaanmembuat keputusan yang akan memaksimalkan kesejahteraan yang akan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. 24 Menurut Adriani 2011 dalam Sukirni 2012, kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Menurut Azadi dan Mohammadi 2014, pemilik institusional memiliki sebagian besar saham perusahaan. Mengenai pemisahan kepemilikan dari manajemen dalam perusahaan, peran penting dari pemilik ini dalam mengendalikan dan memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih menonjol. Oleh karena itu, biaya audit merupakan masalah penting baik bagi manajer dan auditor independen, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara kepemilikan institusional dan fee audit.

4. Manajemen Laba

Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba Antonia, 2008 dalam Pambudi 2013. 25 Menurut Vojtech 2012:6 “Earning management EM involves any combination of these tatics with the purpose of achieving an earning target. Given managerial incentives, the earning target is the one that maximizes the combined value of such things as bonuses, stock options, and share holdings” Dari kalimat tersebut manejemen laba mengggabungkan beberapa kombinasi titik dengan tujuan mencapai target laba. Memberikan insentif kepada pihak manajemen, target laba merupakan salah satu yang memaksimalkan kombinasi nilai dari beberapa hal seperti bonus, pemilihan saham dan pemegang saham. Scott 2006 dalam Kustinah 2011 mendefinisi manajemen laba sebagai berikut: “Given that managers can choose accounting policies from a set for example, GAAP,it is natural to expect that they will choose policies so as to maximize their own utility andor the market value of the firm.” Dari definisi di atas, maka manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Manajemen laba terjadi karena terdapat sejumlah motivasi yang mendorong para manajer untuk memanipulasi laba yang dilaporkan. Empat alasan yang mendasari manajemen laba menurut Stice dan Skousen 2009 dalam Kustinah 2011, adalah: 1 memenuhi target internal; 2 memenuhi harapan eksternal; 3 meratakan atau memuluskan laba income smoothing; 4 mempercantik laporan keuangan window dressing untuk keperluan 26

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverge Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013

0 3 22

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERGE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverge Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverge Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013).

0 2 9

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 10 21

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 16