Watson. Dari hasil pengujian autokolerasi menggunakan Durbin Watson statistik, maka didapatkan hasil seperti yang tertera dalam tabel 4.6
berikut ini
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Durbin-Watson Durbin-Watson
Keterangan
2,138 Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: Data sekunder diolah Pada gambar 4.1 dibawah ini merupakan hasil uji autokorelasi
Durbin-Watson dengan menggunakan jumlah sampel 152 dan jumlah variabel independen sebaanyak 5.
Gambar 4.1 Hasil Uji
Durbin-Watson
Ada Daerah
Tidak ada Daerah
Ada Autokorelasi Ketidakpastian Autokorelasi
Ketidakpastian Autokorelasi d
L
d
U
2,138 4-d
U
4-d
L
1,718 1,820
2,180 2,280
Sumber: Data sekunder diolah Setelah dilakukan analisis data, diperoleh nilai durbin-watson
sebesar 2,138. Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai DW berada diantara d
U
dan 4-d
U
yaitu diantara 1,820 dan 2,180. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua model regresi terlepas dari masalah autokorelasi, yang
menunjukkan dalam model regresi tidak ada korelasi antara kesalahan
70
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 Ghozali, 2011.
d. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas ini dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Pada tabel 4.7 di bawah ini merupakan uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji Glejsers. Jika probabilitas
signifikansi variabel diatas tingkat kepercayaan 5 maka, dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.
Tabel 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas
Glejser Sig
Keterangan
SIZE 0,353
Tidak terjadi heterokedastisitas IO
0,878 Tidak terjadi heterokedastisitas
ML 0,533
Tidak terjadi heterokedastisitas TA
0,804 Tidak terjadi heterokedastisitas
IA 0,842
Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel independen ukuran perusahaan SIZE sebesar 0,353 Variabel
kepemilikan institusional IO mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,878 , variabel manajemen laba ML mempunyai nilai signifikansi
sebesar 0,533. Variabel tipe auditor nilai signifikansinya sebesar 0,804 sedangkan variabel internal audit mempunyai nilai signifikansinya
71
sebesar 0,842. Karena nilai signifikansi tersebut diatas tingkat kepercayaan 5, maka model regresi tidak mengandung
heterokedastisitas. Sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi audit fees berdasarkan variabel yang mempengaruhinya
yaitu, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit.
3. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis, yaitu
dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statatistik t, dan uji statistik F.
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkan model regresi dalam menerangkan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu, ukuran perusahaan,
kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit, dengan variabel dependen yaitu, audit fees. Adapun hasil uji
koefisien Adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.8 dibawah ini:
72
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Adjusted R Square
1 0,683
Sumber: Data sekunder diolah Pada tabel 4.8, memperlihatkan Adjusted R Square sebesar 0,683.
Hal ini berarti sebesar 68,3 variabel audit fees dapat dijelaskan oleh variabel ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba,
tipe auditor dan internal audit. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100 - 68,3 = 31,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti anak
perusahaan dan proporsi dewan komisaris yang tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini.
Variabel lain yang mempengaruhi audit fees menurut Kusharyanti 2013 yaitu kondisi keuangan perusahaan, semakin baik kondisi
keuangan perusahaan maka perusahaan akan membayar audit fees lebih tinggi karena perusahaan puas dengan hasil audit yang berkualitas
dikombinasikan dengan laporan keuangan yang baik. Sedangkan menurut Nugrahani dan Sabeni 2013, anak perusahaan yang dimiliki perusahaan
akan meningkatkan fee audit yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengaudit satu persatu anak perusahaan tersebut. Adanya anak
perusahaan membuat semakin kompleks proses audit yang dilakukan, hal ini akan menyebabkan semakin banyak pula biaya audit yang dikeluarkan
73
oleh perusahaan. Hasil ini juga sejalan dengan Beams 2000 dalam Sabeni 2013 yang menyatakan bahwa apabila perusahaan memiliki
anak perusahaan di dalam negeri, maka transaksi yang dimiliki klien semakin rumit karena perlu membuat laporan konsolidasi, sehingga
membutuhkan biaya audit yang lebih besar.
b. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak
H
0.
Sedangkan jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak Ha. Berikut ini adalah tabel 4.9 yang menunjukkan
hasil uji statistik F.
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F
Model
Sum of Squares Df
Mean Square
F Sig.
Regression 301,362
5 60,272
65,994 ,000
b
Residual 133,342
146 ,913
Total 434,704
151 Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil uji statistik F memiliki nilai probability sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen yaitu
74
ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependennya yaitu audit fees.
c. Hasil Uji Statistik t signifikansi parameter individual
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t
B Sig
Kesimpulan
Constant 0,846
0,660 -
SIZE 0,698
0,000 Berpengaruh
IO 1,332
0,003 Berpengaruh
ML 1,586
0,018 Berpengaruh
TA 0,687
0,002 Berpengaruh
IA -0,012
0,631 Tidak Berpengaruh
Signifikansi pada α 5 Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu ukuran perusahaan SIZE berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen audit fees LNFEE dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, variabel kepemilikan institusional IO berpengaruh signifikan terhadap
audit fees dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003, variabel manajemen laba ML berpengaruh signifikan terhadap audit fees dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,018 dan variabel tipe auditor TA berpengaruh
75