total aset yang dimiliki perusahaan, semakin besar ukuran perusahaan maka semakin rumit pula proses audit yang dilakukan sehingga perusahaan berani
membayar audit fees tinggi karena ukuran perusahaannya besar. Pengukuran dari ukuran perusahaan ini adalah dengan menggunakan logaritma natural dari
total aset Nugrahani dan Sabeni, 2012. 2. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan total kepemilikan saham yang dimilki oleh perusahaan. pengukurannya dengan menggunakan rumus
Kepemilikan Institusional =
����� ����������� ��ℎ�� ������������� ����� ������ℎ ��ℎ�� ������ℎ��� ���� �������
Menurut Adriani 2011 dalam Sukirni 2012, kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi
atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting
dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring
tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui
investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.
56
3. Manajemen Laba Menurut Sulistyanto 2008, hanya model berbasis agregate accrual yang
diterima secara umum sebagai model yang memberikan hasil opaling kuat dalam mendeteksi manajemen laba. Model empiris ini sejalan dengan
akuntansi berbasis akrual yang selama ini digunakan dalam pencatatan transaksi. Model akuntansi akrual dapat memunculkan komponen akun akrual
yang mudah dipermainkan nominalnya karena akun ini berasal dari transaksi- transaksi yang tidak disertai peneriamaan dan pengeluaran kas.
Model agregat accrual menggunakan semua komponen laporan keuangan untuk mendeteksi rekayasa keuangan.Model berbasis agregat accrual yang
digunakan adalah Modified Jones Models. Dechow et al. 1995 menemukan bahwa model ini merupakan alat paling kuat untuk mendeteksi manajemen
laba. Sehingga manajemen laba sebagai variabel independen dalam penelitian ini diproksikan dengan discretionary accruals DA model jones dimodifikasi
modified jones model. Pengukuran variabel manajemen laba menurut modified jones models dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut
Sulistyanto, 2008: 1. TAC
it
= EAT
it
− OCF
it
Keterangan: TAC
it =
Total accrual perusahaan i pada periode t
57
EAT
it =
Earning after tax perusahaan i pada periode tertentu OCF
it =
Operating cash flow perusahaan i pada periode t 2.
Menghitung nilai accrual yang diestimasi dengan persamaan ordinary least regression.
TACit TAit−1
= �1 �
1 TAit−1
� + �2 �
∆����� ∆����−1
� + �3 �
∆����� ∆����−1
� + ε1
3. Nilai NDAC nondiscretionary accrual dari persamaan regresi diatas dengan memasukkan nilai α
������ = �1 �
1 TAit−1
� + �2 �
∆�����−∆����� ∆����−1
� + �3 �
∆����� ∆����−1
� + ε1 4. Menghitung discretionary accrual
DAC
it
= �
TACit TAit−1
� – NDAC
it
4. Tipe Auditor Menurut Lai dan Chang 2013, reputasi dari auditor yang berasal dari
Big 4 mempengaruhi biaya audit yang akan dibayarkan. Tipe auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu KAP yang berafiliasi dengan
KAP Big Four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP Big Four. Kusharyanti 2013 menyimpulkan bahwa audit fees cenderung akan
dibayarkan lebih tinggi ketika perusahaan menggunakan auditor yang berkualitas seperti auditor yang berasal dari KAP Big Four.
58
5. Internal Audit Berdasarkan peraturan Bapepam No IX.I.7 tahun 2008 yang isinya
mewajibkan setiap emiten atau perusahaan publik untuk membentuk unit audit internal, tanggung jawab keefektifan audit internal dipegang oleh
komite audit internal audit oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah laporan aktivitas yang diserahkan kepada komite audit dijadikan acuan
untuk dijadikan rapat komite audit sehingga variabel internal audit diukur dengan jumlah rapat komite audit yang dilakukan dalam setahun Al
Hazmi dan Sudarno, 2013. Yasin dan Nelson 2012 menyatakan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap fee audit.
6. Audit Fees
Data tentang audit fees diambil dari akun professional fees yang terdapat dalam laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI yang selanjutnya variabel akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari professional fees Pambudi dan
Ghozali, 2013, dikarenakan data tentang pengungkapan audit fees dalam laporan keuangan masih bersifat sukarela.
Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan secara ringkas dalam Tabel 3.1 di bawah ini.
59
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran
No Variabel
Jenis Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
1. Audit Fees
Sumber : Pambudi dan Ghozali 2013,
Kusharyanti 2013 Dependen
Diukur dengan menggunakan logaritma natural dari akun
professional fees Rasio
2. Ukuran Perusahaan
Sumber : Nugrahani dan Sabeni 2012,
Kusharuanti 2013 Independen Diukur dengan menggunakan
logaritma natural dari total aset yang dimiliki oleh
perusahaan Rasio
3. Kepemilikan
Institusional, Sumber : Esmaeili et
al 2014 dan Azadi dan Mohammadi
2014 Independen
Diukur dengan cara membagi total kepemilikan saham
institusional dibagi dengan total kepemilikan saham yang
dimiliki perusahaan Rasio
4. Manajemen Laba
Sumber : Pambudi dan Ghozali 2013
dan Siti Kustinah 2011
Independen Diukur dengan menggunakan
nilai discretionary accrual DA model Jones modified.
Rasio
5. Tipe Auditor
Sumber : Yung Yu Lai dan Fu Hsing
Chang 2013, Suharli dan Nurlaeah
2008, Independen
Diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan
angka 1 untuk KAP Big Four dan 0 untuk KAP Non Big
Four Nominal
6. Internal Audit
Sumber : Al Hazmi dan Sudarno 2012,
Harjinder Singh dan Rick Newby 2010
Independen Diukur dengan menggunakan
jumlah rapat komite audit Rasio
60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010 sampai 2013.
Perusahaan manufaktur tersebut tidak keluar dari BEI delisting. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka
didapatkan sampel sebanyak 38 perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dengan data observasi sebanyak
152 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan
kriteria Perusahaan listed terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sejak 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2013 dan tidak delisting selama periode
penelitian, menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit beserta annual report, mencantumkan akun professional fee dan jumlah rapat komite audit
dalam laporan keuangannya serta laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tampak pada tabel 4.1 sebagai berikut:
61
Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian dengan Kriteria
Keterangan Jumlah
Jumlah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013
135 Perusahaan sektor manufaktur yang tidak menerbitkan
annual report beserta laporan keuangan auditan tahun 2010-2013
16
Perusahaan sektor manufaktur yang menggunakan satuan mata uang selain rupiah
21 Perusahaan manufaktur yang data-datanya tidak
lengkap tidak mencantumkan professional fee dan jumlah rapat komite audit
60
Jumlah sampel penelitian terpilih 38
Jumlah pengamatan tahun 4
Jumlah sampel total selama periode penelitian 152
Sumber: Data sekunder diolah 2014 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI selama periode 2010-2013 berjumlah 135 perusahaan. Dari 135 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 16 perusahaan yang tidak
menerbitkan annual report beserta laporan keuangan auditan, 21 perusahaan yang menggunakan satuan mata uang selain rupiah dalam laporan
keuangannya, 60 perusahaan yang datanya tidak mencantumkan professional fee dan jumlah rapat komite audit dalam laporan keuangan auditan dan
annual report. Sehingga jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel adalah sebanyak 38 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 152 perusahaan.
62
Berikut ini adalah nama-nama perusahaan sektor manufaktur yang menjadi sampel penelitian tersebut:
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan
No. Kode
Nama Emiten
1 ALKA
Alakasa Industrindo Tbk 2
AUTO Astra Otoparts Tbk
3 BRNA
Berlina Tbk 4
BTON Betonjaya Manunggal Tbk
5 CPIN
Charoen Pokhpand Indoesia Tbk 6
DLTA Delta Djakarta Tbk
7 DVLA
Darya Varia Laboratoria Tbk 8
ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
9 FASW
Fajar Surya Wisesa Tbk 10 HMSP
HM Sampoerna Tbk 11 ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 12 IGAR
Champion Pacific Indonesia Tbk 13 IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk 14 INTP
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 15 JECC
Jembo Cable Company Tbk 16 JPRS
Jaya Pari Steel Tbk 17 KAEF
Kimia Farma Persero Tbk 18 KBLI
KMI Wire and Cable Tbk 19 KBRI
Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk 20 KLBF
Kalbe Farma Tbk 21 LION
Lion Metal Works Tbk 22 LMSH
Lionmesh Prima Tbk 23 MERK
Merck Tbk 24 MLIA
Mulia Industrindo Tbk 25 PRAS
Prima Alloy Steel Tbk 26 PSDN
Prashida Aneka Niaga Tbk 27 PYFA
Pyridam Farma Tbk 28 RMBA
Bentoel Internasional Investama Tbk 29 ROTI
Nippon Indosari Corpindo Tbk 30 SIAP
Sekawan Intipratama Tbk 31 SIPD
Sierad Produce Tbk 32 SMCB
Holcim Indonesia Tbk Berlanjut ke halaman berikutnya
63
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan
No. Kode
Nama Emiten
33 SMSM Selamat Sempurna Tbk
34 SRSN Indo Acidatama Tbk
35 SSTM Sunsen Textile Manufacturer Tbk
36 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
37 TRST Trias Sentosa Tbk
38 VOLKS Voksel Electric Tbk
Sumber: Data sekunder diolah 2014
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
mengenai pengaruh variabel independen ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap variabel
dependen yaitu audit fees. 1.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen Y yaitu audit fees serta variabel independen X yaitu ukuran perusahaan,
kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit. Hasil pengujian variabel-variabel tersebut secara deskriptif dan frekuentif
seperti yang terlihat dalam tabel 4.3.
64