Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan
No. Kode
Nama Emiten
33 SMSM Selamat Sempurna Tbk
34 SRSN Indo Acidatama Tbk
35 SSTM Sunsen Textile Manufacturer Tbk
36 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
37 TRST Trias Sentosa Tbk
38 VOLKS Voksel Electric Tbk
Sumber: Data sekunder diolah 2014
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
mengenai pengaruh variabel independen ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap variabel
dependen yaitu audit fees. 1.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen Y yaitu audit fees serta variabel independen X yaitu ukuran perusahaan,
kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit. Hasil pengujian variabel-variabel tersebut secara deskriptif dan frekuentif
seperti yang terlihat dalam tabel 4.3.
64
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Audit Fees 152
18,252 25,553
21,673 1,696
Ukuran Perusahaan 152
25,083 30,942
28,001 1,545
Kepemilikan Institusional
152 0,085
0,991 0,719
0,189 Manajemen Laba
152 -0,426
0,353 0,021
0,118 Internal Audit
152 1
14 5,506
3,474 Sumber: Data sekunder diolah
Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat kualitas data penelitian yang ditunjukkan dengan angka atau nilai yang terdapat pada
mean dan standar deviasi. Apabila nilai mean lebih besar daripada standar deviasi atau penyimpangannya maka kualitas data adalah lebih baik.
Berdasarkan tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel audit fees menunjukkan nilai minimum sebesar
18,252 nilai maksimum sebesar 25,553 dengan rata-rata sebesar 21,673 dan
standar deviasi sebesar 1,696. Hal ini membuktikan bahwa audit fees memiliki skor rata-rata 21,673 sehingga mencerminkan audit fees dibayarkan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2013 sudah cukup baik. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel
ukuran perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 25,083 dan nilai maksimum sebesar 30,942 dengan rata-rata sebesar 28,001 dan standar deviasi
sebesar 1,5455. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata ukuran perusahaan lebih besar daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan
65
bahwa kualitas dari data tersebut cukup baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel kepemilikan institusional menunjukkan nilai minimum sebesar 0,085 dan nilai
maksimum sebesar 0,991 dengan rata-rata sebesar 0,719 dan standar deviasi sebesar 0,189. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan
institusional perusahaan lebih besar daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas dari data tersebut cukup baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel manajemen laba menunjukkan nilai minimum sebesar -0,426 dan nilai
maksimum sebesar 0,353, dengan rata-rata sebesar 0,021 dan standar deviasi sebesar 0,118. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata manajemen
laba kecil daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari data tersebut tidak baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari
variabel tersebut besar. Variabel tipe auditor diukur dengan menggunakan skala pengukuran
nominal jika auditor yang digunakan adalah Non Big 4 diukur dengan 0 dan jika menggunakan KAP Big Four diukur dengan 1, sebanyak 71 perusahaan
menggunakan KAP Non Big Four dan 81 perusahaan menggunakan KAP Big Four, hasil ini menunjukkan bahwa pada tahun penelitian 2010-2013,
perusahaan manufaktur yang diteliti menggunakan lebih banyak KAP Big Four
66
dari pada KAP Non Big Four. Sedangkan untuk skala pengukuran nominal, nilai rata-rata dan standar deviasi yang terdapat pada statistik deskriptif tidak
tepat digunakan sebagai alat analisis kualitas data, karena kode angka yang digunakan dalam pengukuran nominal hanya berfungsi sebagai label kategori
semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa Ghozali, 2011. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel
internal audit menunjukkan nilai minimum sebesar 1 dan nlai maksimum sebesar 14, dengan rata-rata sebesar 5,506 dan standar deviasi sebesar 3,474.
Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata internal audit perusahaan lebih besar daripada standar deviasinya. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari data
tersebut cukup baik, mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi
yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal Ghozali, 2011. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model regresi yang baik
67
adalah yang memiliki ditribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
metode uji non-parametric Kolmogrov- Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan pada uji K-S ini adalah dengan melihat nilai
probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0.05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila
angka probabilitas di atas 0.05 maka Ha ditolak yang berarti variabel terdistribusi secara normal Ghozali, 2011. Ada`pun hasil uji normalitas
dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat dalam tabel 4.5.
Tabel 4.4 Hasil Uji
Kolmogrov-Smirnov K-S Asymp. Sig 2-tailed
Keterangan
0,131 Data terdistribusi normal
Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji Kolmogrov-Smirnov K-S
menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,131
dan nilainya jauh di atas α = 0,05. Hal ini berarti Ha ditolak dan data terdistribusi secara normal,
sehingga model penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik normalitas.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar variabel bebas independen dalam model regresi. Untuk
68
mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor.
Regresi yang terbebas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.10, maka data tersebut tidak ada
multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas
Model Colonierity statistic
Kesimpulan Tolerance
VIF SIZE
0,498 2,009
Tidak terjadi multikolonieritas IO
0,893 1,120
Tidak terjadi multikolonieritas ML
0,969 1,032
Tidak terjadi multikolonieritas TA
0,508 1,967
Tidak terjadi multikolonieritas
IA 0,866
1,155 Tidak terjadi multikolonieritas
Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan tabel 4.5, hasil uji multikolonieritas dengan nilai VIF
berkisar antara 1,032 sampai dengan 2,009. Sedangkan nilai tolerance berkisar antara 0,498 sampai dengan 0,969. Maka dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menunjukkan hasil yang dapat mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-
69
Watson. Dari hasil pengujian autokolerasi menggunakan Durbin Watson statistik, maka didapatkan hasil seperti yang tertera dalam tabel 4.6
berikut ini
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Durbin-Watson Durbin-Watson
Keterangan
2,138 Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: Data sekunder diolah Pada gambar 4.1 dibawah ini merupakan hasil uji autokorelasi
Durbin-Watson dengan menggunakan jumlah sampel 152 dan jumlah variabel independen sebaanyak 5.
Gambar 4.1 Hasil Uji
Durbin-Watson
Ada Daerah
Tidak ada Daerah
Ada Autokorelasi Ketidakpastian Autokorelasi
Ketidakpastian Autokorelasi d
L
d
U
2,138 4-d
U
4-d
L
1,718 1,820
2,180 2,280
Sumber: Data sekunder diolah Setelah dilakukan analisis data, diperoleh nilai durbin-watson
sebesar 2,138. Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai DW berada diantara d
U
dan 4-d
U
yaitu diantara 1,820 dan 2,180. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua model regresi terlepas dari masalah autokorelasi, yang
menunjukkan dalam model regresi tidak ada korelasi antara kesalahan
70