10
Konotasi dan denotasi sering sering dijelaskan dalam istilah tingkatan represntasi atau tingkatan nama. Roland Barthes menggunakan istilah order of
signification. Tahap pertama dari order of signification adalah denoasi, sedangkan tahap keduanya dalah konotasim makna denotasi merupakan penanda dan
penanda yang berbentuk tanda. Kemudian dari tanda tersebut muncul permaknaan lain, sebuah konsep mental lain yang melekat pada tanda yang kemudian
dianggap sebagai penanda. Pemaknaan inilah yang kemudian menjadi konotasi.
9
Tahap yang ketiga adalah membaca mitos. Menurut Claude Levi Strausse, seorang antropolog skrukturalis, menyatakan bahwa satuan paling dasar dari mitos
adalah mytheme. Mytheme tidak bisa dilihat secara terpisah dari bagian lainnya. Mytheme ini didapat dari konteks budaya dan teks.
5. Teknik Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini menunjuk kepada buku pendoman penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi karya Hamid Nasushi dkk,
yang diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Develoment and Assurnce Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayattullah Jakarta.
F. Tinjauan Kepustakaan
Penelitian yang berjudul “Analisis Semiotika Makna Toleransi Beragama Dalam Pameran Foto Bianglala Xinji
ang Karya “Ismar Patrizki”., terinspirasi oleh skripsi
“Analisis Semiotika Foto Daily Life Stories Pada World Press Photo 2012”, karya Aida Islamie dari UIN Syarif Hidayatullah, tahun 2010.
Juga skripsi “Makna Foto Berita tentang tragedi pembagian zakat di pasuruan pada
9
M. Antonius Birowo, ed. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gitanyali, 2004, h.56.
11
Kompas.com Analisis Semiotika”, karya Sandro Gatra Universitas IISIP, tahun 2009.
Juga terinspirasi dari skripsi karya Fatimah mengenai “Makna Foto
Perjalanan Ibadah Haji Analisis Semiotika Karya Zarqoni Maksum pada Galeri Foto Antara.co.id”. dari UIN Syarif Hidayatullah tahun 2008.
Kempat skripsi tersebut sama-sama membahas mengenai makna dan simbol pada foto jurnlistik dengan menggunakan analisis semiotika. Tetapi foto
yang akan dianalisis tentunya berbeda dan juga berasal dari sumber yang berbeda. Dengan pertimbangan, pameran foto yang diselenggarakan oleh GFJA
selalu dapat menjadi acuan perkembangan foto jurnalistik di Indonesia berkaitan dengan tema-tema pameran yang diangkatnya. Dan pada penelitian ini, foto yang
akan dianalisa menggambarkan tentang kehidupan masyarakat kota Xinjiang.
G. Sistematika Penulisan Bab I:
Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, yaitu penjabaran masalah mengenai foto jurnalistik, mengapa issue yang dianalisa adalah
kehidupan masyarakat kota Xinjiang, China, serta mengapa yang dipilih adalah foto yang dipamerkan di Galeri Foto Jurnalistik
Antara. Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Kepustakaan dan
Sistematika Penulisan
Bab II: Menjabarkan landasan teori yang dipakai, isi penelitian yang
didapatkan dari hasil studi pustaka. Seputar fotografi, sejarah dan perkembangannya, tentang fotografi jurnalistik, pengertian
semiotika, juga bagamana memahami makna atau simbol yang