Gambaran Umum LKBN ANTARA

48 Perusahaan Umum LKBN ANTARA meluncurkan logo baru dalam upaya memperkuat identitas korporat dan penguatan budaya serta sistem kerja. Menurut Ahmad Mukhlis Yusuf saat peluncuran logo baru ANTARA, Logo tersebut dilambangkan dengan mata berwarna merah, yang mencerminkan visi tak terbatas peran kantor berita dalam membangun masyarakat baru yang berbasis pengetahuan, sedangkan tulisan ANTARA berwarna hitam tegak lurus bermakna independensi sebuah kantor berita yang berorientasi pada kredibilitas manusia dan produk- produknya. Sebagai sebuah kantor berita nasional satu-satunya di Indonesia dan berambisi untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, LKBN Antara memiliki visi: 1. Menjalankan peran Kantor Berita Nasional melalui penyebarluasan informasi bagi masyarakat. 2. Menjalankan bisnis Kantor Berita dan kegiatan penunjangnya dengan prinsip organisasi yang berorientasi pasar market-drive organization 3. Berperan proaktif dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan. Misi LKBN Antara yaitu menyebarluaskan informasi tentang Indonesia ke dalam dan keluar negeri dengan menyediakan informasi secara cepat, akurat, penting. Antara memiliki values, yaitu :  Integrity berkemampuan tinggi  Competence daya kompetensi 49  Team Work kerja tim, dan  Respect to Nation memiliki kepedulian yang besar kepada bangsa ini, Indonesia b. Unit Usaha LKBN ANTARA Antara sebagai sebuah kantor berita yang dimiliki Indonesia terdiri dari beberapa unit usaha, di antaranya yaitu 46 : 1. Antara News merupakan layanan distribusi berita antara berbasis WEB, memberi kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses seluruh berita terkini dalam berbagai kategori selama 24 jam setiap hari. 2. Antara Foto merupakan distributor dan koleksi beragam berita peristiwa dari berbagai tema dengan standar kantor berita foto, hasil bidikan wartawan foto Antara yang berpengalaman 3. Press Release Wire yaitu penulisan dan penyebaran rilis berita dan foto secara cepat, tepat, dan mudah keseluruh dunia melalui jaringan pelanggan Antara dan Asia Net. 4. Antara TV yaitu penyedia program audio visual bermutu untuk jaringan televise lokal, nasional dan global, dengan format tayangan berita, features dan dokumenter. 46 Company Profil LKBN Antara, Dokumen Galeri Antara Foto Jurnalistik, h.5 50 5. Indonesia Market Quotes IMQ yaitu jasa informasi real-time pasar keuangan domestik dan internasional dalam bentuk data, grafik, analisa, dan berita. Langsung dari lantai bursa. 6. Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara LPJA yatu pusat pelatihan professional jurnalistik Antara dengan tenaga pengajar berpengalaman, pakar sekaligus praktisi dibidangnya. Modul pelatihan yang lengkap dan terkini tentang perwartaan, foto jurnalistik, dan kehumasan untuk peserta umum dan koperasi. 7. Antara Pustaka Utama APU yaitu jasa penerbitan media cetak, dengan layanan terpadu mulai dari konsultasi, redaksional, hingga percetakan dan distribusi. 8. Auditorium Adhiyana yaitu jasa penyelenggaraan seminar, lokakarya, konvensi dan acara besar lainnya. 2. Profil Antara Foto Sebagai bagian dari unit usaha LKBN ANTARA, dalam perjalanannya di masa perjuangan ANTARA Foto mengelami beberapa kendala di anatarnya yaitu, biro foto pindah ke Yogyakarta bersamaan dengan pemerintahan RI 1949. Pada tahun 1958 Biro foto sempat ditutup dengan alasan merugi. Kemudian pada tahun 1965 seluruh arsip koleksi foto Antara dimusnahkan oleh tim militer RI pasca G30S PKI, arsip-arsip milik Antara Foto dibakar di depan gedung Antara di Jalan Pasar Baru, Jakarta. 51 ANTARA Foto beroperasi kembali di bawah Direktorat Logistik pada tahun 1972, melayani foto-foto khusus luar negeri bekerjasama dengan UPI, dan hampir semua koran nasional termasuk TVRI berlangganan Foto Antara. Baru pada tahun 1976 produksi murni Biro Foto berupa pelayanan paket foto berita dalam negeri kembali diluncurkan dengan mengambil momentum berlangganan KTT Asean pertama di Bali. Pada tahun 1978, Biro foto kembali masuk jajaran Direktorat Redaksi, ditandai dengan pemuatan foto hasil liputan Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober di Senayan. Biro Foto bersama Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara dioperasikan sebagai salah satu Unit Usaha Strategis Antara pada tahun 1991 di bawah kendali Direktorat Usaha dan Pemasaran Kantor Redaksi Biro Foto, kemudian juga dipindahkan dari Lantai 19 Wisma Antara ke Gedung Antara Pasar Baru. Pada tahun 2005 Biro Foto kembali bergabung dengan Direktorat Redaksi Kantor Berita Antara, dan pada bulan April 2007, nama Antara Foto resmi digunakan sebagai sebutan baru menandai statusnya sebagai Kantor Berita Foto Antara yang mandiri dan memiliki otonomi penuh dalam menjalankan fungsi pelayanan dan operasi pemberitaan foto yang independen, dengan visi menjadi kantor berita foto global terpercaya dan misi melayani pemberitaan dan informasi visual yang bermartabat, serta mendorong pembangunan dan pelestarian budaya foto jurnalistik yang diselenggarakan seluas-luasnya untuk kemajuan peradaban bangsa dan negara. 52 ANTARA Foto memiliki contributor foto hampir di seluruh Indonesia dan internasional, termasuk mengelola koleksi foto bersejarah IPPHOS Internasional Press Photo Services yang mengalami kebangkrutan. Dan kini ANTARA Foto telah menjadi ujung tombak foto jurnalistik nasional modern yang selalu menjadi acuan perkembangan fotografi jurnalistik di Indonesia. 3. Galeri Foto Jurnalistik Antara GFJA merupakan bagian mandiri dari LKBN Antara. Tujuan didirikannya yaitu sebagai lokasi visual guna mensosialisasikan kegiatan foto khususnya foto jurnalistik di Indonesia. GFJA juga sebagai salah satu wadah untuk para fotografer jurnalistik berkumpul. Didirikan pada tahaun 1992. GFJA direncakana akan dijadikan sebaga yayasan fotografi yang menghimpun pusat kegiatan fotografi di Indonesia, seperti workshop, seminar dan acara –acara lainnya. Dikarenakan minimnya pendidikan fotografi baik formal maupun informal di Indonesia, GFJA yang membuka pendidikan semi formal sejak tahun 1992, tercatat juga sebagai pelopor pendidikan fotografi yang sistematis, sebelum beberapa bulan setelahnya Institut Seni Indonesia di Jogjakarta membuka kelas Jurusan Fotografi. Hubungan korelasi antara GFJA dan antara foto adalah GFJA yaitu sebagai media bagi para fotografer untuk mengaktualisasikan karya-karyanya seperti pameran foto. GFJA juga merupakan media publikasi Antara Foto sebagai bidang pelayanan jasa guna memenuhi kebutuhan foto-foto media massa lainnya. Sejak beridirinya GFJA terus berusaha mensosialisasikan kegiatan fotografi sehingga menghasilkan bakat-bakat baru di dunia fotografi khususnya 53 fotojurnalisitik. GFJA telah berkembang dari sekedar galeri foto jurnalistik pertama di Indonesia menjadi intitusi terbaik dan kreatif dalam kancah seni dan budaya di Indonesia khusunya bidang fotografi.

B. Gambaran Umum Pameran Foto

Bianglala Xinjiang 1. Latar Belakang Pameran Foto Bianglala Xinjiang Pameran foto ini diselenggarakan bertepatan dengan kegiatan fotografer ismar patrizki berkunjung dan melihat langsung sebagai etnis di kawasan xinjiang selama sekitar tiga pekan mulai akhir juli hingga pertengan agustus 2013 rasanya tidalah cukup. Tidak banyak yang bisa diungkap secara mendalam mengenai realita hidup etnis-etnis minoritas di xinjiang. Namun sesuatu yang cukup berkesan yaitu saat merayakan idul fitri 1434 H bersama warga etnis minoritas di xinjiang. Sebuah perasyaan idul fitri di „di negeri tirai bambu‟ yang jauh dari hingar bingar kemeriahan, hanya perayaan yang dilakukan sederhana dengan melaksanakan salat id bersama warga etnis ugyur di salah satu masjid kecil di pelosok wilayah hoboksar, makan bersama etnis kazakh di pelosok kota tacheng, dan berpesta ala pedesaan bersama warga non muslim dari etnis mongol di padang rumput chagankule. Di sana, etnis-etnis minoritas xinjiang hidup berdampingan dan berusaha bertahan dari terapaan gelombang kedatangan etnis mayoritas. Dan di daerah terpencil di barat „negeri merah‟ itu pula, bianglala kehidupan tercipta. 54 Beberapa bulan setelah kembalinya Ismar ke tanah air, Ismar pun mendapat dukungan yang besar dari rekan kerjanya dan Oscar Motuloh, kurator GFJA untuk memamerkan rekaman visualnya selama berada di Kota Xinjiang. Sebuah sudut pandang berbeda tentang Xinjiang dari gambar-gambar yang biasa beredar dalam surat kabar, televisi dan situs internet. Kesan mencekam, kekalahan dan keterpurukan tidak hadir dalam kesaksian visualnya. Gambar-gambar yang akan dipamerkan justru memperlihatkan bangsa Xinjiang yang perkasa, tidak pernah menyerah pada keadaan. Atas saran dari kurator, pameran foto Bianglala Xinjiang pun tampil dengan sensasi yang berbeda. Foto-foto yang dipamerkan tidak dicetak di atas kertas foto ataupun kanvas seperti foto pada umumnya, melainkan dicetak dengan ukuran besar di atas material berbahan campuran metal. Layout unik tersebut dilakukan untuk mempertegas tema perkasa yang diusung dalam pameran foto tersebut. 2. Tim Kreasi dan Produksi - Kurator : Oscar Motuloh - Fotografer : Ismar Patrizki - Desain Grafis : Andi Ari Setiadi - Umum : Hermanus Prihatna, Daryanto Wibowo, Budi Chandra - Produksi : Dody Gurning, Rahmad Gunawan, Gunawan Widjaja, Ricky Adrian, Dany Wijaya, Mahatma Putra, Grandyos, Zalna Manase Mesah, Himawan Paramayudha - Publikasi : Anton Santoso, Diah Kusuma Wardani, Iin Syamsudin