Pengertian Fotografi Tinjauan Umum Tentang Fotografi

14 Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Fotografi merupakan seni dan proses penghasilan gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 11 Secara harfiah fotografi terdiri dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu photos artinya cahaya, dan graphein yang artinya menulis atau melukis.Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan selanjutnya disebut lensa. 12 Fotografi umumnya dipandang sebagai suatu proses teknologi yang memungkinkan kita membekukan waktu, gerak atau peristiwa. Dengan bantuan bahan peka cahaya film dan kertas mengubahnya menjadi monochrome hitam- putih ataupun berwarna dikertass atau bahan transparan, sebuah foto pada dasarnya adalah wujud suatu moment dari satu atau serangkaian gerak. 13 Fotografi merupakan gabungan dari proses fisika dan kimia. Proses fisika terjadi ketika cahaya yang memantul dari objek melewati lensa dan terekam pada film yang peka cahaya. Proses kimia terjadi ketika gambar yang terekam di film 11 Griand Giwanda, Panduan Praktis Belajar Fotografi, Jakarta: Puspa Swara, 2001, h. 2 12 Superman, “Pengertian Fotografi”, dari http:www.forumkami.comforumforum-fotografi3323-pengertian- fotografi.html artikel diakses pada 17 Oktober 2014 13 Ed Zoelverdi, Mat Kodak. Jakarta: PT. Temprint, 1985, h. 76. 15 tersebut dimunculkan dengan larutan-larutan kimia tertentu. 14 Fotografi juga merupakan suatu bentuk dari seni rupa, selain karena arti hafiahnya, yaitu melukis dengan cahaya, juga dalam proses perekaman momentum dalam satu bingkai frame terdapat suatu cita rasa estetis yang khas dan erat dengan nilai seni. Henry Cartier-Bresson, seorang pelukis dan fotografer Prancis yang juga mendirikan Magnum Photo –agensi foto internasional. Pencetus teori yang terkenal dalam bidang fotografi, dessesive moment.Yaitu saat mata, hati dan pikiran melebur ketika menekan shutter kamera merekam sebuah gambar.Dalam hal ini selain penguasaan teknis operasional kamera secara jitu, dibutuhkan pula sentuhan nilai estetis saat menyusun komposisi yang baik untuk menghasilkan sebuah karya foto.

2. Sejarah Perkembangan Fotografi

a. Sejarah Fotografi Dunia Peristiwa masuknya cahaya ke lobang tenda fisikawan asal Irak Ibnu Al- Haitham, sehingga memproyeksikan bayangan ke dalamnya, menjadi inspirasi dan merupakan cikal-bakal lahirnya kamera obscura.Pada mulanya kamera benar-benar berupa kamar yang berukuran cukup besar dan kedap cahaya. Terdapat lubang kecil seukuran jarum atau dikenal dengan pin hole di tengahnya, berfungsi untuk masuknya cahaya sehingga terproyeksi pada dinding di sisi lainnya. Pada tahap ini gambar yang dihasilkan masih samar, karena itu kamera obscura kurang diminati. Biasanya penggunaan kamera ini 14 Robi Irsyad, “Tentara Amerika Serikat dalam foto berita surat kabar nasional: Analisis semiotika foto berita tentang tenatara Ameriaka Serikat selama 21 hari pertama 16 hanya untuk mempermudah proses menggambar yang masih dilakukan secara manual. Adalah pelukis maestro Leonardo da Vinci yang juga seorang ilmuan pada akhir abad ke-15, Ia menggambar rincian sistem kerja alat yang menjadi asal muasal kata kamera itu dan mulai menyempurnakannya. 15 Terdapat teknologi baru dalam kamera ciptaanya ini, yaitu penerapan sistem refleksi dan penggunaan lensa sederhana yang berfungsi untuk memproyeksikan cahaya.Cahaya yang masuk ke dalam kotak, dipantulkan oleh cemin ke kain tipis di atas permukaan kotak. Pada kamera temuan Da Vinci ini juga belum digunakan proses kimiawi, karena kamera ini hanyalah alat bantu bagi pelukis naturalis dan realis untuk membuat sketsa lukisan. Kain pada permukaan kotak kamera tersebut kemudian dilapisi kanvas.Dengan tehnik tersebut pelukis dapat membuat sketsa dengan lebih cepat dan akurasi yang baik, karena pelukis hanya tinggal mengikuti alur dari gambar yang terproyeksi pada kanvasnya. Dari tangan seorang seniman, teknologi kamera kemudian dikembangkan kembali oleh fisikawan. Penemuan lensa pada tahun 1550 dan sistem cetak dengan proses kimiawi pada era 1826-1835 pun membawa teknologi fotografi sampai pada tahapan modern. Penyempurnaan kamera hingga sampai pada teknologi yang kita kenal saat ini melalui proses amat panjang. Tercatat ada dua nama tokoh sentral sebagai Bapak fotografi modern, yaitu William Henry Fox Talbot 1800-1877 dari Inggris dengan proses negatif- positifyang diberi nama Proses “Calotype” atau “Talbotype” -yang kita kenal 15 Bonny Dwifriansyah, “Sejarah Fotografi Dunia: dari Mo Ti hingga Mendur bersaudara”.