43
4.4. Kadar Protein Ekstraselular dalam Biosolubilisasi Batubara
Kadar protein ekstraselular yang diukur dengan metode Lowry, sebagaimana tampak pada Gambar 19 menunjukkan adanya perubahan kadar
protein pada tiap jenis kapang. Kadar protein yang terukur adalah kadar protein ekstraseluler mgml. Pengukuran kadar protein ekstraseluler bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar enzim ekstraseluler diekresikan oleh kapang. Kadar protein ekstraseluler pada kapang B1 Gambar 19 A memiliki nilai
yang berfluktuasi. Pada medium kontrol, nilai kadar protein naik hingga hari ke- 14 inkubasi dan kemudian menurun hingga hari ke-28 inkubasi. Nilai kadar
protein tertinggi terdapat pada hari ke-14. Untuk medium yang mengandung batubara, nilai kadar protein meningkat hingga hari ke-14 dan berfluktuasi hingga
hari ke-28. Nilai kadar protein tetinggi pada medium yang mengandung batubara terdapat pada hari ke-28 inkubasi.
Nilai kadar protein ekstraseluler kapang B2 Gambar 19 B pada medium yang mengandung batubara berkisar antara 0 sampai 0,21 mgml. Nilai kadar
protein tertinggi terdapat pada hari terakhir inkubasi. Untuk medium kontrol, nilai kadar protein meningkat tajam pada hari ke-14 dan berfluktiatif hingga hari ke-28
inkubasi. Nilai kadar protein ekstraseluler pada kapang B3 Gambar 19 C bernilai
antara 0 sampai 4,95 mgml. Nilai tertinggi pada medium yang mengandung batubara terdapat pada hari ke-21, yaitu sebesar 0,69 mgml. Pola yang hampir
sama terlihat pada kedua medium, yaitu meningkat pada hari ke-7 dan 21 inkubasi lalu menurun pada hari ke-14 dan 28 inkubasi.
44
Gambar 19. Kadar protein ekstraselular selama biosolubilisasi batubara oleh A
Kapang B1, B Kapang B2, C Kapang B3. Dari ketiga gambar di atas Gambar 19, dapat dilihat bahwa nilai kadar
protein ekstraseluler masing-masing kapang mengalami penurunan dan peningkatan. Untuk kadar protein yang nilainya besar menandakan bahwa kadar
45 protein yang terdapat pada sampel tersebut cukup besar dan juga sebaliknya.
Secara kualitatif terdapat perbedaan kekeruhan warna pada masing-masing sampel yang telah ditambahkan larutan lowry. Warna yang dihasilkan mulai dari bening
hingga biru pekat Lampiran 10 gambar 6. Biosolubilisasi terbesar pada hari ke-21 untuk kapang B1 dan hari ke-7
untuk kapang B2 dan B3 Gambar 14 dan 17 memiliki kadar protein ekstraseluler yaitu 0,2263 mgml, 0,1803 mgml, dan 0,3024 mgml Gambar 19. Hal ini juga
terlihat pada keadaan pH medium pada hari ke-21 untuk kapang B1 mengalami sedikit peningkatan yang menandakan dihasilkannya senyawa alkali Gambar 12
A. pH medium pada hari ke-7 untuk kapang B2 dan B3 mengalami penurunan karea terbentuknya asam-asam organik Gambar 12 B 12 C. Senyawa alkali
dan asam-asam organik ini terbentuk karena adanya proses biosolubilisasi batubara.
4.5. Elektroforesis Protein