Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
inklusi yang ditentukan dalam penelitian yaitu panik, depresi, gangguan makan, gangguan obsesive kompulsif, gangguan dismorphia, gangguan stress setelah
trauma, kemarahan, masalah dalam tidur, syndrom lemah kronis, nyeri kronis, fobia.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tepatnya di ruang Rawat Inap B2 RSUP H. Adam Malik Medan. Alasan
peneliti memilih rumah sakit ini karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan dan diperkirakan jumlah populasi yang cukup banyak sehingga
memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2009 dan membutuhkan
waktu selama 3 hari.
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari program studi ilmu keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Direktur
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Menurut Nursalam 2003, ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan pada penelitian ini, yaitu:
1. Self Determination Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak
untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela.
Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
2. Ananomity Selama kegiatan penelitian, nama dari responden tidak digunakan. Sebagai
gantinya peneliti menggunakan nama inisial responden. 3. Informed Consent
Seluruh responden bersedia menandatangani lembar persetujuan setelah peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, dan harapan peneliti terhadap
responden, setelah responden memahami semua penjelasan peneliti. 4. Confidentiality
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
5. Protection From Discomfort Responden bebas dari rasa sakit, baik secara fisik dan tekanan psikologis
diluar dari nyeri kronis yang tengah dialami. Apabila nyeri pasien kanker nyeri kronis bertambah hebat, maka terapi segera dihentikan dan melapor
kepada petugas jaga atau orang yang lebih berkompeten menanganinya.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data demografi dan kuisioner skala pengukuran nyeri. Data demografi terdiri dari umur, jenis
kelamin, suku dan agama. pada kuesioner skala pengukuran intensitas nyeri menggunakan verbal numerical rating scale. Terdiri dari skor 0 – 10 daerah yang
paling sedikit dan kemudian diberi skala. Mulai dari skor 0 – 1 tidak ada nyeri, 2 – 3 menyatakan nyeri minimal, 4 – 6 menyatakan nyeri sedang, 7 – 10
menyatakan nyeri berat.
Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
4.6 Alat dan Bahan