Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
Terapi perilaku kognitif distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri
berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. Metode terapi distraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mendengarkan
musik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalihkan perhatian pasien seperti mendengar musik klasik. Terapi ini dilakukan selama 3 minggu dan didalam satu
minggu dilakukan 3 kali terapi dengan durasi terapi lebih kurang 30 menit sampai 1 jam Arikunto, 1998. Dalam penelitian ini teknik distraksi yang digunakan
adalah terapi imajinasi terbimbing.
3.3 Hipotesa Penelitian
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat ditentukan hipotesis dari penelitian ini, yakni:
1. Terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum terapi relaksasi pada pasien nyeri kronis.
2. Terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum terapi distraksi pada pasien nyeri kronis.
3. Terdapat perbedaan intensitas nyeri sesudah terapi relaksasi pada pasien nyeri kronis.
4. Terdapat perbedaan intensitas nyeri sesudah terapi distraksi pada pasien nyeri kronis.
5. Terdapat perbedaan intensitas nyeri pada pasien nyeri kronis sebelum dan sesudah terapi relaksasi dan distraksi.
Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen, pre test, post test desain pada kedua kelompok intervensi yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker dengan nyeri kronis.
4.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien–pasien nyeri kronis yang menjalani masa pengobatan dan dirawat di ruang Rindu B2 RSUP H. Adam Malik
Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan nyeri kronis yang
menjalani pengobatan. Besar sampel ditentukan dengan power analysis, dengan derajat ketetapan = level of significant sebesar 0,05 dan effect size sebesar 0,60
power 0,80 sehingga didapatkan besar sampel 16 orang Polit Hungler, 1999
dari total tersebut maka dikategorikan menjadi dua yakni sampel yang mendapatkan terapi perilaku kognitif relaksasi berjumlah 8 dan sampel yang
mendapatkan terapi perilaku kognitif distraksi berjumlah 8. Berdasarkan metode penentuan sampel tersebut maka dapat ditentukan sampel berdasarkan metode
purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam, 2003, yaitu sampel yang
diambil adalah sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria
Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
inklusi yang ditentukan dalam penelitian yaitu panik, depresi, gangguan makan, gangguan obsesive kompulsif, gangguan dismorphia, gangguan stress setelah
trauma, kemarahan, masalah dalam tidur, syndrom lemah kronis, nyeri kronis, fobia.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian