Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Pada dasarnya penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat efektivitas dari dua jenis terapi, yakni terapi perilaku kognitif relaksasi dan terapi
perilaku kognitif distraksi. Untuk mengetahui efektivitas tersebut maka dibutuhkan suatu penelitian
yang diawali dengan pemeriksaan kondisi awal atau sebelum dilakukannya terapi dan kondisi akhir atau sesudah dilakukan terapi.
Modifikasi perilaku kognitif didasarkan pada asumsi bahwa perilaku manusia secara resiprok dipengaruhi oleh pemikiran, perasaan, proses fisiologis,
serta konsekuensinya pada perilaku. Jadi bila ingin mengubah perilaku yang maladaptif dari manusia, maka tidak hanya sekedar mengubah perilakunya saja,
namun juga menyangkut aspek kognitifnya. Terapi perilaku kognitif memiliki berbagai prosedur pelatihan, termasuk di dalamnya antara lain terapi relaksasi dan
distraksi. Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan
perawatan kesehatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak pasien terutama pasien dengan nyeri kronis. Nyeri merupakan suatu keadaan subjektif
dimana seseorang memperlihatkan rasa tidak nyaman secara verbal atau non verbal.
Melalui penelitian ini akan dilihat bagaimana dampak yang dirasakan sebelum dan setelah pasien mendapatkan terapi perilaku kognitif relaksasi dan
Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
terapi perilaku kognitif distraksi pada pasien nyeri kronis yang dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:
Skema Kerangka Konseptual
Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual
3.2 Defenisi Operasional Penelitian
Terapi perilaku kognitif relaksasi adalah teknik latihan pernapasan dengan menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi pernapasan, frekuensi jantung, dan
ketegangan otot, sehingga menghentikan siklus nyeri dilakukan saat pasien mengalami nyeri dengan cara menginstruksikan gerakan-gerakan khusus seperti
latihan pernafasan, mengkontraksikan otot-otot, dan membuat posisi yang nyaman sehingga klien merasa nyeri berkurang. Terapi ini dilakukan selama 3 minggu dan
didalam satu minggu dilakukan 3 kali terapi dengan durasi terapi lebih kurang 40 menit.
Terapi perilaku kognitif:
Relaksasi Pre Test
Terapi perilaku kognitif:
Distraksi Nyeri
Kronis Post Test
Jihan Rabi’al : Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Cognitive Behaviour Therapy
Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2010.
Terapi perilaku kognitif distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri
berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. Metode terapi distraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mendengarkan
musik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalihkan perhatian pasien seperti mendengar musik klasik. Terapi ini dilakukan selama 3 minggu dan didalam satu
minggu dilakukan 3 kali terapi dengan durasi terapi lebih kurang 30 menit sampai 1 jam Arikunto, 1998. Dalam penelitian ini teknik distraksi yang digunakan
adalah terapi imajinasi terbimbing.
3.3 Hipotesa Penelitian