Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pembangkit tenaga listrik, kemampuan pasokan pembangkit tenaga listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan
perkembangan pembangkit tenaga listrik Sumatera Utara masa yang akan datang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa pembangkit
tenaga listrik, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. 078.K023DIR1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru di bidang
jasa pelayanan pembangkit tenaga listrik yaitu PT. PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.
Pembentukan organisasi PT. PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi
pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PLN Wilayah II terpisah tanggung jawab ke PLN Pembangkit dan Penyalur Sumatera Bagian Utara.
Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penyaluran tenaga listrik. Pada tahun 2002 dikeluarkan Keputusan Direksi yang menyatakan
bahwa PT. PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara diubah menjadi PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.
B. Bentuk dan Kelembagaan PT. PLN Persero Cabang Medan
Sebagaimana yang telah diuraikan, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 023 Tahun 1994 status kelembagaan PLN diubah dari Perusahaan
Umum PERUM menjadi PT. PLN PERSERO, status PLN sebagai Persero ini efektif terhitung sejak Anggaran Dasarnya disahkan oleh Menteri Kehakiman
pada tanggal 1 Aguatus 1994, karena sejak tanggal tersebut secara hukum, PLN merupakan subjek hukum dalam bentuk Badan Hukum Perdata. Sebenarnya pada
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
waktu PLN berstatus Perum berdasarkan PP No. 18 tahun 1972 yang kemudian diubah dengan PP No. 17 tahun 1990, kedudukan hukum PLN juga merupakan
Badan Hukum hanya saja sifat badan hukumnya adalah Badan Hukum Publik. Meskipun antara PLN di sini Perum dulu dengan PLN sebagai PLN
sekarang mempunyai kesamaan antara lain sama-sama menjadi Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan untuk kepentingan umum PKUK, namun terdapat beberapa perbedaan yang cukup prinsipil khususnya dilihat dari
kepentingan bisnis antara lain sebagai berikut:
Dalam struktur organisasi PT. PLN Persero wilayah Sumatera Utara Cabang Medan mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab unsur pelaksana
cabang, yaitu: 1. Manager Cabang
Manager Cabang bertugas untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan distribusi tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang didukung oleh pelayanan, tingkat mutu dan keandalan
PERUM PLN PT. PLN PERSERO
1. Badan Hukum Publik 1. Badan Hukum Perdata
2. Ruang geraknya terbatas 2. Ruang geraknya lebih fleksibel
3. Tidak bisa Go Publik 3. Bisa Go Publik
4. Tidak bisa mendirikan anak perusahaan 4. Bisa mendirikan anak perusahaan
5. Orientasi Publik Utility 5. Orientasi komersil
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pasokan yang baik unutk memenuhi kebutuhan pelanggan serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan di bawahnya.
2. Bagian Distribusi Bagian Distribusi ini mengkoordinasikan perencanaan, pengoperasian dan
pemeliharaan sarana pendistribusian tenega listrik yang efektif dan efisien dengan kualitas serta keandalan yang baik menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Bagian distribusi ini mempunyai sub bagian yaitu: a. Sub Bagian Distribusi
Sub Bagian Distribusi ini melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban jaringan distribusi tenaga listrik
kepada pelanggan. b. Sub Bagian Pemeliharaan Distribusi
Sub Bagian Pemeliharaan Distribusi ini melaksanakan pemeliharaan jaringan distribusi dan peneraan alat pembatas dan pengukur APP rangkaian
sambungan untuk pelanggan. 3. Bagian Pemasaran
Tugas Bagian Pemasaran ini melaksanakan kegiatan penyusunan prakiraan kebutuhan tenaga listrik, penjualan tenaga listrik, penyuluhan dan survei data
pelanggan tenaga listrik di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut butir 2 di atas, Bagian Pemasaran mempunyai berfungsi
untuk: a.
melakukan penyusunan rencana penjualan tenaga listrik dan langkah pencapaiannya,
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. melaksanakan penyuluhan dan pemberian informasi tentang ketenagalistrikan
dan prosedur pelayanan kepada calon pelangganpelangganmasyarakat, c.
melaksanakan pembinaan forum komunikasi dengan pelanggan tenaga listrik di wilayah kerjanya, dan
d. merencanakan pengembangan dan pembinaan sarana pembayaran rekening
listrik Payment Point. 4. Bagian Komersial
Bagian Komersial bertugas untuk melakukan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan pendapatan dari penjualan tenaga listrik dan
melaksanakan kebijakan penjualan tenaga listrik serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Pada bagian komersial mempunyai sub bagian yaitu;
a. Sub Bagian Pembacaan Meter Sub Bagian Pembacaan Meter bertugas untuk melaksanakan pembacaan
stand KWh meter, sebagai dasar proses pembuatan rekening dan melaksanakan pengawasan pelaksanaan pembacaan meter yang dilakukan oleh pihak Out
Sourching. b. Sub Bagian Tata Usaha Langganan
Sub Bagian Tata Usaha Langganan bertanggungjawab untuk melaksanakan kegian administrasi tata usaha langganan meliputi ,pelayanan
pelanggan, administrasi langganan, penagihan dan kegiatan pemutusan dan penyambungan.
c. Sub Bagian Sistem Informasi
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Sub Bagian Sistem Informasi ini melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan sitem aplikasi teknologi informasi dalam rangka
menunjang pelayanan penjualan tenaga listrik. 5. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan ini merupakan bagian yang mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelolaan anggaran, keuangan, perpajakan, dan asuransi
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dan membuat laporan keuangan dan akuntansi yang akurat dan tepat waktu. Pada bagian keungan mempunyai sub
bagian yaitu: a. Sub Pengendalian Anggaran dan Keuangan
Sub Pengendalian Anggaran dan Keuangan menyusun rencana kerja dan anggarannya serta melaksanakan pengelolaan dana dan luar kas.
b. Sub Bagian Pengendalian Pendapatan Sub Bagian Pengendalian Pendapatan melaksanakan pemantauan anggaran
belanja dan pendapatan cabang, pengurusan asuransi dan pencatatan pajak perusahaan.
c. Sub Bagian Akuntansi Sub Bagian Akuntansi melasanakan pencatatan semua transaksi, aktiva
lancar, aktiva tetap, PDP, kas dan Bank serta inventarisasi aktiva tersebut di atas sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan kebijakan direksi.
6. Bagian SDM dan Administrasi Bagian SDM dan Administrasi melaksanakan pengelolaan kepegawaian,
kesekretariatan, perbekalan dan keamanan. Pada bagian SDM dan administrasi mempunyai sub bagian yaitu:
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
a. Sub Bagian Sumber Daya Manusia Sub Bagian Sumber Daya Manusia melaksanakan kegiatan perencanaan
pengurusan sumber daya manusia. b. Sub Bagian Sekretariat
Sub Bagian Sekretariat melaksanakan tata usaha kesekretariatan dan pengurusan rumah tangga serta keamanan lingkungan kerja.
c. Sub Bagian Perbekalan Sub Bagian Perbekalan melaksanakan kegiatan bidang perbekalan meliput i
rencana persediaan, pengadaan dan penyimpangan barangmaterial, alat tulis kantor dan administrasi perbekalan.
7
Jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN kepada konsumen diuraikan sebagai berikut, yaitu:
C. Jenis-Jenis Pelayanan PT. PLN Persero Cabang Medan