Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II PT. PLN PERSERO WILAYAH SUMATERA UTARA CABANG MEDAN
A. Sejarah PT. PLN Persero Cabang Medan
Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah merupakan hal yang baru. Jika listrik mulai ada di Indonesia pada tahun 1893 di Batavia Jakarta, maka
sekitar 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya di bangun di pertapakan kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jalan Listrik
No. 12, di bangun oleh NV NIGENOGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan pembangkit tenaga listrik di Tanjung Pura dan
Pangkalan Berandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NV ANIWM, Berastagi dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, milik Gementee -
Kotapraja, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram 1930. Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang di Perang Dunia
II, maka Indonesia dikuasai oleh Jepang berikut perusahaan listrik dan gas. Di masa penjajahan Jepang tidak ada penambahan mesin dan jaringan. Dengan
jatuhnya Jepang ke tangan sekutu dan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka dikumandangkanlah Kesatuan Aksi
Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air yang kemudian menggunakan momen ini untuk mengambil alih perusahaan listrik dan gas bekas
milik swasta Belanda dari tangan Jepang.
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pada bulan September 1945 delegasi buruhpegawai listrik dan gas yang diketuai Kobarsjih menghadap pimpinan Komite Nasional Pusat Indonesia
KNPI Pusat yang waktu itu diketuai oleh Kasman Singodimedjo untuk bersama- sama menghadap Presiden Soekarno guna menyerahkan perusahaan-perusahaan
listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Serah terima tersebut kemudian berlanjut dengan pembentukan Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum melalui Peraturan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 yang sekarang dikenal dengan Hari Listrik Nasional.
Sejarah kemudian membuktikan bahwa dalam suasana yang semakin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, pada 3 Oktober 1953 maka keluarlah Surat
Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat 2
Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai akibat dari aksi pengambilalihan itu, maka sejak tahun 1955
berdirilah Perusahaan Listrik Negara distribusi cabang Sumatera Utara Sumatera Timur dan Tapanuli yang dikepalai oleh R. Soekarno merangkap Kepala di
Aceh dan pada tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah Badan Pekerjaan Umum BPU Perusahaan Listrik Negara berdiri dengan Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Tinggi No.16120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi pembangkit tenaga listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera
Barat dan Riau diubah menjadi PLN Eksploitasi. Pada tahun 1965, BPU Perusahaan Listrik Negara dibubarkan dengan Peraturan Menteri Perusahaan
Umum Tenaga Listrik No.9PRT64 dan Peraturan Umum Menteri Perusahaan
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Umum Tenaga Listrik No.1PRT65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN yang menjadi kesatuan daerah eksploitasi Sumatera Utara tetap sebagai Eksploitasi I.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS009DIRPLN66
tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi 6 cabang dan sektor yaitu cabang Medan, Binjai, Sibolga, Pematang Siantar, Rantau Parapat dan
Padang Sidempuan. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak,
wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan, mendistribusikan tenaga listrik ke Wilayah Republik Indonesia. Dalam Surat Keputusan Menteri
tersebut PLN Eksploitasi I Sumetera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.
Menyusul Peraturan Menteri Perusahaan Umum Tenaga Listrik No. 013PRT75 yang berubah dari PLN Eksploitasi menjadi PLN wilayah. PLN
Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 231994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status
PLN sebagai Persero. Adapun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini.
Pada abad ke-21, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani, transparan,
terbuka, desentralisasi, pusat laba profit center dan pusat kas cost center. Perkembangan pembangkit tenaga listrik di Sumatera Utara terus
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas
Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pembangkit tenaga listrik, kemampuan pasokan pembangkit tenaga listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan
perkembangan pembangkit tenaga listrik Sumatera Utara masa yang akan datang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa pembangkit
tenaga listrik, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. 078.K023DIR1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru di bidang
jasa pelayanan pembangkit tenaga listrik yaitu PT. PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.
Pembentukan organisasi PT. PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi
pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PLN Wilayah II terpisah tanggung jawab ke PLN Pembangkit dan Penyalur Sumatera Bagian Utara.
Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penyaluran tenaga listrik. Pada tahun 2002 dikeluarkan Keputusan Direksi yang menyatakan
bahwa PT. PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara diubah menjadi PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.
B. Bentuk dan Kelembagaan PT. PLN Persero Cabang Medan