Makna Hak Secara Yuridis

Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III HAK-HAK KONSUMEN DALAM HUKUM POSITIF

A. Makna Hak Secara Yuridis

Hukum melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya tersebut. Pengalokasian kekuasaan ini dilakukan secara terukur, dalam arti ditentukan keluasan dan kedalamannya. Kekuasaan yang demikian itulah yang disebut sebagai hak. Hak ternyata juga tidak hanya mengandung unsur perlindungan dan kepentingan, melainkan juga kehendak. Ciri-ciri yang melekat pada hak menurut hukum adalah: 1. Hak itu dilekatkan kepada seseorang yang disebut sebagai pemilik atau subjek dari hak itu. Ia juga disebut sebagai orang yang memiliki title atas barang yang menjadi sasaran dari hak. Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Hak itu tertuju kepada orang lain, yaitu yang menjadi pemegang kewajiban. Antara hak dan kewajiban terdapat korelatif. 3. Hak yang ada pada seseorang ini mewajibkan pihak lain untuk melakukan commision atau tidak melakukan ommision sesuatu perbuatan. 4. Commision atau Ommision itu menyangkut seseuatu yang bisa disebut sebagai objek dari hak. 5. Setiap hak menurut hukum itu mempunyai title, yaitu suatu peristiwa tertentu yang menjadi alasan melekatnya hak itu pada pemiliknya. Oleh Soerjono Soekanto, hak dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian misalnya hak menagih atau melunasi prestasi. 2. Hak jamak atau absolut, yang terdiri dari: a. Hak dalam Hukum Tata Negara pada penguasa menagih pajak, pada warga hak asasi; b. Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan, dan kebebasan; c. Hak kekeluargaan, hak suami-istri, hak orang tua, hak anak; d. Hak atas objek materiil, hak cipta, merek dan paten. Hak dalam bahasa Belanda disebut Subjectief Recht, sedangka Objectief Recht artinya hukum. Dalam konteks ini, hak sebagai hukum subjektif umumnya dibagi 2 dua yaitu: 1. Hak Mutlak absolut Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009 Hak Mutlak absolut ialah memberikan kekuasaan atau wewenang kepada yang bersangkutan untuk bertindak, dipertahankan, dan dihormati orang lain. Hak multak dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu: a. Hak asasi manusia; b. Hak publik, misalnya hak atas kemerdekaan dan kedaulatan, hak negara memungut pajak; c. Hak keperdataan, misalnya: hak menuntut ganti rugi, hak kebebasan orang tua, hak perwalian, hak pengampuan, hak kebendaan dan hak immaterial. 2. Hak Relatif nisbi Hak Relatif nisbi ialah memberikan kekuasaan atau wewenang kepada orang-orang tertentu untuk menuntut kepada orang lain tertentu untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Jika membicarakan tentang perlindungan konsumen tidak lain adalah membicarakan hak-hak konsumen. Presiden Amerika Serikat J. F. Kennedy dalam pesannya kepada Congress tanggal 15 Maret 1962 dengan judul A Special message of Pritection the Consumer Interest, menjabarkan 4 empat hak konsumen sebagai berikut: 9 1. Hak memperoleh keamanan the right to safety; 2. Hak memilih the right to choose; 3. Hak mendapatkan informasi the right to be informed; 4. Hak untuk di dengar the right to be heard; PT. PLN Persero dalam melaksanakan hak informasi konsumen dilakukan dengan beberapa jalan: 9 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum Bandung: Alumni, 1986, h. 127. Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009 1. Melalui jalur online dengan menggunakan pesawat telepon dengan nomor 123, dalam hal pelanggan yang mengalami gangguan dapat meminta informasi mengenai gangguan yang dialami oleh pelanggan yang nantinya akan dilayani oleh petugas yang akan menerangkan dan akan menindak lanjutinya kemudian untuk dilakukan pemerikasaan. 2. Mendatangi langsung kantor PLN dan membuat laporan pengaduan tentang gangguan yang dialami oleh pelanggan dengan mengisi formulir pengaduan pelanggan yang telah disediakan oleh petugas dan mendapatkan informasi mengenai gangguan tersebut dan akan ditindak lanjuti oleh PLN. 3. Apabila ada melihat Mobil Unit Pelayanan Gangguan yang kebetulan sedang melintas, dapat langsung melaporkan kepada petugasnya tentang informasi gangguan yang dialami oleh pelanggan. Mobil unit itu akan segera meneruskan laporan anda ke petugas piket di kantor pelayanan gangguan melalui komunikasi radio. Selanjutnya petugas piket itu akan mengkoordinasikan pelayanan gangguan untuk pelanggan yang bersangkutan. 4. Bahkan sekarang ini lagi dikembangkan suatu sistem baru, yaitu untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai tagihan rekening listrik yang harus dibayar oleh pelanggan melalui media Short Message Service SMS, yaitu dengan mengirimkan sms ke nomor tertentu yang telah ditentukan. Namun hal ini masih di uji coba dan belum diperkenalkan secara luas. 5. Sekarang ini PT. PLN Persero telah membuat suatu akses baru yang bisa digunakan konsumen yaitu melalui website dari PT. PLN Persero. Dalam hal ini konsumen bisa mengakses website PT. PLN Persero Pusat yaitu melalui Liza Fauzia : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009 situs di http:www.pln.co.id ataupun melalui website PT. PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara di http:www.plnsumut.co.id. Konsumen dapat mengetahui informasi tentang PT. PLN Persero dan juga dapat mengajukan keluhannya langsung ke website tersebut. 10

B. Hak Subjek Konsumen dalam Prinsip Hukum Perlindungan Konsumen