Vegetasi Analisis Vegetasi Struktur dan Komposisi Hutan

Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010 . b. Sapling pacang, sapihan yaitu pemudahan yang tingginya 1,5 m dan lebih sampai pohon-pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm. c. Pole tiang yaitu pohon-pohon muda yang diameter 10-35 cm. d. Pohon dewasa yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 35 cm yang diukur 1,3 meter dari permukaan tanah.

2.6 Vegetasi

Vegetasi yaitu kumpulan dari beberapa jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada satu tempat di mana antara individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat, baik di antara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewan-hewan yang hidup dalam vegetasi dan lingkungan tersebut. Dengan kata lain, vegetasi tidak hanya kumpulan dari individu-individu tumbuhan melainkan membentuk suatu kesatuan di mana individu-individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai suatu komunitas tumbuh-tumbuhan Ruslan, 1986.

2.7 Analisis Vegetasi

Menurut Soerianegara Indrawan 1978 yang dimaksud analisis vegetasi atau studi komunitas adalah suatu cara mempelajari susunan komposisi jenis dan bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Cain Castro 1959 dalam Soerianegara Indrawan 1978 mengatakan bahwa penelitian yang mengarah pada analisis vegetasi, titik berat penganalisisan terletak pada komposisi jenis atau jenis. Struktur masyarakat hutan dapat dipelajari dengan mengetahui sejumlah karakteistik tertentu daintaranya, kepadatan, frekuensi, dominansi dan nilai penting.

2.8 Struktur dan Komposisi Hutan

Struktur merupakan lapisan vertikal dari suatu komunitas hutan. Dalam komunitas selalu terjadi kehidupan bersama saling menguntungkan sehingga dikenal adanya lapisan-lapisan bentuk kehidupan Syahbudin, 1987. Selanjutnya Daniel et al. 1992, menyatakan struktur tegakan atau hutan menunjukkan sebaran umur dan atau kelas 12 Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010 . diameter dan kelas tajuk. Soerianegara dan Indrawan 1982 dalam Indriyanto 2005, menguraikan stratifikasi hutan hujan tropis menjadi lima stratum yaitu : 1. Stratum A A storey, yaitu lapisan tajuk kanopi hutan paling atas yang dibentuk oleh pepohonan yang tingginya lebih dari 30 m. 2. Stratum B B-storey, yaitu lapisan tajuk kedua dari atas yang dibentuk oleh pepohonan yang tingginya 20-30 m. 3. Stratum C C-storey, yaitu lapisan tajuk ketiga dari atas yang dibentuk oleh pepohonan yang tingginya 4-20 m. 4. Stratum D D-storey, yaitu lapisan tajuk keempat dari atas yang dibentuk oleh spesies tumbuhan semak dan perdu yang tingginya 1-4 m. 5. Stratum E E-storey, yaitu tajuk paling bawah lapisan kelima dari atas yang dibentuk oleh spesies-spesies tumbuhan penutup tanah ground cover yang tingginya 0-1 m. 13 Seneng Sri Astuti : Struktur Dan Komposisi Vegetasi Pohon Dan Pole Di Sekitar Jalur Wisata Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010 . BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2009 sampai Juni 2009 di kawasan Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh, Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara. Lokasi penelitian ditetepkan dengan metode Purposive Sampling. Metode ini merupakan metode penentuan lokasi penelitian secara sengaja yang dianggap representatif. Gambaran lokasi penelitian pada setiap lokasi adalah: Lokasi 1: Secara geografis danau 1 terletak pada 02 39’ 11,0” LU dan 98 23’ 12,5” BT dengan ketinggian 1.433 m dpl. Lokasi 2 : Secara geografis danau 2 terletak pada 02 39’07,2” LU dan 98 22’ 51,1” BT dengan ketinggian 1.410 m dpl. Lokasi 3 : Secara geografis danau 3 terletak pada 02 39’13,1” LU dan 98 22’ 34,9” BT dengan ketinggian 1.412 m dpl. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. 3.2 Deskripsi Area 3.2.1 Letak dan Luas