Hakikat Novel Penggunaan Maksim Cara Grice dalam Novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMA
Novie susantie 2010 melakukan penelitian dnegan judul “Analysis on the Violation of Maxim of Manner in Conversational Implicature Appearing in
Stephenie Meyer Twilight ” merupakan suatu kajian pragmatik yang
menitikberatkan pada analisis pelanggaran maksim cara beserta simpulan yang dapat diambil dari suatu implikatur percakapan yang terdapat dalam novel
Twilight karya Stephenie Meyer. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelanggaran maksim cara dalam
implikatur percakapan beserta simpulan yang tersirat dalam percakapan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif untuk
menjabarkan dan menjelaskan fenomena pelanggaran maksim cara dalam implikatur percakapan.Dalam penelitian ini, penulis menemukan tiga puluh satu
data mengenai pelanggaran maksim cara di dalam novel Twilight karya Stephenie Meyer. Pelanggaran terhadap maksim cara meliputi beberapa tipe, yaitu
pelanggaran tehadap ketidakjelasan, keambiguan, kesingkatan, dan keteraturan. Berdasarkan hasil diskusi dalam penelitian ini diketahui bahwa seringkali
seseorang melakukan pelanggaran maksim cara dengan berbagai alasan tertentu. Untuk bisa mengetahui maksud atau simpulan dari suatu implikatur percakapan
yang mengalami pelanggaran maksim cara, hendaknya percakapan ini dianalisis berdasarkan konteks situasi dan praanggapan. Persamaan dari hasil penelitian di
atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu analisis sama-sama menitikberatkan pada maksim cara. Sedangkan perbedaannya, terdapat pada objek
penelitiannya. Novie menjadikan novel Twilight karya Stephenie Meyer sebagai sumber data penelitiannya. Sedangkan peneliti menjadikan novel Masih Ada
Kereta yang Akan Lewat karya Mira W sebagai sumber data penelitian. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Riska Widiastuti 2013 melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Konflik Tokoh Arini dalam Novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Sastra di SMA”. Penelitian ini membahas tentang analisis konflik pada tokoh utama yaitu Arini dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W
dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan konflik konflik tokoh Arini dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W dan implikasinya terhadap pembelajaran
sastra di SMA. Dan hasil penelitiannya terdapat empat aspek pada konflik internal
dan dua aspek konflik eksternal pada tokoh. Konflik tersebut meliputi, 1 Konflik Internal dengan persentase 71,79, yaitu: a Konflik mendekat-mendekat 20,5,
b Konflik mendekat-menghindar 30,7, c Konflik menghindar-menghindar 7,6, d Konflik mendekat-menghindar ganda 12,8, dan 2 Konflik Eksternal
dengan persentase 28,2, yaitu: a Konflik fisik, dan b Konflik sosial 28,2. Persamaan hasil penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis. Sumber data dari penelitian ini sama. Yaitu sama-sama meneliti berdasarkan novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W. Perbedaan
terlihat pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian di atas lebih bedasarkan sastranya. Yaitu tentang analisis konflik tokoh utama di dalam novel.
Sedangkan penelitian yang akan ditulis penulis berdasarkan konteks pragmatiknya. Yaitu penggunaan maksim cara menurut perinsip kerjasama Grice
di dalam novel. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Anggreani Cahya Tia Ningrum
2013 dalam skripsinya yang berjudul “Citra Perempuan dalam Novel Masih Ada
Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W serta Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA”. Berdasarkan hasil penelitian dalam novel Masih Ada Kereta
yang Akan Lewat Karya Mira W, terdapat empat Citra Perempuan yang dapat dijabarkan. Dari keempat Citra Perempuan tersebut, secara keseluruhan diperoleh
33 kutipan dengan presentase 100, dengan rincian sebagai berikut: 1 Citra Perempuan dalam Aspek Fisis ada 11 kutipan dengan presentase 45,45; 2
Citra Perempuan dalam Aspek Psikis ada 7 kutipan dengan presentase 15,15; 3 Citra Perempuan dalam Aspek Sosial ada 5 kutipan dengan presentase
12,12; 4 Citra Diri dan Citra Orang Lain ada 7 kitipan dengan presentase 27,27. Persamaan dari dua hasil penelitian di atas dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis. Sumber data dari penelitian ini sama. Yaitu sama-sama meneliti berdasarkan novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W.
Perbedaan terlihat pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian di
atas lebih bedasarkan sastranya. Yaitu tentang analisis citra perempuan di dalam novel. Sedangkan penelitian yang akan ditulis penulis berdasarkan konteks
pragmatikny, yaitu penggunaan makism cara menurut perinsip kerjasama Grice di dalam novel.
Penulis hendak meneliti secara khusus penggunaan maksim cara dalam novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat karya Mira W Serta Implikasinya
Terhadap Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMA. Penelitian ini disebut dengan penelitian teks sastra deskripsi kualitatif.