Interpretasi Hasil Analisis Penggunaan Maksim Cara Grice dalam Novel Masih Ada Kereta yang Akan Lewat Karya Mira W dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMA

Sementara itu, penggunaan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice juga tetap digunakan di dalam novel ini. Penggunaan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice sengaja digunakan karena Mira W mempunyai beragam maksud dan tujuan yang ingin ia sampaikan melalui penggunaan maksim cara di dalam novelnya, sehingga dialog dalam novelnya novel Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat karya Mira W akan dikaitkan pada teori penggunaan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice dan penyimpangan maksim cara. Pembahasan penelitian ini mencakup tentang penggunaan maksim cara pada novel Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat karya Mira W. Dari interpretasi hasil analisis yang sudah dikemukakan, penyimpangan maksim cara banyak ditemukan. Kecenderungan lebih banyaknya penggunaan penyimpangan maksim cara karena Mira W menggunakan gaya bahasa yang disesuaikan dengan keadaan dan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penelitian, pengarang juga menggunakan penyimpangan maksim cara sebagai seni untuk dinikmati maknanya. Seperti contoh berikut: Arini: Bukan Cuma cowok yang boleh membawanya kan? Nick: Aku juga membawa sesuatu untukmu. konteks dalam kutipan tersebut adalah seorang wanita yang membawa bunga untuk kekasihnya, dan ternyata pria itu juga membawakannya bunga. Penyimpangan maksim cara digunakan oleh Mira W agar percakapan yang ia tulis tampak lebih baru, hidup, dan bermakna. Kehidupan manusia bersifat dinamis, saat ini zaman telah berkembang pesat sehingga bergerak pada kemajuan. Zaman dahulu, seorang wanita tidak mungkin membawakan pria setangkai bunga karena itu dianggap tidak baik. Sedangkan saat ini, wanita tidak akan malu membawa setangkai bunga untuk pacarnya karena hal itu sudah dianggap biasa oleh masyarakat. Penyimpangan maksim cara digunakan berdasarkan pengalaman dan keadaan sosial di sekitar pengarang. Berdasarkan hal tersebut, pengarang menggunakan penyimpangan maksim cara agar dapat menghidupkan percakapan yang ada di dalam novelnya sehingga pembaca dapat menikmati maknanya. dapat lebih mudah dipahami dan dapat dinikmati oleh pembacanya. Banyak hal yang bisa dijadikan alasan pengarang saat menggunakan maksim cara menurut prinsip kerjasama Grice dan penyimpangan maksim cara di dalam karyanya. Seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia yang dinamis pun berubah menyesuaikan keadaannya. Begitu pula karya sastra, dengan bertambahnya waktu, karya sastra akan mengalami perubahan-perubahan yang tentu saja layak dikonsumsi manusia setiap zamannya. berdasarkan hal itulah, pengarang berhak menentukan apa yang ia butuhkan untuk digunakan pada percakapan di dalam novelnya dengan tujuan tertentu. Penggunaan maksim cara dan penyimpangan maksim cara pada dialog tokoh memang dapat memperkuat percakapan yang ada sehingga, pembaca dapat lebih mudah mengerti dan dapat meresapi makna dari percakapan di dalam novel sehingga apa yang ingin disampaikan oleh penulis mampu diterima dan menghibur pembaca dengan baik.

G. Implikasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib yang harus diikuti siswa. Implikasi penelitian yang dilakukan peneliti terhadap pembelajaran sangatlah berhubungan dan relevan. Hal ini dikarenakan, di pelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan bahasa, yaitu: membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Penelitian mengenai penggunaan maksim cara ini merupakan penelitian yang menunjang keterampilan berbicara siswa untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice ini diharapkan dapat memaksimalkan tercapainya tujuan dalam indikator pembelajaran mengenai materi wawancara yang akan diterima siswa, yaitu 1 Menentukan topik, 2 Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana, 3 Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara, 4 Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar. Pemberian materi tentang wawancara dapat disampaikan menggunakan media berupa slide power point untuk mempermudah penjelasan dan juga untuk menarik perhatian siswa. Dalam menyampaikan materi tersebut, guru memberikan contoh tuturan lisan yang baik saat wawancara berlangsung, baik itu saat mewawancara atau saat diwawancara. Guru dapat menambahkan secara implisit mengenai teori maksim cara yang sesuai dengan prinsip kerjasama Grice saat memberikan materi tentang wawancara. Hal ini dilakukan karena maksim cara Grice sangat berhubungan dan mampu menunjang keterampilan berbicara dalam wawancara yang seharusnya dimiliki oleh siswa. Penanya dan narasumber dalam wawancara merupakan penutur dan lawan tutur saat wawancara. Ketika wawancara berlangsung, pembicaraan tidak selamanya berjalan searah dengan topik wawancara, maka dengan diajarkannya maksim cara Grice pada siswa diharapkan siswa mampu menguasai kembali pembicaraan tersebut agar sesuai dengan topik yang ada. Materi maksim cara Grice diberikan agar siswa paham bahwa dalam wawancara, pewawancara dan orang yang diwawancarai haruslah bersifat langsung, lugas, dan apa adanya agar wawancara dapat berlangsung dengan efektif dan lancar. Bila siswa telah diajarkan mengenai cara bertutur yang baik dan benar saat wawancara, maka siswa pun akan mampu melakukan wawancara dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa maksim cara dapat membantu guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa saat wawancara berlangsung. Setelah siswa mengetahui bagaimana cara berbicara dan wawancara yang baik dan benar. Kemudian guru meminta siswa untuk membentuk kelompok dan menentukan topik wawancara. Kegiatan terakhir yang akan dilakukan siswa berikutnya mewawancarai seseorang dengan baik dan benar. Setelah wawancara selesai, hasil wawancara dapat ditulis oleh siswa dan mempresentasikannya di depan kelas.

H. Keterbatasan Penelitian

Dengan melihat hasil penelitian, disadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan, antara lain: 1 Peneliti merasa kesulitan dalam memahami secara mendalam. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan peneliti serta belum banyak teori