78
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Latar Belakang Sejarah
KS-BMT Masjid Al-Azhar berdiri pada tanggal 26 Agustus 1995 M 29 Rabiul Awal 1416 H, yang diresmikan oleh H. Aries Mufti, SE, SH. Direktur
Operasional Bank Muammalat Indonesia dan Kepala Camat Pasar Minggu yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. H. Moch Syarief Hasan Wakil. Camat
Pasar Minggu. Adapun para pendiri dan penggagas berdirinya KS-BMT Masjid Al-
Azhar adalah dari pengurus dan pembina Masjid Al-Azhar Pasar Minggu yaitu H. Moh. Ali Moe’is, DR. KH. Mas’ud Saiful Alam, dan Arifin yang
disupervisi oleh praktisi BMI yaitu H. Aries Mufti, SE, SH dan Wiroso, serta mendapat dukungan dari seluruh jama’ah pengajian Majelis Ta’lim Al-Azhar
Pasar Minggu. Pada awal operasinya September 1995 KS-BMT Masjid Al-Azhar
hanya memiliki Asset sebesar Rp. 34.284.950,- dengan modal dasar pendirian sebesar Rp. 19.965.000,- yang merupakan setoran modal awal dari para
pemegang saham perdana, yaitu: 1.
H. Moh. Ali Moe’is Rp 12.965.000
2. Arifin
Rp 3.500.000 3.
A. Aziz Lutfi Rp 3.500.000
79
Pada saat itu KS-BMT Masjid Al-Azhar belum memiliki Badan Hukum yang resmi, hanya berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat KSM dibawah
pimpinan PINBUK yaitu sebuah LPSM yang dibentuk oleh BMI, MUI, dan ICMI yang mana lembaga ini ditunjuk untuk membina dan mengawasi BMT –
BMT di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil kerjasama antara Bank Indonesia BI dengan PINBUK yang tertuang dalam MOU No.003MOUPHBK-
PINBUKVII95 tertanggal 27 September 1955 dan didukung dalam Program Gerakan BMT Nasional yang dicanangkan oleh Presiden RI saat itu, Soeharto.
Dengan demikian KS-BMT Masjid Al-Azhar beroperasi atas izin operasi yang diberikan oleh lembaga tersebut pada awal tahun 1996, dengan sertifikat
operasi No. 0903004PINBUKIV96 yang diperpanjang setiap enam bulan sekali.
Seiring dengan perkembangan KS-BMT Masjid Al-Azhar dan situasi politik di Indonesia, yang mana berpengaruh pada sistem perundang-undangan
di Indonesia khususnya perubahan Undang-Undang tentang perbankan syari’ah dan koperasi, yang mana perubahan kedua undang-undang tersebut lebih
memberi peluang dan fasilitas untuk beroperasinya lembaga perbankan syari’ah dan koperasi dengan sistem syari’ah. Dengan melihat hal tersebut,
maka sejak miladnya yang ke-4 tepatnya September 1999, Manajemen KS- BMT Masjid Al-azhar merubah status badan hukum dari KSM-PHBK menjadi
ber-Badan Hukum Koperasi Syariah dengan nomor 357BHKDK.9.4IX1999 tertanggal 14 September 1999, dengan sedikit perubahan nama yang terdaftar
80
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia melalui Depkop dan PKM menjadi BMT Masjid Al-Azhar.
Hal ini dilakukan atas dasar demi melindungi keberadaan BMT dari segi hukum positif yang berlaku di Indonesia, dan juga secara eksplisit sudah
mendapat persetujuan pada Rapat Tahunan Anggota Tetap pemegang saham KS-BMT Masjid Al-Azhar pada tanggal 18 Juli 1999 yang tertuang dalam
notulen rapat no 03NR-RTATVII99 tertanggal 20 Juli 1999.
4.1.2 Gambaran Umum KS-BMT Masjid Al-Azhar