50 1.
Pembungkusan Encapsulation Pembungkusan atau encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam
satu unit Whitten dkk, 2004. Encapsulation terdiri dari pemisahan aspek- aspek eksternal dari sebuah objek yang dapat diakses oleh lainnya. Satu-
satunya cara untuk mengakses atau mengubah atribut objek adalah melalui behavior objek yang spesifikasi tersebut.
2. Pewarisan Inheritance
Pewarisan atau inheritance adalah berbagai atribut dan operasi antar class berdasarkan hubungan hirarki class. Pewarisan merupakan konsep di mana
metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek class dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek class lainnya Whitten dkk, 2004.
3. Generalisasi atau Polimorfisme
Polimorfisme berarti bahwa operasi yang sama dapat dilakukan secara berbeda oleh class yang berbeda. Polimorfisme secara harfiah berarti banyak bentuk,
konsep bahwa objek yang berbeda dapat merespons pesan yang sama dalam cara yang berbeda Whitten dkk, 2004.
2.10 Konsep Dasar Internet
2.10.1 Pengertian Internet
Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan
sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmission Control Protocol Internet
51 Protocol TCPIP yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket
radio Oetomo, 2007.
2.10.2 Sejarah Internet
Pada mulanya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider 1915-1990, seorang psikolog di Massachusetts Institute of Technology, tentang sebuah
Galatic Networks di awal tahun 1960-an. Kemudian, ketika Licklider bekerja di Advanced Research Project Agency ARPA di Pentagon, Lawrence G.
Robert mencoba mewujudkan impiannya. Meskipun pertemuan antara Licklider dan Robert terjadi tahun 1964,
Robert baru benar-benar konsentrasi untuk pengembangan internet mulai Desember 1966. Kemudian, Robert mulai menguraikan rencana jaringannya
dalam konferensi-konferensi para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan dalam suatu penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced
Research Project Agency Network ARPANet. ARPANet menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan pusat-pusat penelitian di
universitas-universitas di Amerika Serikat. Tujuannya adalah menghadapi kemungkinan terjadinya serangan nuklir karena sifat jaringan internet tidak
mudah dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet
memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk mengalirkan data dan informasi.
52 Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset seperti
Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat serta Donald W. Davies di Inggris. Masing-masing membuat pendekatan untuk packet switching
yang menjadi solusi untuk berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah dengan membagi pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data
kecil dan mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. Sementara itu, Roberts meminta bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn untuk
mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang berfungsi menata kekacauan rencana packet switching. Di akhir 1970-an, mereka berhasil
menyempurnakannya menjadi Transmission Control Protocol atau Internet Protocol TCPIP yang masih digunakan hingga sekarang. Sebaliknya, untuk
merakit perangkat keras pertama ARPANet Robert memilih Bolt, Beranek, and Newman BBN untuk membuat saklar jaringan yang pertama dan membangun
server jaringan pertama di wilayah pesisir Timur pada tahun 1970. Inovasi selanjutnya dilakukan oleh Ray Tomlinson dari BBN. Ia membuat sebuah
program e-Mail pada tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuwan lainnya ikut berkiprah di dalam internet.
Meskipun demikian, perkembangan teknologi internet sempat surut hingga tahun 1990-an gaung internet kembali merebak. Internet menjadi
populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai bertambahnya secara drastis domain komersial dan jaringan World Wide Web WWW.
Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P. Luhukay. Ketika itu,
53 ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika
Serikat. Jaringan dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay pun mulai mengembangkan University Network Uninet di
lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi Universitas
Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen
Dikti Oetomo, 2007
2.10.3 Sumber Daya Internet