Konsep Dasar RAD Fase dalam RAD Keuntungan Menggunakan RAD

30 maka BMT Islam akan menghadapi ”kelebihan likuiditas” Sumitro,2001.

2.6 Rapid Application Development RAD

2.6.1 Konsep Dasar RAD

RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak KendallKendall: 2003. RAD menggunakan pemodelan berorientasi objek, diantaranya: Gambar 2.3 Tahapan RAD Sumber: KendallKendall:2003

2.6.2 Fase dalam RAD

Ada tiga fase dalam RAD yaitu KendallKendall: 2003: 1. Requirement Planning Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan 31 sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2. Workshop Design yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. 3. Implementation Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan coding ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.

2.6.3 Keuntungan Menggunakan RAD

Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut: 32 1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script. 2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan. 3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan. 4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan. 5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas. 6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software - software pendukung.

2.7 Basis Data