Sistem informasi penerimaan dan penyaluran zakat dengan ditribusi konsumtif dan produktif: Studi kasus Baitul Maal Wat Taamwil Masjid al-Azhar cabang Ciledug

(1)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN

ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN

PRODUKTIF

(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

ADHITYA KUKUH PRIBADI NIM : 106093003047

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN

ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN

PRODUKTIF

(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

ADHITYA KUKUH PRIBADI NIM : 106093003047

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN

ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF

(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL

MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)

Skripsi

Disetujui Dan Disahkan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi

Pada Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Universitas Islam Negeri Jakarta

Oleh

ADHITYA KUKUH PRIBADI

NIM : 106093003047

Menyetujui,

Pembimbing I

Bayu Waspodo, MM

NIP. 19740812 200801 1 001

Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Sistem Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSI


(4)

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “

Sistem Informasi Penerimaan dan Penyaluran Zakat dengan Distribusi Konsumtif dan Produktif (Studi Kasus: Baitul Maal wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug

)

yang ditulis oleh Adhitya Kukuh Pribadi,

106093003047 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada hari Senin, 28 Februari 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem

Informasi.

Jakarta, Maret 2011

Menyetujui,

Mengetahui,

Penguji I

Zulfiandri, MMSI

NIP. 19700130 200501 1 003

Penguji II

Bakri La Katjong, Ir, MT, M.Kom

NIP. 470 035 764

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Sistem

Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008

Pembimbing I

Bayu Waspodo, MM

NIP. 19740812 200801 1 001

Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008


(5)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2011

Adhitya Kukuh Pribadi 106093003047


(6)

iii

ABSTRAK

ADHITYA KUKUH PRIBADI, Sistem Informasi Penerimaan dan Penyaluran Zakat dengan Distribusi Konsumtif dan Produktif (Studi Kasus Baitul Maal wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug). Di bawah bimbingan BAYU WASPODO dan NUR AENI HIDAYAH.

BMT Masjid Al-Azhar merupakan lembaga keuangan yang memiliki kegiatan salah satunya sebagai menggalang dana khususnya zakat. Pengelolaan data untuk muzaki, penerimaan, dan penyaluran dan laporannya sudah terkomputerisasi, namun memiliki kekurangan yaitu belum terintegrasi satu sama lain dan masih menggunakan satu komputer yang akan mengurangi efisiensi waktu pengelolaan ditambah beberapa fitur yang kurang seperti pembuatan tanda bukti donasi dan laporan. Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Zakat berbasis client-server yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada sistem sebelumnya. Adapun pengembangan yang dilakukan pada sistem informasi ini adalah mengintegrasikan antara data Muzaki, data donasi, dan data penyaluran dengan pengelompokan distribusinya yaitu konsumtif dan produktif, memberi informasi jumlah penerimaan dan pemasukan, ketersediaan tanda bukti donasi yang langsung dapat di cetak, kemudahan dan keakuratan dalam mendapatkan informasi, tersedianya laporan periodik yang

realtime, dan aplikasi yang dapat diakses dalam waktu yang bersamaan. Dalam

pengembangan sistem ini, penelitian menggunakan metodologi Rapid Application

Development (RAD) sebagai metode pengembangan sistem. Untuk metodologi

analisis maupun perancangan sistem, penelitian menggunakan pendekatan dengan metodologi Object Oriented Analisis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD). Dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam analisis maupun perancangannya. Aplikasi Sistem Informasi Zakat ini diuji menggunakan metode pengujian perangkat lunak dengan black box testing dan menghasilkan hasil yang sesuai. Harapannya, penelitian ini dapat membantu BMT Masjid Al-Azhar cabang Ciledug dalam pengelolaan data Muzaki, Donasi dan Penyalurannya yang lebih baik sehingga penghimpunan dan penyaluran zakat pun bisa lebih dioptimalkan dan aktivitas karyawan dalam mengelola zakat ini bisa lebih efektif dan efesien dalam menghasilkan informasi yang akurat.

V Bab +xviii Halaman + 183 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran, 2011 Buku Acuan (18,1999 - 2010)

Kata Kunci : Sistem Informasi, Zakat, Konsumtif dan Produktif, Rapid

Application Development (RAD), Unified Modelling Language


(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Amin.

Penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Reguler Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul tugas akhir ini adalah SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF (Studi Kasus : Baitul Maal Wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug).

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan baik dari segi moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Sekretaris Program studi Sistem Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.


(8)

ii

3. Bapak Bayu Waspodo,MMSI selaku pembimbing I yang telah memberi banyak pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Sapuah Zainuddin, selaku Kepala Cabang BMT Mesjid Al-Azhar cabang Ciledug beserta jajarannya Mbak Sulis, Mas Wawan, Mas Tri yang telah meluangkan waktunya selama penelitian.

5. Yang terkasih Ayahanda Indra dan Ibunda Mis Effeni, “Allahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhummaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa..” keluarga besarku, atas doa, motivasi,

dukungan, nasehat yang tak ternilai harganya.

6. Nindi, Mela, K’ Indri, K’ Siti, Dudung, Feri, Adi, Lia, Farah, Agus, Cosmas dan sahabat lainnya di kelas A SIAP yang terlalu banyak penulis bila disebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas tahun - tahun menyenangkan bersama kalian.

Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui adityakukuh@gmail.com. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.

Tangerang, 01 Maret 2011

Adhitya Kukuh Pribadi NIM : 106093003047


(9)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 5

1.4.1 Tujuan ... 5

1.4.2 Manfaat ... 5

1.5 Metodologi Penelitian ... 7

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 7

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.1 Pengertian Sistem ... 11

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 13

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1 Definisi Informasi ... 15


(10)

v

2.2.3 Nilai Informasi ... 18

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 19

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Zakat ... 20

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 20

2.4.2 Pengertian Zakat ... 20

2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Zakat ... 23

2.4.4 Distribusi Konsumtif dan Produktif ... 24

2.5 Baitul Maal Wat Taamwil (BMT) ... 25

2.5.1 Peran BMT ... 25

2.5.2 Fungsi BMT ... 26

2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan BMT ... 27

2.6 Rapid Application Development (RAD) ... 30

2.6.1 Konsep Dasar RAD ... 30

2.6.2 Fase dalam RAD... 30

2.6.3 Keuntungan menggunakan RAD ... 31

2.7 Basis Data ... 32

2.7.1 Pengertian Basis Data ... 32

2.7.2 Database Management System (DBMS) ... 35

2.7.3 Structured Query Language (SQL) ... 36

2.8 Unified Modelling Language (UML) ... 36

2.8.1 Pengertian UML ... 36

2.8.2 Bangunan Dasar Metodologi UML ... 37

2.9 Metodologi Pengembangan Sistem ... 44

2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain SI ... 45

2.9.2 Pendekatan analisis Sistem ... 46

2.9.3 Sistem Informasi OO ... 47

2.10 Konsep Dasar Internet ... 50

2.10.1 Pengertian Internet ... 50

2.10.2 Sejarah Internet ... 51


(11)

vi

2.11 Konsep Dasar Jaringan Komputer... 55

2.11.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 55

2.11.2 Klasifikasi Jaringan Komputer ... 55

2.11.3 Topologi Jaringan Komputer ... 59

2.12 Perangkat Aplikasi Web ... 61

2.12.1 Aplikasi Web ... 61

2.12.2 HyperText Transport Protocol (HTTP) ... 62

2.12.3 Web Browser ... 63

2.12.4 HyperText Markup Language (HTML) ... 63

2.12.5 HyperText Preprocessor (PHP) ... 64

2.12.6 MySQL ... 66

2.12.7 XAMPP ... 70

2.13 Penelitian Sejenis ... 70

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 71

3.1.1 Pengamatan ... 71

3.1.2 Wawancara ... 71

3.1.3 Studi Pustaka ... 72

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 74

3.2.1 Requirment Planning ... 74

3.2.2 Workshop Design ... 74

3.2.3 Implementation ... 75

3.3 Kerangka Pemikiran ... 75

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 78

4.1.1 Latar Belakang Sejarah ... 78

4.1.2 Gambaran Umum KS-BMT ... 80

4.1.3 Struktur Organisasi ... 82

4.1.4 Logo BMT ... 82


(12)

vii

4.2.1 Analisa Proses Bisnis ... 83

4.2.2 Identifikasi Masalah... 85

4.3 Workshop Design ... 87

4.3.1 Usecase Diagram ... 87

4.3.2 Activity Diagram ... 104

4.3.3 Class Diagram ... 117

4.3.4 Sequence Diagram ... 118

4.3.5 Statechart Diagram ... 125

4.3.6 Database Design ... 130

4.3.7 Perancangan Interface ... 136

4.4 Implementation ... 152

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ... 159

5.2 Saran ... 160

DAFTAR ISTILAH ... 161

DAFTAR PUSTAKA ... 163


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Tahapan Rapid Application Development ... 9

2.1 Siklus Informasi ... 16

2.2 Kualitas Informasi ... 17

2.3 Tahapan RAD ... 29

2.4 Jenjang dari Data ... 32

2.5 Contoh Use Case Diagram ... 40

2.6 Contoh Class Diagram ... 40

2.7 Contoh Class ... 41

2.8 Contoh Sequence Diagram ... 41

2.9 Contoh Statechart Diagram ... 42

2.10 Contoh Activity Diagram ... 43

2.11 Topologi Bus ... 58

2.12 Topologi Ring ... 58

2.13 Topologi Star ... 59

2.14 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ... 61

2.15 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen PHP ... 63

3.1 Kerangka Pemikiran ... 77

4.1 Struktur Organisasi BMT Masjid Al-Azhar ... 82

4.2 Logo BMT Masjid Al-Azhar ... 82

4.3 Use case Diagram Sistem Berjalan ... 83

4.4 Activity Diagram Sistem Berjalan ... 84

4.5 Alur Bisnis Sistem Berjalan ... 85

4.6 Use case Diagram Sistem Usulan ... 92

4.7 Proses Bisnis Sistem Usulan ... 93

4.8 Diagram Aktivitas dari Use case Bayar Donasi ... 104


(14)

ix

4.10 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Bukti Donasi ... 106

4.11 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Muzaki ... 107

4.12 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Tipe Muzaki ... 108

4.13 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Jenis Donasi ... 109

4.14 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Mustahik ... 110

4.15 Diagram Aktivitas dari Use case Konfirmasi Penyaluran ... 111

4.16 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Penyaluran ... 112

4.17 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki ... 113

4.18 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik ... 114

4.19 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Donasi ... 115

4.20 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran ... 116

4.21 Class Diagram Sistem Usulan ... 117

4.24 Sequence Diagram dari Use case Bayar Donasi ... 118

4.23 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Donasi ... 119

4.24 Sequence Diagram dari Use case Cetak Bukti Donasi ... 119

4.25 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Muzaki ... 120

4.26 Sequence Diagram dari Use case Buat Tipe Muzaki ... 120

4.27 Sequence Diagram dari Use case Buat Jenis Donasi ... 121

4.28 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Mustahik ... 121

4.29 Sequence diagram dari Use case Konfirmasi Penyaluran ... 122

4.30 Sequence diagram dari Use case Buat Data Penyaluran ... 122

4.31 Sequence Diagram dari Use case Lihat Data Mustahik ... 123

4.32 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki ... 123

4.33 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik ... 124

4.34 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Donasi ... 124

4.35 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran... 125

4.36 State Chart Diagram Muzaki ... 126

4.37 State Chart Diagram Donasi ... 127

4.38 State Chart Diagram Mustahik ... 128

4.39 State Chart Diagram Penyaluran ... 128

4.40 State Chart Diagram Cetak Laporan ... 129


(15)

x

4.42 Gambar tabel user di database ... 131

4.43 Gambar tabel muzaki di database ... 132

4.44 Gambar tabel donasi di database ... 132

4.45 Gambar tabel tipe_muzaki di database ... 133

4.46 Gambar tabel jenis_donasi di database ... 133

4.47 Gambar tabel mustahikkonsumtif di database ... 134

4.48 Gambar tabel mustahikproduktif di database ... 134

4.49 Gambar tabel penyaluran kon di database ... 135

4.50 Gambar tabel penyaluran pro di database ... 135

4.51 Halaman Login pada Browser ... 136

4.52 Halaman Utama Administrator ... 137

4.53 Halaman Utama Muzaki (Administrator) ... 137

4.54 Halaman Form Input Data Muzaki (Administrator) ... 138

4.55 Halaman Utama Tipe Muzaki (Administrator) ... 138

4.56 Halaman Form Input Data Tipe Muzaki (Administrator) ... 139

4.57 Halaman Form Edit Data Tipe Muzaki (Administrator) ... 139

4.58 Halaman Jenis Donasi (Administrator) ... 140

4.59 Halaman Form Input Jenis Donasi (Administrator) ... 140

4.60 Halaman Utama User Penghimpun ... 141

4.61 Halaman ubah pengguna (admin) ... 141

4.62 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun) ... 142

4.63 Halaman Input Data Donasi (Penghimpun) ... 142

4.64 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun) ... 143

4.65 Halaman Lihat penerimaan detail (Manajemen) ... 143

4.66 Halaman Utama Manajemen ... 144

4.67 Halaman Laporan data muzaki (Manajemen) ... 144

4.68 Halaman Laporan data penerimaan (Manajemen) ... 145

4.69 Halaman Acc Mustahik awal (Manajemen) ... 145

4.70 Halaman Pembuatan Acc Mustahik (Manajemen)... 146

4.71 Halaman Laporan data Penyaluran (Manajemen) ... 146

4.72 Halaman Utama Bagian Umum ... 147


(16)

xi

4.74 Halaman Konfirmasi data Penyaluran (Umum) ... 148

4.75 Bukti Donasi Untuk Muzaki ... 148

4.76 Laporan Donasi ... 149

4.77 Laporan penyaluran ... 149

4.78 Laporan Mustahik ... 150


(17)

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Daftar Sumber Daya pada Internet ... 54

2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ... 58

4.1 Identifikasi Aktor ... 87

4.2 Identifikasi Use case ... 91

4.3 Narasi dari use case Bayar Donasi ... 94

4.4 Narasi dari use case Buat Data Donasi ... 94

4.5 Narasi dari use case Cetak Bukti Donasi ... 95

4.6 Narasi dari use case Buat Data Muzaki ... 96

4.7 Narasi dari use case Input Tipe Muzaki ... 96

4.8 Narasi dari use case Buat Jenis Donasi ... 97

4.9 Narasi dari use case Buat Data Mustahik ... 98

4.10 Narasi dari use case Konfirmasi Penyaluran ... 99

4.11 Narasi dari use case Buat Data Penyaluran ... 100

4.12 Narasi dari use case Lihat Data Mustahik ... 100

4.13 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Muzaki ... 101

4.14 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Mustahik ... 102

4.15 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Donasi ... 102

4.16 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Penyaluran ... 103


(18)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Surat Keterangan Riset ... 165

2 Lembar Wawancara ... 166

3 Tampilan GUI ... 168


(19)

xiii

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS (Jeffrey L. Whitten, 2004)

Simbol Arti

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

Depends on

Inheritance


(20)

xiv

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004)

Simbol Arti

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar


(21)

xv

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004)

Simbol Arti

Class

Ket:

1 class name 2 attributes 3 behaviors

Association

Agregation

Generalization 1

2 3


(22)

xvi

SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY (Jeffrey L. Whitten, 2004)

Simbol Arti

Pasti satu

Nol atau satu

Nol atau lebih

Satu atau lebih


(23)

xvii

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004)

Simbol Arti

Object

Lifeline

Messages


(24)

xviii

SIMBOL STATECHART DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004)

Simbol Arti

State

Transition Paths

Initial State


(25)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir di setiap aspek kehidupan. Informasi yang cepat dan akurat serta tertata dalam suatu struktur yang jelas akan sangat mendukung kelancaran operasional atau manajemen perusahaan. Tanpa informasi perusahaan tidak dapat beroperasi dengan lancar dan mengambil keputusan manajerial secara objektif, karena perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi di lapangan (Oetomo, 2002).

Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah, 2007).

Namun penerapan teknologi informasi untuk zakat ini juga bukan tanpa kendala. Kendala yang biasa dihadapi dalam penerapan informasi teknologi (IT) adalah pemborosan biaya dalam membangunnya, sulitnya edukasi sumber daya manusianya, dan pada saat implementasinya. Ditambah lagi, belum semua instansi paham akan IT apalagi sampai menerapkannya (Karim, 2009).


(26)

2 Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan (Nugroho, 2005).

Saat ini, dalam pengelolaan data di BMT Masjid Al-Azhar sudah terkomputerisasi dalam hal penanganan data Muzaki, Muzaki berdonasi, dan pembuatan laporan. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan diantaranya masing-masing fungsi ini belum terintegrasi satu sama.

Pada pengelolaan data muzaki masih banyak terdapat pengulangan berupa data ganda yang muncul karena tiap petugas melakukan pendataan

muzaki yang sama untuk tiap jenis zakat yang akan dibayarkan untuk

memperbaikinya harus dengan mengeceknya satu persatu. belum akurat dan lambat dalam melakukan pencarian sehingga menyita waktu yang cukup lama ketika pencarian sedangkan tidak memungkinkan dicari satu persatu mengingat data yang ada cukup banyak dan beragam. Dan juga penyaluran yang belum tepat dengan tujuan zakat sebagai sarana peningkatan masyarakat yang produktif yang menyebabkan penyaluran hanya kepada konsumtif yang berlebihan.

Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengelolaan data zakat secara terkomputerisasi lengkap dan terintegrasi dengan berbagai fitur yang dibutuhkan serta laporan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam bentuk jaringan sehingga berbagai kesulitan yang


(27)

3 berhubungan dengan pengelolaan zakat dapat diatasi, maka proses pengelolaan data zakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien, dilengkapi dengan data penyaluran yang mengatur kepada fungsinya .

Melihat kenyataan di atas maka peneliti ingin merancang sebuah sistem informasi berbasis web dinamis untuk menangani hal ini. Selain itu, dengan sistem informasi ini, diharapkan BMT Masjid Al-Azhar tidak merasa kesulitan dalam menginformasikan laporan keuangan dan tidak akan terjadi redudansi data muzaki maupun mustahik. maka peneliti mengaplikasikannya dengan penelitian Tugas Akhir dengan judul SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF (STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, dapat dirumuskan masalaah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang aplikasi penerimaan dan penyaluran zakat yang pengelolaan datanya saling terintegrasi dengan baik sehingga memudahkan user untuk mengakses di beberapa komputer.

2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan laporan dengan cepat dan realtime.


(28)

4 1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu luas, namun dapat mencapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :

1. Sistem ini hanya mengelola data muzaki, donasi yang dibayarkan oleh

muzaki, pengelolaan data mustahik beserta pendataan penyaluran

donasi sesuai dengan kelompok distribusinya.

2. Sistem ini menyediakan informasi berupa laporan (data Muzaki, penerimaan donasi, penyaluran donasi) bagi pihak manajemen.

3. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Zakat adalah aplikasi yang untuk saat ini hanya skala jaringan LAN (Local Area Network).

4. Aplikasi yang akan dibuat bersifat internal, yaitu hanya dapat di akses oleh karyawan, manajer dan administrator yang mempunyai hak akses tertinggi tanpa melibatkan muzaki dan mustahik sebagai pengguna sistem.

5. Dalam perancangan sistem informasi ini, akan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai database server. Dan Apache sebagai webserver, Microsoft Visio, Adobe Photoshop dan Dreamweaver sebagai aplikasi Pendukung.

6. Sistem ini tidak akan membahas masalah protocol, jaringan, keamanan data, penunjang keputusan, skema pemberian zakat kepada


(29)

5

mustahik dan sistem akuntansi atau perhitungan zakat yang lebih

kompleks.

7. Pada tahap implementasi sistem pengembangan Sistem Informasi Manajemen Zakat ini tidak dilakukan tahap mengoperasikan sistem, melainkan hanya dilakukan tahap membangun, dan menguji aplikasi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan

1. Tujuan penulisan skripsi ini adalah merancang sistem informasi manajemen zakat untuk memberikan kemudahan dalam sistem kerja penghimpunan dan penyaluran zakat pada BMT Masjid Al-Azhar.

1.4.2 Manfaat 1.4.2.1 Bagi Peneliti

1. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah terutama pada bidang manajemen Sistem Informasi.

2. Menambah wawasan peneliti didalam mengembangkan suatu aplikasi sistem informasi khususnya dalam pengelolaan data pada perusahaan. 3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem

Informasi Bisnis Syariah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(30)

6 1.4.2.2 Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

1.4.2.3 Bagi BMT Masjid Al-Azhar

1. Memiliki aplikasi Sistem Informasi Zakat yang sudah terintegrasi dan mudah digunakan dalam melakukan manipulasi data seperti menambah, menyimpan, mengubah, menghapus, mencari dan menghasilkan laporan.

2. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi data muzaki, data mustahik dengan proses yang cepat dan tepat. 3. Melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang mensejahterakan umat. 4. Memiliki aplikasi Sistem Informasi Muzaki yang menyediakan fitur-fitur baru seperti laporan sehingga membantu pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.

1.4.2.4 Bagi Pihak Lain

Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki minat dan kepentingan yang sama.


(31)

7 1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

1. Metode pengamatan yaitu dengan cara pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.

2. Metode wawancara memungkinkan peneliti sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Hal ini membuat peneliti dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam.

3. Studi pustaka yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai buku, jurnal, literatur, dan website yang berhubungan dengan materi skripsi ini.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Zakat adalah pendekatan berorientasi objek dengan metodologi Rapid Application Development (RAD) menggunakan tools dari Unified Modelling Language (UML).

Menurut Kendall (2003), ada tiga fase dalam RAD yaitu :

1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang

menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan,


(32)

8 batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah.

2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih

solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.

3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya

sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program.

Gambar 1.1 Tahapan Rapid Application Development (Sumber: Kendall&Kendall:2003)

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :


(33)

9

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang beberapa hal diantaranya latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian, metodologi pengumpulan data, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian dan penjelasan mengenai pengertian BMT, Zakat, Sistem Informasi, metode pengembangan sistem yang digunakan, Database (Basis Data),

World Wide Web (WWW), HTTP, HTML, PHP, Apache Web Server, Database server MySQL dan Penelitian sejenis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi ini, yaitu metodologi pengembangan sistem dengan RAD, analisis sistem dengan Object Oriented Analisis (OOA), metode perancangan sistem dengan Object Oriented

Design (OOD), tahapan-tahapan dalam implementasi sistem

seperti instalasi perangkat, pemrograman/ pengkodean, dan pengujian.


(34)

10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penyusunan skripsi yang menguraikan profil perusahaan, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis permasalahan dan diikuti dengan analisa pemecahan masalahnya, dan perancangan sistem.

BAB V PENUTUP

Bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


(35)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).

Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain (Alfatta, 2007).

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: (Jogiyanto, 2005)

1. Komponen-Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem


(36)

12 untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. 5. Masukan Sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukan ke dalam sistem, di mana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan


(37)

13 supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah input menjadi output.

8. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.


(38)

14 Sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem informasi merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.

Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.


(39)

15 Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai (Kadir, 2003).

Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, yang berarti


(40)

16 menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) (Jogiyanto, 2005). Secara ringkas siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005)

2.2.2 Kualitas Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar (Jogiyanto, 2005).

Proses (Model)

Output (Informasi)

Penerima Input

(Data)

Data (Ditangkap)

Hasil Tindakan

Keputusan Tindakan Dasar Data


(41)

17 Gambar 2.2 Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005).

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut: (Kadir, 2003)

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

3. Relevan (relevance)

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.


(42)

18 2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input

block), blok model (model block), blok dasar data (database block) dan blok

kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan


(43)

19 untuk mencapai sasarannya (John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto, 2005).

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten dkk, 2004).

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir, 2003):

1. Perangkat keras (hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak (software) atau program

Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang diapakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang (brainware)

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database)


(44)

20 Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Zakat 2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari pemrosesan transaksi dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut. (Alfatta, 2007)

2.4.2 Pengertian Zakat

Suci, Bersih, dan tumbuh (Zaka). Menurut istilah Syara’ ialah mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yag berhak menerimanya dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’.


(45)

21 Zakat merupakan salah satu rukun islam yan lima dan hukumnya adalah wajib (Kamus Keuangan dan ekonomi syariah, 2007).

Menurut Bahasa (lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (Al Qur’an Surat At-Taubah : 10).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka, Muzaki diartikan sebagai orang yang (wajib) membayar zakat. Dimana Muzaki memiliki syarat-syarat sebagai berikut(Ringkasan Ihya Ullumuddin):

a. Muslim b. Aqil c. Baligh

d. Memiliki harta yang mencapai nishab

Sedangkan yang menerima zakat disebut mustahik. Dikelompokkan menjadi: 1. Fakir

2. Miskin 3. Amil

4. Muallaf (Orang yang masuk Islam) 5. Budak

6. Gharim (Orang yang terbelit hutang)

7. Sabilillah (Orang yang berjuang di jalan Allah) 8. Musafir

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib


(46)

22 (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Seperti firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat At Taubah: 9

####

ρρρρ

ŽŽŽŽIIII©

©

©

©####

M

M

M

M

≈≈≈≈ƒƒƒƒ

$$$$

↔↔↔↔

////

!

!

!

!####

$$$$

ΨΨΨΨϑ

ϑϑ

ϑ

OOOO

ξ

ξ

ξ

ξŠŠŠŠ====%%%%

####

ρρρρ

‰Á

Á

Á

Áùùùù



ã

ã

ã

ã

 ‹‹‹‹

6666™

ΝΝΝΝκκκκΞΞΞΞ

))))



$$$$™

$$$$

ΒΒΒΒ

####

θθθθΡΡΡΡ

$$$$

2

2

2

2

β

ββ

βθθθθ====ϑ

ϑϑ

ϑ

èèèè

ƒƒƒƒ

∩∩∩∩∪∪∪∪

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

2.4.2.1 Landasan Syar’i 1. Al-Quran

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.(QS. Adz Dzariat : 19). “…Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya ..” (QS. Al Hadid : 7) .


(47)

23 Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (zakatkanlah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. (Q.S. Al Baqarah : 267).

2. Al-Hadits

Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan kekeringan dan kelaparan. (H.R. Thabrani ).

Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu. (H.R. Al Bazar dan Baehaqi).

3. Ijma’

Kesepakatan ulama baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan haram mengingkarinya.

2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Zakat

Sistem Informasi Manajemen Zakat merupakan sistem yang mengolah data Zakat dan melibatkan antara Muzzaki, Mustahik, nishab dan administrasi zakat dengan memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi dalam rangka mendukung kegiatan proses perencanaan dan pengambilan keputusan.

Dengan didukung teknologi yang dapat mengelola data muzaki yang membayar donasinya, donasi yang dibayarkan, hingga penyaluran yang dilakukan kepada mustahik, laporan yang diperoleh akan sangat menunjang perkembangan dari BMT dan memudahkan langkah manajemen untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan (Mufraini, 2006).


(48)

24 2.4.4 Distribusi Konsumtif dan Produktif

Menurut Mufraini (2006), distributif konsumtif adalah penyaluran dana yang dibagikan atau diberikan untuk dimanfaatkan secara langsung, sedangkan distribusi produktif adalah penyaluran yang diberikan untuk dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama dan dapat menghasilkan sesuatu yang produktif. Dalam hal penyaluran dana zakat, dalam buku pedoman zakat yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama(2002), bentuk distributif dikategorikan dalam empat bentuk sebagai berikut:

Distributif bersifat ‘konsumtif tradisional’, yaitu zakat yang dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah yang diberikan pada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat maal yang dibagikan pada korban bencana alam.

Distributif bersifat ‘konsumtif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah ataupun beasiswa.

Distributif bersifat ‘produktif tradisional’, dimana zakat diberikan dalam bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan sebagainya. Pemberian ini diharapkan dapat menciptakan suatu usaha yang membuka lapangan pekerjaan bagi fakir miskin.

Distributif bersifat ‘produktif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan dana baik untuk proyek sosial atau menambah modal pedagang kecil.


(49)

25 1. Upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi dasar dari para mustahik.

2. Upaya pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan tingkat kesejahteraan sosial dan psikologis.

3. Upaya pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia agar dapat bersaing hidup dialam transisi ekonomi dan demokrasi sebuah negara.

2.5 Baitul Maal Wat Taamwil (BMT)

BMT terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul Maal dan Baitut Taamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infak dan sedekah. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan dan penyaluran dana komersial

Usaha – usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.

2.5.1 Peran BMT

1. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non – Syariah. Aktif melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem ekonomi Islami. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan – pelatihan mengenai cara – cara bertransaksi yang islami, misalnya supaya ada bukti dalam transaksi, dilarang curang dalam menimbang barang, jujur terhadap konsumen dan sebagainya.


(50)

26 2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha – usaha nasabah atau masyarakat umum.

3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih tergantung renternir disebabkan renternir mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka BMT harus mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain sebagainya.

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah – langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya dalam masalah pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis pembiayaan.

2.5.2 Fungsi BMT

1. Penghimpun dan penyalur dana, dengan menyimpan uang di BMT, uang tersebut dapat ditingkatkan utilitasnya, sehingga timbul unit surplus (pihak yang memiliki dana berlebih) dan unit defisit (pihak yang kekurangan dana).


(51)

27 2. Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat pembayaran yang sah yang mampu memberikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban suatu lembaga/perorangan.

3. Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan memberi pendapatan kepada para pegawainya.

4. Pemberi informasi, memberi informasi kepada masyarakat mengenai risiko keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga tersebut.

2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan BMT

BMT sebagai alternatif Bank-bank konvensional, memiliki keunggulan-keunggulan yang juga merupakan perbedaan dan perbandingan jika dengan perbankan konvensional. Disamping hal tersebut muncul juga kelemahan-kelemahan karena sebagai pemain baru dalam dunia lembaga keuangan.

2.5.3.1 Keunggulan BMT

1. BMT Islam memiliki dasar hukum operasional yakni Al Qur’an dan Al Hadist. Sehingga dalam operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar seperti diperintahkan oleh Allah SWT, juga nilai dasar seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

2. BMT Islam mendasarkan semua produk dan operasinya pada prinsip-prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan.

3. Adanya kesamaan ikatan emosional keagamaan yang kuat antara pemegang saham, pengelola, dan nasabah, sehingga dapat dikembangkan


(52)

28 kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur dan adil.

4. Adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat dalam BMT Islam akan berusaha sebaik-baiknya sebagai pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa berkah.

5. Adanya fasilitas pembiayaan (Al Mudharabah dan Al Musyarakah) yang tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap, hal ini memberikan kelonggaran physichologis yang diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan bersungguh-sungguh.

6. Adanya fasilitas pembiayaan (Al Murabahah dan Al Ba’i Bitsaman Ajil) yang lebih mengutamakan kelayakan usaha dari pada jaminan (kolateral) sehingga siapa pun baik pengusaha ataupun bukan mempunyai jaminan kesempatan yang luas untuk berusaha.

7. Tersedia pembiayaan (Qardu Hasan) yang tidak membebani nasabah dengan biaya apapun, kecuali biaya yang dipergunakan sendiri seperti bea materai, biaya notaris, dan sebagainya. Dana fasilitas ini diperoleh dari pengumpulan zakat, infak dan sadaqah, para amil zakat yang masih mengendap.

8. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga, maka tidak ada diskriminasi terhadap nasabah yang didasarkan atas


(53)

29 kemampuan ekonominya sehingga akseptabilitas BMT Islam menjadi luas.

9. Dengan adanya sistem bagi hasil, maka untuk kesehatan BMT yang bisa diketahui dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.

10. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil, maka persaingan antar BMT Islam berlaku wajar yang diperuntukkan oleh keberhasilan dalam membina nasabah dengan profesionalisme dan pelayanan yang baik.

2.5.3.2 Kelemahan BMT

1. BMT Islam rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari BMT Islam karena tidak dikenal bunga, denda keterlambatan dan sebagainya.

2. Sistem bagi hasil yang adil memerlukan tingkat profesionalisme yang tinggi bagi pengelola BMT untuk membuat penghitungan yang cermat dan terus-menerus.

3. Motivasi masyarakat muslim untuk terlibat dalam aktivitas BMT Islam adalah emosi keagamaan, ini berarti tingkat efektifitas keterlibatan masyarakat muslim dalam BMT Islam tergantung pada pola pikir dan sikap masyarakat itus sendiri.

4. Semakin banyak umat Islam memanfaatkan fasilitas yang disediakn BMT Islam, sementara belum tersedia proyek-proyek yang bisa di biayai sebagai akibat kurangnya tenaga-tenaga profesional yang siap pakai,


(54)

30 maka BMT Islam akan menghadapi ”kelebihan likuiditas” (Sumitro,2001).

2.6 Rapid Application Development (RAD) 2.6.1 Konsep Dasar RAD

RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall&Kendall: 2003). RAD menggunakan pemodelan berorientasi objek, diantaranya:

Gambar 2.3 Tahapan RAD (Sumber: Kendall&Kendall:2003)

2.6.2 Fase dalam RAD

Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall&Kendall: 2003):

1. Requirement Planning

Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan


(55)

31 sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.

2. Workshop Design

yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.

3. Implementation

Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.

2.6.3 Keuntungan Menggunakan RAD

Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut:


(56)

32 1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses

pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.

2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.

3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.

4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.

5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.

6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software - software pendukung.

2.7 Basis Data

2.7.1 Pengertian Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 1999).

Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang yang dapat digambarkan sebagai berikut: (Jogiyanto, 1999)


(57)

33 Gambar 2.4 Jenjang dari Data (Jogiyanto, 1999)

1. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter

numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data atau field.

2. Field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu

item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.

Ada empat tipe field yang dapat disimpan, yaitu: (Whitten dkk, 2004)

1) Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah

record di dalam sebuah file.

2) Secondary / alternate key adalah sebuah field yang

mengidentifikasikan record tunggal atau sebuah subset dari

record-record yang terkait.

3) Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam file


(58)

34

4) Descriptive field adalah field yang bukan kunci.

3. Record / tuple merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu

record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu.

Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file mahasiswa, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap mahasiswa.

4. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data

yang sejenis. Misalnya file mata kuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.

Adapun tipe file dan tabel konvensional antara lain: (Whitten dkk, 2004) 1) Master files adalah tabel yang record-nya relatif tetap. Sekali

record ditambah ke master file, record akan tersimpan di dalam sistem. Meskipun values of fields pada sebuah record diubah, tetapi individual record-nya tetap tersimpan. Contoh master files yaitu

customers, products dan suppliers.

2) Transaction files adalah tabel yang record-nya menggambarkan

business events. Dalam sistem informasi, transaction record

biasanya tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Contoh

transaction files yaitu orders, invoices dan registrations.

3) Document files adalah tabel yang berisi data historis. Document files digunakan untuk memudahkan untuk retrieval dan review

tanpa regenerating dokumen.

4) Archival files adalah tabel yang berisi record file master dan


(59)

35 5) Table look-up files adalah tabel yang berisi data yang relatif statis

dan dapat di-share oleh aplikasi untuk menjaga konsistensi dan meningkatkan performa. Contoh table look-up files sales tax tables dan income tax tables.

6) Audit files adalah tabel yang record-nya di-update untuk file lain,

khususnya master files dan transaction files.

5. Database merupakan kumpulan dari file membentuk suatu database.

2.7.2 Database Management System (DBMS)

DBMS atau sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak komputer khusus yang digunakan untuk membuat, mengontrol, dan mengelola sebuah database (Whitten dkk, 2004).

Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine merespon command khusus untuk membuat database dan membuat, membaca,

meng-update serta menghapus record di dalam database.

Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database (Jogiyanto, 1999).

Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language). 2. Dengan menggunakan program aplikasi.


(60)

36 2.7.3 Structured Query Language (SQL)

SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut American National Standards Institute (ANSI), bahasa ini merupakan standar untuk Relational Database Management System (RDBMS) (Sidik, 2005).

Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti: Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, MySQL, dsb. Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tsb antara lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan "Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database.

2.8 Unified Modelling Language (UML) 2.8.1 Pengertian UML

Berikut ini definisi UML menurut para ahli:

1. UML adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek (Nugroho : 2005).

2. UML merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing serta Dokumentasi (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007).


(61)

37 3. UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented

Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat

terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantic dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi (Munawar, 2005).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented).

Pendekatan UML memiliki nilai yang sangat baik dalam penyelidikan dan penelitian. Perangkat UML distandarkan sebagai peralatan untuk dokumen analisa dan perancangan dari sistem perangkat lunak. Peralatan UML termasuk diagram yang memberikan seseorang untuk menampilkan konstruksi dari sebuah sistem object oriented.

2.8.2 Bangunan Dasar Metodologi UML

Bangunan dasar UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu (Nugroho : 2005) :


(62)

38

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML. Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model UML, biasanya merupakan kata kerja dari model UML, yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML. Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model UML dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML.

2. Relasi (Relationship) 1. Kebergantungan


(63)

39 Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent). 2. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada 5 (empat) macam diagram dalam UML, yaitu :

1. Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk


(64)

40 mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram (ilmukomputer.com, 2003)

2. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.


(65)

41 Gambar 2.6 Contoh Class Diagram

(ilmukomputer.com, 2003)

Gambar 2.7 Contoh Class (ilmukomputer.com, 2003)

3. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.


(66)

42 Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram

(ilmukomputer.com, 2003)

4. State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.


(67)

43 Gambar 2.9 Contoh Statechart Diagram

(ilmukomputer.com, 2003)

5. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.


(68)

44 Gambar 2.10 Contoh Activity Diagram

(ilmukomputer.com, 2003)

2.9 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedang metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem berarti adalah meto-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi (Jogianto, 2005).

Pengembangan sistem (system developement) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara


(69)

45 keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Ada beberapa hal yang menyebabkan perlunya perbaikan terhadap sistem lama (Jogianto, 2005), yaitu sebagai berikut:

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama, misalnya ketidakberesan sistem yang lama menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan, adanya pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities) seperti peluang-peluang pasar, pelayanan yang mengikat kepada pelanggan. 3. Adanya instruksi-instruksi (directives) yang dimaksud adalah

penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan atas ataupun dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah.

2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem Informasi

Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Sedangkan Sistem Desain adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan Analisis Sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian relatif pada sistem yang


(70)

46 diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya) (Whitten dkk, 2004).

2.9.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem

Secara mendasar, analisis sistem adalah mengenai pemecahan masalah. Ada banyak pendekatan untuk pemecahan masalah; oleh sebab itu, tidaklah mengejutkan jika ada pendekatan analisis sistem yang lebih populer adalah analisis terstruktur (structured analyisis), teknik informasi (information

engineering), discovery prototyping, dan analisis berorientasi objek (object-oriented analysis) (Whitten dkk, 2004).

1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)

Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, mendefinisikan persyaratan-peryaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau keduanya (Whitten dkk, 2004).

2. Teknik Informasi (Information Engineering)

Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisa, dan mendesain Sistem Informasi. Model-model ini adalah gambaran yang mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses-proses sistem (Whitten dkk,2004).


(71)

47

Discovery Prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk

mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis pengguna dengan membuat para pengguna bereaksi pada implementasi quick end dirt (bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan) persyaratan-persyaratan tersebut (Whitten dkk, 2004).

4. Analisis Berorientasi Objek (Object Orientasi Analysis)

Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model OOA (Object Orientasi Analysis) adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten dkk, 2004).

2.9.3 Sistem Informasi Object Oriented

1. Object Oriented Analysis (OOA)

OOA adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadopsi untuk pemakaian baru. Atau menentukan satu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga (Whiten dkk, 2004).

OOA adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru. Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk


(72)

48 dipadukan dengan objek-objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya guna tinggi (Whitten dkk, 2001).

2. Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design (OOD) adalah suatu pendekatan yang digunakan

untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek (objects), atribut (attributes) dan method (methods). Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis (multilayered software architecture), juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang menyediakan fungsi- fungsi (functions) yang dibutuhkan. Selain itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan (layers), subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD (Whitten dkk, 2001).

Pengembangan sistem informasi dengan metodologi berorientasi objek yang ditemukan sekitar tahun 1990-an merupakan revolusi dalam langkah-langkah pengembangan sistem informasi. Pendekatan berorientasi objek pada pengembangan sistem didasarkan pada konsep tentang objek yang telah ada didalam sebuah sistem (Whitten dkk, 2004).

Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau

dirasakan (Whitten dkk, 2004). Sebuah object memiliki state, behavior (perilaku) dan indentitas.


(73)

49

Object oriented analysis adalah metode analisis yang menguji

persyaratan-persyaratan dari sudut pandang class dan object. Sedangkan object oriented design adalah metode perancangan yang meliputi proses dekomposisi (penguraian) object oriented dan dokumentasi untuk melukiskan logikal dan fisikal seperti statis dan dinamis model dari sistem yang sedang dibuat.

Pemrograman berorientasi objek atau sering disebut sebagai OOP (Object Oriented Programming) adalah metode yang digunakan dalam mengimplementasikan program-program yang disusun sebagai kumpulan objek-objek yang berkerja sama, dimana setiap objek merepresentasikan sebuah instance dari class yang sama.

Keunggulan dari object oriented analysis and design (OOAD) adalah menggunakan atau memanfaatkan kelebihan bahasa pemrograman object oriented, mendorong penggunaan kembali komponen perangkat lunak yang sudah ada, resiko pengembangan sistem yang relatif kecil. Selain itu, OOAD juga memiliki kemampuan reusability dan interoperability. Reusability, kemampuan untuk menggunakan kembali pengetahuan dan kode program yang ada, dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan atau sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang. Interoperability adalah kemampuan untuk mengitegrasikan berbagai aplikasi dari beberapa sumber, seperti program yang dikembangkan sendiri dan perangkat lunak jadi, serta menjalankan aplikasi-aplikasi ini diberbagai flatform perangkat keras (McLeod, 2004).


(74)

50 1. Pembungkusan (Encapsulation)

Pembungkusan atau encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit (Whitten dkk, 2004). Encapsulation terdiri dari pemisahan aspek-aspek eksternal dari sebuah objek yang dapat diakses oleh lainnya. Satu-satunya cara untuk mengakses atau mengubah atribut objek adalah melalui behavior objek yang spesifikasi tersebut.

2. Pewarisan (Inheritance)

Pewarisan atau inheritance adalah berbagai atribut dan operasi antar class berdasarkan hubungan hirarki class. Pewarisan merupakan konsep di mana metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek class dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek class lainnya (Whitten dkk, 2004). 3. Generalisasi atau Polimorfisme

Polimorfisme berarti bahwa operasi yang sama dapat dilakukan secara berbeda oleh class yang berbeda. Polimorfisme secara harfiah berarti banyak bentuk, konsep bahwa objek yang berbeda dapat merespons pesan yang sama dalam cara yang berbeda (Whitten dkk, 2004).

2.10 Konsep Dasar Internet 2.10.1 Pengertian Internet

Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan jaringan

yang terhubung satu dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmission Control Protocol / Internet


(1)

174 Halaman Tambah Jenis Donasi

Halaman Manajemen Pengguna

3. Manajer

Halaman Menu Muzaki


(2)

175 Halaman Menu Donasi

Halaman Laporan Donasi

Halaman Menu Mustahik

Halaman Acc Penyaluran


(3)

176 Halaman Menu Penyaluran

4. Bag. Penghimpun

Halaman Menu Input Donasi

Halaman Form input


(4)

177 5. Bag.Umum

Halaman Mustahik

Halaman Tambah Mustahik


(5)

166 LAMPIRAN

WAWANCARA DENGAN PIHAK BMT Masjid Al-Azhar

Peneliti : Seberapa penting pengelolaan Zakat di daerah ini (Ciledug dan sekitarnya) jelaskan?

Bpk. Sapuah : Penting sekali, karena zakat merupakan instrumen pengganti yang dapat memakmurkan masyarakat khususnya umat islam selain dari pajak yang memang di kelola langsung oleh pemerintah.

Peneliti : Dalam pengelolaan Zakat di BMT saat ini, data apa saja yang terpenting untuk menunjang sistem pengelolaan yang ada. Apakah pada bagian lain memiliki keterkaitan dengan data tersebut, sebutkan objek pekerjaan apa saja yang memiliki keterkaitan dengan data Muzaki?

Bpk. Sapuah : Data yang paling penting dalam pengelolaan zakat yaitu data muzaki, data Muzaki ini ada keterkaitannya dengan pengelolaan donasi yang nantinya akan berkaitan dengan penyaluran.

Peneliti : Apakah Sistem Informasi saat ini sudah terintegrasi dengan bagian lain yang sama-sama membutuhkan data Muzaki?

Bpk. Sapuah : Belum terintegrasi, masing-masing bagian membuat dan merekap datanya masing-masing.

Peneliti : Apakah Sistem Informasi saat ini sudah menghasilkan informasi yang tepat dan akurat?


(6)

167 Bpk. Sapuah : Sudah menghasilkan informasi yang cukup baik namun terkadang terdapat redudansi data sehingga data tidak ter-update dengan baik.

Peneliti : Bagaimana karyawan mengakses Sistem Informasi ini, apakah melalui jaringan yang sudah terintegrasi dengan baik atau hanya bisa diakses melalui satu komputer saja?

Bpk. Sapuah : Sistem Informasi ini belum berbasis jaringan sehingga untuk mengaksesnya tergantung pada satu komputer yang menyebabkan antrian karyawan ketika ingin menggunakannya.

Peneliti : Aplikasi apa yang digunakan untuk menyimpan data muzaki, donasi dan penyalurannya, apakah sudah memenuhi kenyamanan pengguna atau ada kendala?

Bpk. Sapuah : Aplikasi yang digunakan masih Ms.Access , biarpun tidak banyak namun beberapa karyawan belum bisa menggunakan aplikasi dengan Microsoft Access ini.

Peneliti : Apa kelebihan dan kekurangan dari Sistem Informasi yang sudah ada?

Bpk. Sapuah : Kelebihannya yaitu sudah memiliki field data Muzaki yang lengkap, sedangkan kekurangannya yaitu belum terintegrasi, stand alone, tidak cepat dan akurat.