laba setelah pajak dengan total aktiva. Berarti Hubungan antara financial leverage
dengan return on assets ROA adalah positif yang berarti dengan adanya hutang maka akan meningkatkan profitabilitas atau return on assets
ROA.
K. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Buchary Jahya 2002 mengenai analisis risk and return
pada BUMN sektor industri jasa telekomunikasi di Jakarta PT. Telkomsel dan PT. Indosat penelitian ini menggunakan regresi berganda
menggunakan variabel dependen financial leverage dan variabel independent return on equity
ROE, earning per share EPS, dan return on assets ROA. Hasil penelitian pada PT. Telkomsel menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan return on equity ROE, earning per share EPS, dan return on assets
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap financial leverage. Sedangkan pada PT. Indosat secara parsial dan simultan return on equity
ROE, earning per share EPS, dan return on assets ROA berpengaruh signifikan terhadap financial leverage.
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Sofiani 2000 mengenai
pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan menunjukan bahwa tingkat leverage
atau struktur modal perusahaan mengatakan bahwa tingkat leverage suatu perusahaan memiliki hubungan yang positif dengan nilai perusahaan
yang di wakili oleh tingkat pengembalian atas saham. Hal ini membawa konsekuensi bahwa pembahasan mengenai tingkat leverage menjadi lebih
penting bagi suatu perusahaan karena salah satu tujuan perusahaan adalah
29
meningkatkan atau mempertahankan kemakmuran pemegang saham yang tecermin pada nilai perusahaan atau nilai saham perusahaan. Oleh sebab itu
perusahaan harus mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat leverage perusahaan, manajer akan dapat mengelola
tingkat leverage yang dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Sabar Warsini 1994, Aldler H.Manurung 1994 menggunakan model regresi whitbeck dan kisor dengan mengambil
kasus pada perusahaan tekstil yang go public. Hasil penelitiannya menyebutkan financial leverage dan return on equity memiliki hubungan yang
positif, sedangkan pertumbuhan laba perusahaan memiliki hubungan yang negatif terhadap financial leverage.
Penelitian yang dilakukan oleh Ali K. Ozdagli 2009 menyajikan suatu model dinamis perusahaan dengan kontrak utang bebas risiko,
investasi ireversibilitas, dan biaya restrukturisasi hutang. Model ini cocok untuk beberapa fakta perusahaan dan harga aset keuangan : Pertama, leverage
konstan berbeda dengan pasar buku portofolio, sedangkan leverage pasar berbeda secara signifikan.
Kedua, perubahan pasar leverage terutama disebabkan oleh perubahan harga saham bukan oleh perubahan
hutang. Ketiga, ketika
model dikalibrasi agar sesuai dengan distribusi penampang rasio buku ke pasar, hal ini menjelaskan perbedaan kembali di
perusahaan yang berbeda. Model ini juga menunjukkan bahwa
investasi ireversibilitas saja tidak dapat menghasilkan pola cross-sectional
30
diamati dalam return saham dan bahwa leverage adalah sumber utama dari nilai premi.
Penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Jiang 2001 menyatakan bahwa perusahaan besar cenderung melakukan diversifikasi usaha lebih
banyak daripada perusahaan kecil. Oleh karena itu, kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran
perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan suatu perusahaan, dimana perusahaan dengan ukuran lebih besar
dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Hal ini akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk
memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan leverage.
L. Kerangka Pemikiran