B. Pengertian Return On Equity ROE
Return On Equity ROE yaitu rasio antara laba setelah pajak terhadap
total modal sendiri equity yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Semakin tinggi
ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih. Return On Equity ROE
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas
shareholders’ equity yang dimiliki oleh perusahaan.
Return On Equity ROE adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang di miliki, sehingga retun on equity
ini ada yang menyebutnya sebagai rentabilitas modal sendiri. Sutrisno, 2000:197.
Return On Equity ROE adalah mengukur kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi
hutang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar. Agus Sartono, 1998:90.
Menurut Drs. Lukman Syamsudin, M.A 2000 Return On Equity ROE adalah suatu pengukuran dari penghasilan income yang tersedia bagi
para pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
17
Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang di peroleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.
Menurut Bringham dan Ehnhardt 2002 return on equity ROE di definisikan sebagai berikut: “Tingkat pengembalian atas investasi bagi
pemegang saham biasa”. Return On Equity
ROE atau sering disebut rentabilitas modal sendiri menurut Bambang Rianto 1995:44 adalah perbandingan antara jumlah laba
yang tersedia bagi pemilik modal sendiri bagi disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Laba yang
dipehitungkan untuk mengukur ROE adalah laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
Pemilik sebagai orang yang sangat bertanggung jawab terhadap keberadaan perusahaan tentunya menginginkan rentabilitas yang tinggi. Untuk
itu maka pemilihan untuk sumber-sumber pembelanjaan yang dilakukan hendaknya dapat mempertinggi rentabilitas modal sendiri. Tiga komponen
utama dari return on equity adalah asset turnover, return on sales, dan financial leverage
. Syaiful M.Ruky, 1992:82. Suad Husnan 1998:293 juga lebih mempertegas lagi bahwa return on
equity ROE adalah laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali tersebut
bisa menghasilkan tingkat keuntungan. Menurut M.Fakhruddin dan M.Sopian Hadianto return on equity ROE
adalah mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga di pengaruhi oleh besar kecilnya
18
hutang perusahaan, apabila proporsi hutang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar.
ROE atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri yang menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri, semakin tinggi rasio ini semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Kasmir,
et.al., 2003:207.
Sehingga berdasarkan penjelasan sebelumnya yang dimaksud dengan Return On Equity
ROE adalah kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan return yang diharapkan. C. Hubungan antara financial leverage dengan return on equity ROE
Hubungan antara financial leverage dengan return on equity ROE menurut Bambang Riyanto 1992: “Besarnya rentabilitas modal sendiri selain
di pengaruhi oleh rentabilitas ekonomi, juga dipengaruhi oleh rasio hutang”. Pengaruh rasio hutang financial leverage terhadap rentabilitas modal
sendiri ROE dapat positif, negatif ataupun tidak ada pengaruh sama sekali. Kontribusi dari financial leverage terhadap return on equity ROE adalah
positif jika hanya penggunaan dana dengan beban tetap tersebut dapat memberikan pendapatan atau hasil yang lebih besar rasio hutang
mengakibatkan semakin besarnya rentabilitas modal sendiri.
19
D. Pengertian Debt Equity Ratio DER