D. Pengertian Debt Equity Ratio DER
DER merupakan rasio yang digunakan untuk melihat struktur keuangan perusahaan dengan mengaitkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas
pemilik. Simamora, 2000:533. Menurut Lukman Syamsuddin 2001:54, DER adalah rasio yang
menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan pemilik perusahaan. Berdasarkan
pendapat di atas, pengertian DER dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total ekuitas pemilik. DER
mengidentifikasikan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya. Dalam hal terjadi
likuiditas, kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan pemegang saham. Dari sudut pandang kreditor, jumlah ekuitas dalam struktur permodalan
perusahaan dapat dianggap sebagai katalisator, membantu memastikan bahwa terdapat asset yang memadai untuk menutup klaim pihak lain. Rasio yang
tinggi dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain relatif lebih besar ketimbang asset yang tersedia untuk menutupnya, sehingga meningkatkan
risiko bahwa klaim kreditor kemungkinan tidak akan tertutup secara penuh bilamana terjadi likuidasi. Dalam mengukur risiko, perhatian kreditor jangka
panjang terutama difokuskan pada prospek laba dan perkiraan arus kas. Meskipun demikian mereka tetap memperhatikan keseimbangan antara
proporsi aktiva yang didanai oleh kreditor dan pemilik perusahaan. Keseimbangan proporsi tersebut diukur dengan rasio debt to equity. Rasio ini
20
juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu hutang.
Dwi Prastowo, 2002:84. Kreditor jangka panjang pada umumnya lebih menyukai angka DER yang kecil. Semakin kecil angka rasio ini, berarti
semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan dan semakin besar penyangga risiko kreditor. Jika DER semakin meningkat maka
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin memburuk, selain itu semakin tinggi DER menunjukkan struktur permodalan lebih banyak dibiayai oleh
pinjaman sehingga ketergantungan perusahaan terhadap kreditur semakin meningkat. Dengan meningkatnya DER maka beban perusahaan kepada pihak
luar kreditur juga semakin meningkat sehingga harapan tingkat kembalian return para pemegang saham semakin kecil. Farchan dan Sunarto, 2002:72.
Menggambarkan Perbandingan antara total hutang dan ekuitas. Semakin besar DER, menunjukkan struktur permodalan usaha lebih banyak
memanfaatkan hutang-hutang relatiif terhadap ekuitas. Rasio ini menunjukkan Perbandingan anatara hutang dan modal sendiri.
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan. Suad Husnan, 1997:561.
21
E. Pengertian Price Earning Ratio PER