c Untuk transaksi warant dikenakan biaya sebesar 0,02 dari
nilai transaksi dimana 0,005 untuk dana jaminan dan kliring di PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia. 0,0045 untuk biaya
penyelesaian dan kliring di Kliring Penjamin Efek Indonesia, dan sisasnya untuk biaya operasional bursa 0,0075 dan untuk
Kustodian Sentral efek Indonesia 0,003 . d
Untuk anggota bursa yang tidak melakukan transaksi sama sekali, wajib membayar biaya administratif kepada bursa
sebesar Rp 250.000 per bulan untuk anggota aktif. Pengenaan komisi dan biaya-biaya transaksi ini belum termasuk
Pajak Penambahan nilai PPn sebesar 10. Pajak transaksi penjualan saham ditetapkan sebesar 0,1 dari kumulatif nilai transaksi penjualan
khusus untuk saham.
B. Sejarah Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak bidang pengolahan suatu produk yang mengolah dari barang mentah menjadi
barang jadi. Di Indonesia perusahaan manufaktur dapat berkembang pesat, hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari periode ke periode semakin banyak, walaupun ada beberapa perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal untuk sementara
karena imbas dari krisis ekonomi.
59
Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik di masa
sekarang maupun yang akan datang. Di sisi lain didasarkan atas prediksi bahwa perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang sangat
dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga sangat kecil kemungkinan untuk rugi ICMD,2000. Adapun yang termasuk ke dalam perusahaan yang
terdaftar di bei yang masuk kategori perusahaan manufaktur, adalah:
2. Perusahaan yang menjadi Objek Penelitian
Tabel 4.1 Perusahaan Objek Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode Saham 1
PT.Aqua Golden Missisippi TBK
AQUA
2 PT.Astra Graphia TBK.
ASGR
3 PT.Delta Djakarta TBK
DLTA
4 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS
5 PT.Dynaplast Tbk
DYNA
6 PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
HMSP
7 PT.Fast Food Indonesia Tbk
FAST
8 PT.Gudang Garam Tbk
GGRM
9 PT.Goodyear Indonesia Tbk
GDYR
10 PT.Intan Wujaya Internasional Tbk
INCI
11 PT.Pan Brother Tex Tbk
PBRX
12 PT.Semen Gresik Tbk
SMGR
13 PT.Unilever Indonesia Tbk
UNVR
14 PT.Selamat Sampoerna
Tbk
SMSM
15 PT.Mustika Ratu Tbk
MRAT
60
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Deskriptif Data
Pengolahan data dilakukan secara elektronik mempergunakan Microsoft Excel
dan SPSS 16.0 for Windows untuk mempercepat perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang
diteliti. Tabel deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan dalam model analisis Regresi Berganda, yaitu variabel Y
Financial Leverage
, variabel X
1
Return On Equity , X
2
DER , X
3
PER , X
4
Earning Growth Ratio
Dan X
5
Return on Asset sebagai variabel bebas. Penjelasan
lengkap masing-masing variabel adalah:
a. Return On Equity
Tabel 4.2 Return On Equity
EMITEN 2005
2006 2007 2008 2009
AQUA 22,54
17,84 18,89 20,29 17,06
ASGR 19,20
27,57 30,34 25,21 18,01
DLTA 19,47
13,87 14,53 22,53 19,80
DPNS 7,57 4,51
6,53 1,59 3,32 DYNA
10,03 1,03
4,21 2,07 20,20 HMSP
81,40 93,87
66,29 72,03 60,48 FAST
25,36 33,30
38,20 34,80 32,37 GGRM
20,67 12,19
15,62 17,12 20,95 GDYR
2,90 13,03
20,42 2,23 35,05 INCI
10,47 3,29 2,12 2,79 0,99
PBRX 13,40
12,83 20,76 41,72
25,59 SMGR
32,93 33,77
38,63 44,48 36,07 UNVR
94,98 104,06
104,80 111,23
85,98 SMSM
23,00 28,57
27,55 23,35 19,81 MRAT
6,45 8,28 4,41 5,14 4,02
61
Berdasarkan hasil perhitungan Return On Equity masing-masing perusahaan pada Tabel 4.2, Pada Tahun 2005, Return On Equity, tertinggi
dimiliki oleh PT.Unilever Indonesia Tbk sebesar 94,98 dan terendah
dipegang oleh PT. Mustika Ratu Indonesia Tbk sebesar 6,45. Pada Tahun 2006, Return On Equity, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia
Tbk sebesar
104,06
dan terendah dipegang oleh PT. Dynaplast Tbk sebesar 1,03. Pada Tahun 2007, Return On Equity, tertinggi dimiliki oleh
PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar
104,80
dan terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar
2,12
. Pada Tahun 2008, Return On Equit
, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar
111,23
dan terendah dipegang oleh PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk sebesar
1,59
. Dan pada Tahun 2009, Return On Equity, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever indonesia Tbk sebesar 85,98 dan terendah dipegang oleh
PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar 0,99.
62
b. Debt Equity Ratio
Tabel 4.3 Debt Equity Ratio
EMITEN 2005 2006 2007 2008 2009
AQUA 0,78 0,77 0,74 0,71 0,74
ASGR 0,82 0,98 0,99 1,53 1,17
DLTA 0,32 0,31 0,29 0,34 0,30
DPNS 0,28 0,20 0,29 0,38 0,30
DYNA 1,57 1,71 1,63 1,79 1,46
HMSP 1,55 1,21 0,94 1,00 0,88
FAST 0,66 0,68 0,67 0,63 0,65
GGRM 0,69 0,65 0,69 0,55 0,52
GDYR 0,68 0,62 0,94 2,45 1,63
INCI 0,12 0,13 0,15 0,10 0,09
PBRX 2,56 3,73 4,85 8,69 5,29
SMGR 0,61 0,35 0,27 0,30 0,26
UNVR 0,76 0,95 0,98 1,10 0,92
SMSM 0,59 0,71 0,61 0,53 0,57
MRAT 0,17 0,19 0,14 0,10 0,11
Berdasarkan hasil perhitungan Debt To Equity Ratio masing- masing perusahaan pada Tabel 4.3, Pada Tahun 2005, Debt to Equity
Ratio , tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 2,56 dan
terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar 0,12. Pada Tahun 2006, Debt to Equity Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan
Brother Tex Tbk sebesar 3,73 dan terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya
International Tbk sebesar 0,13. Pada Tahun 2007, Debt to Equity Ratio,
tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 4,85 dan terendah
dipegang oleh PT. Mustika Ratu Tbk sebesar 0,14. Pada Tahun 2008, Debt to Equity Ratio
, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar
8,69 dan terendah dipegang oleh PT. Mustika Ratu sebesar 0,10. Dan pada
Tahun 2009, Debt to Equity Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother
63
Tex Tbk Tbk sebesar 5,29dan terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk Indonesia Tbk sebesar 0,09.
c. Price Earning Ratio
Tabel 4.4 Price Earning Ratio
EMITEN 2005 2006 2007 2008 2009
AQUA 29,64 24,47 20,30 31,28 31,28
ASGR 7,40 11,04 4,32 6,35 7,05
DLTA 8,43 6,07 3,82 9,71 10,97
DPNS 19,48 34,78 58,73
24,63 28,97 DYNA
37,70 23,22 14,44 3,57 3,83
HMSP 12,04 15,66 9,11 9,27 12,03
FAST 11,78 12,27 11,04 12,57 13,29
GGRM 19,47 10,07 4,35 12,56 13,99
GDYR 10,65 12,57 252,45
3,12 3,12 INCI
5,70 9,58 18,58 4,64 15,27 PBRX
17,36 4,09 1,32 1,34 1,38 SMGR
16,62 19,59 9,81 13,95 14,78 UNVR
29,25 24,51 24,72 27,75 28,38 SMSM
7,18 6,56 6,59 6,87 7,73 MRAT
17,29 13,34 13,58 15,06 11,79
Berdasarkan hasil perhitungan Price Earning Ratio masing-masing perusahaan pada Tabel 4.4, Pada Tahun 2005, Price Earning Ratio,
tertinggi dimiliki oleh PT. Aqua Golden Missisipi Tbk sebesar 29,64 dan terendah dipegang oleh PT. Dynaplast Tbk sebesar -37,70. Pada Tahun
2006, Price Earning Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Dynaplast Tbk
sebesar 34,78 dan terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International
Tbk sebesar -9,58. Pada Tahun 2007, Price Earning Ratio, tertinggi
dimiliki oleh PT. Goodyear Indonesia Tbk sebesar 252,45 dan terendah
dipegang oleh PT. Dynaplast Tbk sebesar -58,73. Pada Tahun 2008, Price Earning Ratio
, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar
64
27,75 dan terendah dipegang oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 1,34. Dan pada Tahun 2009, Price Earning Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT.
Aqua Golden Missisipi Tbk sebesar 31,28 dan terendah dipegang oleh PT. Pan Btother Tex Tbk sebesar 1,38. Pertumbuhan yang tinggi high
Growth biasanya mempunyai PER yang besar, perusahaan dengan
pertumbuhan yang rendah low growth biasanya memiliki PER yang rendah. Semakin besar PER memungkinkan harga pasar dari setiap lembar
saham akan semakin baik, demikian pula sebaliknya.
d. Earning Growth Ratio
Tabel 4.5 Earning Growth Ratio
EMITEN 2005 2006 2007 2008 2009
AQUA -0,15 -0,24 0,349187
0,24918 -0,06169
ASGR 0,08965
0,540763 0,297087
-0,13305 -0,24563
DLTA 0,395287
-0,23262 0,093484
0,769559 -0,08484
DPNS 0,127361
-0,43436 -1,29304
-1,48884 1,28125
DYNA 0,441876
-1,32402 -1,11593
-0,49187 0,34
HMSP 0,021148
0,481488 0,026493
0,074839 -0,05314
FAST 0,011036
0,669296 0,487634
0,221647 0,105554
GGRM 0,688821
-0,46666 0,432387
0,302651 0,316369
GDYR -2,06821
-4,50337 0,669486
-0,98084 0,181222
INCI 0,023665
-1,39941 -1,83575
-0,11231 -0,58566
PBRX 0,044244
-0,05404 1,527879
-2,67456 -1,81451
SMGR 0,13048
0,266926 -0,86296
0,421388 -0,04569
UNVR 0,016968
0,195137 0,141205
0,22529 -0,05353
SMSM 0,031032
0,197939 0,048212
-0,00734 -0,09289
MRAT 0,081255
0,221869 -0,35308
0,068913 -0,11671
Berdasarkan hasil perhitungan Earning Growth Ratio masing- masing perusahaan pada Tabel 4.5, Pada Tahun 2005, Earning Growth
Ratio , tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk sebesar 0,688 dan
terendah dipegang oleh PT. Goodyear indonesia Tbk sebesar -2,06. Pada Tahun 2006, Earning Growth Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Fast Food
65
Tbk sebesar 0,6692 dan terendah dipegang oleh PT.Goodyear Indonesia
Tbk sebesar -4,503. Pada Tahun 2007, Earning Growth Ratio, tertinggi
dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 1,53 dan terendah dipegang
oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar -1,83. Pada Tahun 2008, Earning Growth Ratio
, tertinggi dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 0,75 dan terendah dipegang oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar
-2,67. Dan pada Tahun 2009, Earning Growth Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Dynaplast Indonesia Tbk sebesar 1,28 dan terendah dipegang
oleh PT. Pan Btother Tex Tbk sebesar -1,81.
e. Return On Asset
Tabel 4.6 Return on Asset
EMITEN 2005 2006 2007 2008 2009
AQUA 12,51
10,03 10,75
11,76 9,72
ASGR 10,54
13,95 15,26
9,98 8,31
DLTA 14,70
10,52 11,25
16,86 15,10
DPNS 5,54
3,50 4,83
1,11 2,47
DYNA 3,62
0,35 1,46
0,67 7,36
HMSP 31,21
42,22 34,09
35,93 32,00
FAST 15,31
19,85 22,90
21,40 19,59
GGRM 12,25
7,38 9,21
11,03 13,73
GDYR 1,73
8,06 10,55
0,65 13,33
INCI 9,38
2,90 1,84
2,54 0,91
PBRX 3,78
2,47 3,55
4,30 4,07
SMGR 20,25
24,77 30,07
33,85 28,32
UNVR 53,73
53,28 52,90
53,01 44,64
SMSM 12,99
15,06 15,39
14,70 12,11
MRAT 5,49
6,96 3,88
4,66 3,62
Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset masing-masing perusahaan pada Tabel 4.6, Pada Tahun 2005, Return On Asset, tertinggi
dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 53,73 dan terendah
66
dipegang oleh PT. Goodyear indonesia Tbk sebesar -1,73. Pada Tahun 2006, Return On Asset, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk
sebesar 53,28 dan terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International
Tbk sebesar -2,90. Pada Tahun 2007, Return On Asset, tertinggi dimiliki
oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 52,90 dan terendah dipegang
oleh PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk sebesar -4,83. Pada Tahun 2008, Return On Asset
, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 53,01 dan terendah dipegang oleh PT. Pan Brother Tex Tbk
sebesar -4,30. Dan pada Tahun 2009, Return On Asset, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 44,64 dan terendah dipegang
oleh PT. Inti wijaya International Tbk sebesar 0,91.
f. Financial Leverage
Tabel 4.7 Financial Leverage
EMITEN 2005 2006 2007 2008 2009
AQUA 0,433021
0,431185 0,423516
0,411032 0,422189
ASGR 0,450899
0,493956 0,497122
0,604216 0,53869
DLTA 0,243426
0,238873 0,221916
0,24963 0,227595
DPNS 0,205396
0,158217 0,217214
0,262919 0,219959
DYNA 0,567195
0,582956 0,565869
0,581295 0,53318
HMSP 0,595985
0,542907 0,485595
0,501034 0,467184
FAST 0,396134
0,404004 0,400535
0,385104 0,394973
GGRM 0,406786
0,393798 0,409104
0,355323 0,341931
GDYR 0,404357
0,381703 0,483277
0,709753 0,619548
INCI 0,104508
0,118942 0,131625
0,090404 0,081494
PBRX 0,7223
0,796559 0,828447
0,896453 0,840649
SMGR 0,375582
0,255488 0,210874
0,22911 0,205157
UNVR 0,431608
0,486248 0,49486
0,522376 0,480008
SMSM 0,193155
0,042372 0,044039
0,043303 0,03666
MRAT 0,148452
0,158969 0,120456
0,094061 0,099672
67
Berdasarkan hasil perhitungan Financial leverage masing-masing perusahaan pada Tabel 4.7, Pada Tahun 2005, Financial leverage,
tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 0,7223 dan terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar 0,1045.
Pada Tahun 2006, Financial leverage, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan
Brother Tex Tbk sebesar 0,796 dan terendah dipegang oleh PT. Selamat
Sampoerna Tbk sebesar 0,042. Pada Tahun 2007, Financial leverage,
tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 0,83 dan terendah
dipegang oleh PT. Selamat Sampoerna Tbk sebesar 0,044. Pada Tahun 2008, Financial leverage, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk
sebesar 0,828 dan terendah dipegang oleh PT. Selamat Sampoerna Tbk sebesar 0,0440. Dan pada Tahun 2009, Financial leverage, tertinggi
dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 0,84 dan terendah dipegang oleh PT. Selamat Sampoerna Tbk sebesar 0,0366.
Setelah melakukan pengolahan data maka penulis dapat menjelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat dalam model yang
digunakan dalam penelitian ini, sepeti terlihat dalam tabel :
68
Tabel 4.8 Tabel Deskripsi Data
Descriptive Statistics Mengenai Return On Equity, Debt Equity Ratio, Price Earning Ratio,
Earning Growth Ratio, Return On Asset Terhadap Financial Leverage N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Return On Equity 75
-41.72 111.23
25.7211 28.29998
Debt Equity Ratio 75
.09 8.69
.9949 1.29936
Price Earning Ratio 75
-58.73 252.45
14.7045 30.84158
Earning Growth Ratio 75
-4.50 1.53
-.1676 .88061
Return On Asset 75
-4.83 53.73
14.2996 14.12890
Financial Leverage 75
.04 .90
.3753 .20653
Valid N listwise 75
Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa variabel dependent yaitu Financial Leverage
Y dengan jumlah data sebanyak 75 memiliki nilai terkecil min sebesar 0.04 dan nilai terbesar Max sebesar 0.90 dan nilai
rata-rata 0.3753 dan trandar deviasinya 0.20653. Untuk data variabel independen Return On Equity X
1
dengan jumlah data sebanyak 75 memiliki nilai terkecil min sebesar -41.72 dan
nilai terbesar Max sebesar 111.23 dan nilai rata-rata 25.7211 dan standar deviasinya 28.29998. Variabel Debt Equity Ratio X
2
dengan jumlah data sebanyak 75 memiliki nilai minimum sebesar 0.09 dan terbesar max
sebesar 8.69 nilai rata-ratanya sebesar 0.9949 dan standar deviasinya 1.29936. Variabel Price Earning Ratio X
3
dengan jumlah data sebanyak 75 memiliki nilai minimum sebesar -58.73 dan terbesar 252.45 max
sebesar nilai rata-ratanya sebesar 14.7045 dan standar deviasinya 30.84158. Variabel Earning Growth Ratio X
4
dengan jumlah data sebanyak 75 memiliki nilai minimum sebesar -4.50 dan terbesar 1.53 max sebesar nilai
69
rata-ratanya sebesar -0.1676 dan standar deviasinya 0.88061. Variabel Return On Asset
X
5
dengan jumlah data sebanyak 75 memiliki nilai minimum sebesar -4.83 dan terbesar 53.73 max sebesar nilai rata-ratanya
sebesar 14.2996 dan standar deviasinya 14.12890.
2. Pengujian Asumsi Klasik