Pengertian Earning Growth Ratio EGR Hubungan antara financial leverage dengan return on assets ROA

F. Hubungan antara PER terhadap Leverage Hansen and Crutcley 1990 menyatakan bahwa rata-rata harga saham terpengaruh saat perusahaan mengumumkan penerbitan surat-surat berharga yang baru. Terdapat bukti yang mengidentifikasikan bahwa terjadi penurunan harga saham secara signifikan selama pengumuman dari pembelanjaan modal yang baru atau hutang yang dapat dipertukarkan. Penawaran hutang secara terbuka atau saham preferen menghasilkan reaksi harga saham yang negatif tetapi signifikan. Sementara itu, Miller and Rocks 1985 menyarankan agar pembelanjaan baru new financing sebaiknya lebih rendah dibanding laba yang diharapkan expected earning, sehingga berlawanan dengan efek pengumuman deviden. Pengeluaran modal baru akan menggambarkan kenaikan pembiayaan eksternal, yang berarti menurunkan efek perubahan deviden. Variabel pembelanjaan modal baru didefinisikan sebagai persentase perubahan nilai per lembar saham biasa dengan rasio hutang terhadap modal debtequity ratio sebagai ukuran leverage.

G. Pengertian Earning Growth Ratio EGR

Earning growth ratio EGR mencerminkan pertumbuhan laba per lembar saham setiap periode t. penggunaan data historis tingkat pertumbuhan laba per lembar saham dapat digunakan untuk memprediksi tingkat 25 pertumbuhan dimasa yang akan datang. Perhitungan earning growth ratio EGR menurut Mohammad Usman 2001 menggunakan fomula sederhana: Dimana : EGR = Tingkat Pertumbuhan Laba EPS t = Pendapatan perlembar saham pada tahun t EPS t- = Pendapatan perlembar saham pada tahun t-1 Earning Per Share EPS adalah pebandingan pendapatan bersih dengan jumlah saham yang dikeluarkan. Earning Per Share EPS menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya, semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya. Earning Per Share juga digunakan untuk mengukur pendapatan yang dapat dinikmati pemegang saham setelah dikurangi pajak. Earning Per Share EPS menurut Drs. Syamsudin 2002 adalah pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per share EPS, karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Earning Per Share EPS juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya. Semakin 26 tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya. Sehingga berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan earning growth ratio EGR adalah tingkat pertumbuhan earning per share EPS Dari waktu ke waktu diperoleh dengan cara membandingkan earning per share EPS pada periode sebelumnya.

H. Hubungan antara financial leverage dan earning growth ratio EGR

Perubahan di dalam penggunaan hutang akan menyebabkan perubahan pada laba bersih per saham EPS dan harga sahamnya. Penggunaan financial leverage dapat mempengaruhi dan meningkatkan earning growth ratio EGR, sebaliknya bagi perusahaan yang tidak mampu menanggung beban tetap lebih aman apabila menggunakan modal sendiri ini dimaksudkan agar tidak mengganggu posisi keuangan perusahaan. Dengan demikian hubungan financial leverage dengan earning growth ratio adalah positif yang berarti dengan adanya hutang membuat pemegang saham tidak perlu menambah modalnya. Peningkatan penggunaan financial leverage terus dinaikkan sampai batas tertentu akan menyebabkan laba per lembar saham EPS menurun, yang disebabkan meningkatnya beban tetap yang harus dibayar.

I. Pengertian Return On Assets ROA

Menurut M. Fakhrudddin dan M. Sopian Hadianto menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. 27 Profitabilitas atau rentabilitas menunjukkan kemampuan baik dalam menghasilkan keuntungan pada periode tertentu. Rentabilitas ekonomi yang bisa disebut juga dengan rentabilitas aktiva ROA. Return On Assets ROA adalah merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Menurut Weston dan Copeland 1992 bahwa produktivitas aktiva keseluruhan dinyatakan sebagai tingkat pengembalian atas modal aktiva rate earned on total assets , yang disebut juga tingkat pengembalian atas investasi return on investment atau tingkat poduktifitas aktiva assets productivity rate . Semakin besar nilai return on assets ROA menunjukkan bahwa bank semakin poduktif. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat atau rendahnya earning power ini adalah: 1. Profit margin yaitu perbandingan antara net operating income dengan net sales yang dinyatakan dengan persentase. 2. Turn over operating assets atau tingkat perputaran aktiva yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu, yang diperoleh dari perbandingan antara net sales dengan operating assets.

J. Hubungan antara financial leverage dengan return on assets ROA

Financial leverage adalah penggunaan modal pinjaman disamping modal sendiri dan di harapkan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan return on assets ROA adalah perbandingan antara 28 laba setelah pajak dengan total aktiva. Berarti Hubungan antara financial leverage dengan return on assets ROA adalah positif yang berarti dengan adanya hutang maka akan meningkatkan profitabilitas atau return on assets ROA.

K. Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013

0 23 84

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84