Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian

10

BAB II PROSEDUR CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA

A. Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian

1. Pengertian perceraian Pengertian perceraian diambil dari kata talak dapat dilihat pada dua segi yaitu dari segi bahasa dan istilah, menurut bahasa talak adalah melepaskan dan meningalkan. 1 sedangkan menurut istilah perceraian adalah penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinwn itu. Dan talak menurut Imam Taqiyudin adalah melepaskan ikatan atau menceraikan 2 Dalam Kompilasi Hukum Islam KHI disebutkan bahwa putusnya perkawin dapat disebabkan karena perceraian baik itu karena cerai talak maupun cerai gugat. Talak merupakan hak cerai suami terhadap isterinya apabila sudah tidak ada kecocokan diantara keduanya dan tidak mungkin lagi untuk dipersatukan, sedangkan gugatan percerain dapat dilakukan oleh isteri 1 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Bairut : Daar Al-Ihya, 1993, jilid 2, cet,ke-4. h.206. 2 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Ffiqih Munakahat dan Undang-undang Perdata , Jakarta: Prenada Media 2006, cet, ke-1, h.198. 11 terhadap suaminya dengan alasan-alasan yang telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam pasal116. 3 2. Dasar Hukum Perceraian Dalam melaksanakan mahligai rumah tangga suami isteri kemungkinan terjadi kesalah pahaman antara suami isteri, atau salah satu diantara mereka atau keduanya tidak melaksakan kewajiban sebagai mestinya. Bahkan terkadang menimbulkan kebencian kebengisan dan pertengkaran yang terus menerus terjadi antara suami isteri tersebut, melanjutkan perkawinan yang demikian akan menimbulkan percerain yang lebih besar dan meluas diantara angota-angota keluarga yang telah terbentuk. 4 Dalam menjaga hubungan keluarga dan menghindari suatu pertengkaran yang terjadi terus menurus maka agama mensyriatkan perceraian, bukan berarti Agama Islam mengajurkan perceraian, akan tetapi Islam memandang perceraian sebagai suatu yang tidak diharapkan 5 Adapun dalil-dalil yang dijadikan dasar hukum perceraian adalah: 3 Kompilasi Hukum Islam, Tim Redaksi Nuansa Aulia,Bandung: Nuansa Aulia. 2008, cet1. 4 Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, hal-145 5 Ibid hal-145 12 1. Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 229 yaitu : ß , » n = © Ü 9 È b s ? § • s D 8 8 | ¡ ø B Î s ù r á • ÷ è o ÿ Ï 3 ÷ r r 7 x ƒ Î Ž ô £ s ? 9 ` » | ¡ ô m Î Î 3 Ÿ w u r ‘ Ï t s † ö N à 6 s 9 b r r ä ‹ è { ù s ? £ J Ï B £ ` è d q ß J ç F ÷ • s ? u ä º « ø ‹ x © H w Î b r s ù s ƒ s † ž w r y J Š É ã ƒ y Š r ß ‰ ã m « ÷ b Î s ù ÷ L ä ê ø ÿ Å z ž w r u K‹ É ã ƒ y Š r ß ‰ ã n « Ÿ x s ù y y o Y ã _ y J Í k ö Ž n = t ã u K‹ Ï ù ô N y ‰ t G ø ù ¾ Ï m Î 3 y 7 ù = Ï ? ß Š r ß ‰ ã n « Ÿ x s ù y d r ß ‰ t G ÷ è s ? 4 ` t B u r £ ‰ y è t G t ƒ y Š r ß ‰ ã n « y 7 Í ´ ¯ » s 9 r é s ù ã N è d t b q ã K Î =» © à 9 ÇËËÒÈ Artinya : “Talak yang dapat dirujuki dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim [Al-Baqarah:299] 2. Al-Hadits yang dikemukakan oleh Shan’ni Yaitu “isteri Tsabit bin Qais bin Syams bernama Jamilah datang menghadap Rasulullah SAW mengadukan prihal dirinya sehubungan dengan keadaan suaminya “ya Rasullah”, tersebut Tsabit bin Qais saya tidak mengenalnya tentang budi perketinya dan agamanya, namun saya membenci kekufurannya dalam Islam, kemudian Rasulullah bersabda “Bersediahkah engkau mengembalikan kepadanya suami engkau 13 Jamilah menjawab : Ya bersabda kemudian Rasulullah memanggil Tsabit terimalah kebun itu dan ceraikan ia isterimu satu talak”. 6 Al-Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ibnu Majah dan Al- Hakim dari Ibnu Umar: : Artinya: “Dari Ibnu Umar ra : berkata bahwasanya nabi bersabda: sesuatu perbuatan yang halal yang paling dibenci allah adalah talaq perceraian”. HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Ibnu Umar. Karena hadits tersebut menujukan bahwa talak atau perceraian merupakan alternatif berakhir yang boleh ditempuh manakala bahtera kehidupan rumah tangga tidak dapat lagi dipertahankan keutuhan dan kesinambungan. Sifatnya sebagain alternatif terakhir karena Islam menujukkan sebelum terjadinya talak atau perceraian harus ditempuh dulu usaha-usaha perdamaian antara suami isteri dengan melalui hakam arbitrator dari kedua belah pihak. 7 3. Pendapat-pendapat Ulama ahli Fiqih 6 Sayyid Imam Muhammad bin Ismail Al-Kahlani dan As-Shan’an Ma’ruf Bil-Amir “Subulussalam” maktabah ad-dahlan jilid III, hal-166. 7 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1998, cet- 6., hal. 269. 14 Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Khuluk ini dengan pernyataannya, bahwasanya Khuluk, ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami. Ini dilarang, kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah. Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga, bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya. Demikian juga larangan ini hilang, kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian, karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al- Kubra Perceraian besar atau Talak Tiga 8 Syaikh Al-Bassam mengatakan, diperbolehkan Khuluk gugat cerai bagi wanita, apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya. Apabila sang suami mencintainya, maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian. 9 Perceraian yang diharamkan, Hal ini karena dua keadaan: a Dari Sisi Suami 8 Fathul Bari , 9318. Penulis: Ust Kholid Syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008. 9 Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram , 5469, Penulis: Ust Kholid syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008. 15 Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya, atau dengan sengaja tidak memberikan hak- haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan kepadanya dengan jalan gugatan cerai, maka Al-Khuluk itu batil, dan tebusannya dikembalikan kepada wanita. Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika khuluk tidak dilakukan dengan lafazh talak, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. y g • ƒ r ¯ » t ƒ z ` ƒ Ï© q ã Y t B u ä Ÿ w ‘ Ï t s † ö N ä 3 s 9 b r q è O Ì • s ? u ä | ¡ Ïi Y9 \ d ö • x . Ÿ w u r £ ` è d q è = à Ò ÷ è s ? q ç 7 y d õ ‹ t G Ï 9 Ç Ù ÷ è t 7 Î t B £ ` è d q ß J ç F ÷ • s ? u ä H w Î b r t ûü Ï ? ù t ƒ 7 p t ± Å s » x ÿ Î 7 p o Y É i • t 6 • B 4 £ ` è d r ç Ž Å ° t ã u r Å r ã • ÷ è y J ø 9 Î 4 b Î s ù £ ` è d q ß J ç F ÷ d Ì • x . Ó | ¤ y è s ù b r q è d t • õ 3 s ? \ « ø ‹ x © Ÿ y è ø g s † u r ª Ï mŠ Ï ù Z Ž ö • y z Z Ž • Ï W Ÿ 2 ÇÊÒÈ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka Karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang Telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak ”. [An-Nissa’:19] Apabila suami menceraikannya, maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut. Namun, bila isteri berzina lalu suami 16 membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Khuluk , maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atas. 10 b Dari Sisi Isteri Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut. Serta tidak ada alasan syari yang membenarkan adanya khuluk, maka ini dilarang, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Semua wanita yang minta cerai gugat cerai kepada suaminya tanpa alasan, maka haram baginya aroma surga” [HR Abu Dawud, At- Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwa’ul Ghalil, 11 Sunnah Apabila suami berlaku mufarrith meremehkan hak-hak Allah, maka sang isteri disunnahkan Khulu. Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal. Wajib Terkadang Khuluk hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan. Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat, padahal telah diingatatkan.. 10 Ust Kholid Syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008, Shahih Fiqh Sunnah, 3342 No. 2035. 11 Shahih Fqh Sunnah , 3342 No. 2035, Penulis: Ust Kholid Syamhudi. Jum’at, 01 Februari 2008. 17 Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad. Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya, namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah, maka dalam keadaan seperti itu, seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut khuluk walaupun harus menyerahkan harta. Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur. 3. Al-Hadits yang dikemukakan oleh Shan’ni Yaitu “isteri Tsabit bin Qais bin Syams bernama Jamilah datang menghadap Rasulullah SAW mengadukan prihal dirinya sehubungan dengan keadaan suaminya “ya Rasullah”, tersabut Tsabit bin Qais saya tidak mengenalnya tentang budi perketinya dan agamanya, namun saya membenci kekufurannya dalam Islam, kemudian Rasulullah bersabda “Bersediahkah engkau mengembalikan kepadanya suami engkau Jamilah menjawab : Ya bersabda kemudian Rasulullah memanggil Tsabit terimalah kebun itu dan ceraikan ia isterimu satu talak. 12 12 Sayyid Imam Muhammad bin Ismail Al-Kahlani dan As-Shan’an Ma’ruf Bil-Amir “subulussalam” maktabah ad-dahlan jilid III, hal-166. 18 Al-Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud Ibnu Majah dan Al- Hakim dari Ibnu Umar: : Artinya: “Dari ibnu umar ra : berkata bahwasanya nabi bersabda: sesuatu perbuatan yang halal yang paling dibenci allah adalah talaq perceraian”. HR. Abu daud, ibnu majah dan al-hakimi idar ibnu umar. Karena hadits tersebut menujukan bahwa talak atau perceraian merupakan alternatif berakhir yang boleh ditempuh manakala bahtera kehidupan rumah tangga tidak dapat lagi dipertahankan keutuhan dan kesinambungan. Sifatnya sebagain alternatif terakhir karena islam menujukkan sebelum terjadinya talaq atau perceraian harus ditempuh dulu usaha-usaha perdamaian antara suami isteri dengan melalui hakam arbitrator dari kedua belah pihak. 13

B. Macam-Macam Perceraian