36
d. Apabila gugatan cerai diajukan dengan alasan suami melanggar perjanjian perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 Kompilasi Hukum
Islam, maka Hakim harus membuktikan: 1 Ada tidaknya perjanjian perkawinan tersebut;
2 Apakah perjanjian perkawinan itu sah dan prinsipil serta sangat berpengaruh terhadap keutuhan rumah tangga;
3 Apakah suami benar telah melanggar perjanjian perkawinan tersebut. e. Untuk menghindari terjadinya kebohongan dan permainan dalam
perceraian, maka meskipun alasan-alasan cerai tidak disangkal oleh pihak lawan baik karena verstek ataupun karena ada pengakuan dari Tergugat,
Hakim wajib membuktikannya lebih lanjut dengan alat-alat bukti lainnya
39
.
10. Putusan
a. Pengadilan Agama setelah memeriksa gugatan cerai dan berkesimpulan bahwa:
1 Istri punya alasan yang cukup untuk bercerai; 2 Alasan-alasan cerai tersebut telah tebukti;
3 Kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan, maka Pengadilan Agama memutuskan bahwa gugatan cerai dikabulkan dengan suatu
39
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, Pustaka Pelajar 1996, h. 222
37
”putusan”. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pasal 81 1 Undang-undang Peradilan Agama.
Dalam satu gugatan perceraian apabila ternyata : 1 Penyebab perceraian itu timbul dari suami atau tidak dapat diketahui
dengan pasti maka perkawinan diputuskan dengan talak ba’in; Tetapi apabila penyebab perceraian itu timbul dari isteri maka
perkawinan diputuskan dengan khulu’ sehingga isteri diwajibkan membayar tebusan yang besarnya dipertimbangkan oleh Hakim secara
adil dan bijaksana. Dalam mempertimbangkan alasan perceraian, Hakim wajib
membuktikan apakah perkawinan benar-benar telah pecah dan tidak dapat disatukan kembali dimana suami isteri sudah tidak mungkin lagi dapat
menegakkan hukum-hukum Allah tentang hak dan kewajiban suami isteri dalam rumah tangga.
b. Terhadap putusan tersebut para pihak dapat mengajukan banding.
40
11. Biaya Perkara
Biaya perkara tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama pasal 89 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
1 Biaya perkawinan dalam bidang perkawinan dibebankan pada penggugat atau pemohon.
40
Mukti arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996, h.222.
38
2 Biaya penetapan atau perkara Pengadilan yang bukan merupakan penetapan dan putusan akhir akan diperhitungkan dalam penetapan atau
putusan akhir.
41
12. Saat Terjadinya Perceraian
a. Perceraian dianggap terjadi beserta akibat hukumnya terhitung sejak putusan Pengadilan yang mengabulkan gugatan cerai itu memperoleh
kekuatan hukum tetap pasal 81 2. b. Keterangan tentang kekuatan hukum tetap dan terjadinya perceraian
tersebut dicatat pada bagian bawah putusan cerai dan pada Register Induk Perkara yang bersangkutan.
42
13. Pemberitahuan Hukum Tetap.