Menjatuhkan talak satu bai`in shugra Tergugat terhadap Penggugat.

Panitra. Sebagai Panitera dengan di hadiri oleh Pengggugat dan kuasa Tergugat. 20

D. Landasan Yuridis Pemeriksaan Cerai Gugat Isteri Hamil

Adapun landasan yuridis dari hukum Peradilan Agama yang berhubungan dengan hukum perdata termasuk dengan Perkara No. 532Pdt.G2008PA. BGR. Yaitu: 1. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Perkawinan jo pasal 116 huruf f KHI, Dan al-Qur`an surat al- Rum ayat 21 serta pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. 2. Qaidah fiqhiyah Artinaya: Menghindari kerusakan harus di dahulukan daripada menarik kemaslahatan. 3. Pendapat Ahli Hukum Islam tesebut dalam kitab Madariyah AL Zaujain juz 1 halman 83. 21 4. Kompilasi Hukum Islam Pasal 116. 5. Pasal 5 huruf b Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu penulis menambahkan beberapa Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan cerai Gugat antara lain 20 Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532Pdt.G2008PA.BGR. 21 Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor.532Pdt.G2008PA.BGR. 1. Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 22 Peraturan pemerintah No. Tahun 1975 Tentang Pelaksaan Undang- undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Didalamnya telah mengatur beberapa ketentuan yang merupakan peraturan pelaksanaan pasal 38, 39 dan 40 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Yaitu: Pasal 38 UUP menyatakan: Perkawinan dapat putus karena ,a. Kematian , b. Perceraian dan c. Atas keputusan Pengadilan . Sebagaimana disebut didalam pasal diatas di jelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia, kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Atau dalam Kompilasi Hukum Islam disebut dengan Mitsaqan Ghaliza ikatan yang kuat.namun dalam relitanya sering kali perkawinan tersebut kandas ditengah jalan yang mengakibatkan putusnya perkawinan baik karena sebab kematian, perceraian atau karena putusan Pengadilan berdasarkan syarat-syarat yang ditetapakan oleh Undang- undang. 23 22 Mukti Arto, Peraktek Perkara Perdata pada Pengadilan agama, hal.14 23 Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: Indonesia Legal Central Publishing, 2002, h. 41.