Pembuktian Prosedur Cerai Gugat

33 Agama pasal 24 Peratutan Pemerintah No.91975 Tentang Pelaksanaan Perkawinan; b. Permohonan tersebut dapat diajukan dalam persidangan dicatat dalam Berita Acara Persidangan. Ijin untuk tidak tinggal dalam satu rumah diberikan oleh Hakim dalam persidangan dan dicatat dalam Berita Acara Persidangan; c. Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas permohonan Penggugat, Pengadilan dapat : 1. Menentukan nafkah yang ditanggung oleh suami 2. Menentukan hal-hal yang perlu untuk menjamin pemeliharaan dan pendidikan anak. 3. Menentukan hal-hal yang perlu menjamin terpeliharanya barang- barang yang menjadi hak bersama suami isteri atau barang-barang yang menjadi hak isteri pasal 78 Undang-undang Peradilan Agama, pasal 24 PP No.91975 Tentang Pelaksanaan Perkawinan. d. Gugatan tersebut diatas merupakan gugatan provisionil dan karenanya diselesaikan menurut tatacara gugatan provisionil. 37

9. Pembuktian

a. Pembuktian tentang alasan-alasan cerai gugat dilakukan sama seperti dalam perkara cerai talak, kecuali dalam hal : 37 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, Pustaka Pelajar 1996, h. 222. 34 1 Cerai dengan alasan zina 2 Pelanggaran ta’lik talak 3 Pelanggaran terhadap perjanjian perkawinan. b. Apabila gugatan cerai diajukan dengan alasan suami melakukan zina, sedangkan: 1. Penggugat hanya memiliki bukt-bukti permulaan; 2. Penggugat tidak dapat melengkapi bukti-bukti tersebu; 3. Tergugat menyanggah alasan tersebut; 4. Upaya peneguhan alat bukti tidak mungkin lagi diperoleh baik dari Penggugat maupun Tergugat, dan; 5. Hakim berpendapat bahwa gugatan itu bukan tiada pembuktian sama sekali, maka Hakim karena jabatannya dapat menyuruh Penggugat untuk bersumpah. Apabila telah dilakukan hal yang demikian itu, maka gugatan dapat dikabulkan pasal 87 dan 88 Undang-undang Peradilan Agama. Dalam hal gugatan cerai karena alasan zina tidak dimungkinkan penyelesaian dengan cara li’an seperti dalam perkara cerai talak pasal 88 ayat 2 Undang-undang Peradilan Agama. c. Alasan cerai karena suami melanggar taklik talak Salah satu alasan perceraian adalah : ”Suami melanggar taklik talak ”. Sewaktu waktu saya: 1. Meninggalkan isteri saya tersebut selama berturut-turut; 35 2. Atau saya tidak memberikan nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya; 3. Atau saya menyakiti badan isteri saya itu; 4. Atau saya tidak memperdulikan isteri saya enam bulan lamanya. Kemudian isteri saya tidak ridha dan mengajukan halnya ke Pengadilan Agama, dan pengaduannya dibenarkan serta diterima Pengadilan, dan isteri saya tersebut memberikan uang tebusan sebesar Rp. 1000 seribu rupiah sebagai iwadh Pengganti kepada saya, maka jatuhlah talak satu kepadanya. 38 Apabila gugatan cerai diajukan dengan alasan tersebut maka Hakim harus membuktikan : 1 Apakah suami sesudah akad nikah mengucapkan janji taklik talak; 2 Apakah benar suami telah melanggar janji taklik talaknya itu; 3 Apakah benar pihak isteri tidak rela atas pelanggaran itu; 4 Apakah ia isteri bersedia membayar iwadh pengganti kepada suami; 5 Apakah Hakim dapat menerima pengaduan isteri tersebut yaitu melihat bukti-bukti yang diajukannya. 38 Abdul Manan dan Fauzan, Pokok-pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama, hal. 58. 36 d. Apabila gugatan cerai diajukan dengan alasan suami melanggar perjanjian perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 Kompilasi Hukum Islam, maka Hakim harus membuktikan: 1 Ada tidaknya perjanjian perkawinan tersebut; 2 Apakah perjanjian perkawinan itu sah dan prinsipil serta sangat berpengaruh terhadap keutuhan rumah tangga; 3 Apakah suami benar telah melanggar perjanjian perkawinan tersebut. e. Untuk menghindari terjadinya kebohongan dan permainan dalam perceraian, maka meskipun alasan-alasan cerai tidak disangkal oleh pihak lawan baik karena verstek ataupun karena ada pengakuan dari Tergugat, Hakim wajib membuktikannya lebih lanjut dengan alat-alat bukti lainnya 39 .

10. Putusan