Hakikat Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru

28 pembelajaran, bukan kegiatan konseling yang khusus ditempuh oleh guru bimbingan dan konseling konselor. Dalam melakukan kegiatan bimbingan dan konseling pembinaan, guru harus berkomunikasi dengan baik, sabar, dan telaten dalam membantu menyelesaikan persoalan siswanya. Guru diharapkan untuk memberikan solusi. Melalui bantuan dan bimbingan dari guru, diharapkan permasalahan yang dialami siswa dapat diatasi. Dari berbagai uraian teori tentang persepsi dan disiplin, maka yang dimaksud dengan persepsi siswa tentang disiplin kerja guru adalah pengungkapan pengalaman siswa melalui penglihatan menilai guru yang dikaitkan dengan tugas dan kewajibannya sebagai guru. Disiplin kerja guru ini dapat diartikan suatu kondisi kerja guru yang tertib karena adanya kepatuhan atau ketaatan guru dalam melaksanakan peraturan yang ada, tanpa adanya pelanggaran yang dilakukan dan menimbulkan kerugian, baik langsung maupun tidak langsung. Maka disiplin kerja guru tersebut dapat diukur melalui disiplin kerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran, serta melaksanakan bimbingan dan konseling pembinaan.

C. Hakikat Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru

Sebagaimana telah diapaparkan di atas, bahwa persepsi merupakan pengalaman seseorang melalui penglihatan untuk mengenali objek dari apa yang dilihat dari lingkungannya. Persepsi ini akan muncul setelah adanya rangsangan stimulus dalam diri peserta didik. Persepsi akan berbentuk positif yang diwujudkan dalam bentuk rasa senang. Kedisiplinan guru dalam proses pembelajaran sangat berkaitan dengan keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Guru yang disiplin akan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan termasuk mempersiapkan dirinya sendiri sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan disiplin yang baik, guru tidak lagi merasa bingung dalam mencari hal-hal yang diperlukan saat pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, diharapkan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. 29 Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan baik apabila guru dapat mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga mampu merangsang dan memotivasi peserta didik sehingga peserta didik siap pula menghadapi proses pembelajaran agar berlangsung aktif, efektif, dan efisien. Seperti yang telah ditulis oleh Tabrani Rusyan tentang kesiapan peserta didik yaitu: Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan sebagai landasan dalam belajar. Kesiapan itu sendiri merupakan kapasitas, baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. Bila peserta didik siap untuk melakukan proses belajar, maka hasil akan diperoleh dengan baik, dan sebaliknya, jika tidak siap, maka tidak akan diperoleh hasil yang baik. 35 Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Guru yang baik adalah guru yang mampu menciptakan suasana yang nyaman dalam kelas sehingga semua siswa ingin belajar, yana disebabkan oleh ingin tahu dengan sungguh-sungguh hasil belajarnya. Guru yang mampu akan lebih cakap menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Tugas bukan hanya mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa agar menjadi manusia dewasa yang cakap dan berbudi luhur, oleh sebab itu guru harus memperhatikan siswa terutama sikap, tingkah laku, ketertiban, dan kedisiplinan. Oleh karena itu, proses pembelajaran akan berhasil jika guru memiliki kedisiplinan yang tinggi yang ditandai dengan kesiapannya dalam pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan peserta didik tidak memiliki persepsi negatif terhadap disiplin kerja gurunya. 35 Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1989, h. 84 30

D. Kerangka berpikir