25 keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Dalam pemasaran kita dapat mengenal adanya realita dan
persepsi, Kemudian Simmamora 2000, 102 berpendapat bahwa dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realita. Malah, bagi
pemasar, perlu ada keyakinan bahwa persepsi kualitas adalah realitas.
D. K
UALITAS PRODUK
1. Pengertian kualitas.
Setelah kita mengenal persepsi terhadap produk, dimana produk itu digambarkan secara realistis dan persepsi. Soal kualitas juga
demikian. Ada kualitas objektif, adapula kualias menurut persepsi konsumen perceived quality. Yang terpenting adalah persepsi
dimata konsumen. simmamora, 2000: 114. Kotler 2000 mengatakan bahwa : “Quality is the totality of feature and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs
” Artinya, kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik yang memampukan produk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan maupun tidak dinyatakan. Sekarang, apakah sebuah produk sudah memenuhi kebutuhan, jawabannya tergantung apada
penilaian subjektif konsumen. Lebih tegas lagi I. Leonard A. Morgan dalam simamora
2000:114 mengatakan:
26 “Quality must be perceive by customer. Quality works must
begin with the customers need and end with customer perception. Quality improvement are only meaningful when they are perceived by
the customer ”
Apapun hasil dari perusahaan yang berupa produk pasti memiliki nilai ukuran kualitas, walaupun orang sulit untuk
mendefinisikan kualitas secara tepat. Kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa. Nilai
subyektifitas dari seseorang menyebabkan adanya perbedaan dalam memberikan pengertian mengenai kualitas.
Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkatan dan konsistensi Kotler dan Amstrong, 2003:347. Dalam pengembangan
produk, pemasar terlebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Tingkat
kualitas tidak selalu harus tinggi, kualitas bisa saja rendah, sedang atau tinggi, sesuai dengan positioning yang diinginkan. Maka kualitas
produk harus disesuaikan dengan posisi produk dalam pasar. Dalam prakteknya, konsumen selalu mengaharapkan kualitas
yang baik dari setiap produk yang mereka beli. Bahakan terkadang ada konsumen yang rela mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan
yang sesuai dengan keinginan mereka. Produk sendiri adalah apapun yang bisa di tawarkan kepada pasar untuk di perhatikan, di peroleh,
27 digunakan dan di konsumsi yang kemudian dapat memuaskan apa
yang konsumen mau dan butuhkan Kotler, 2010: 428.