23
3. Manfaat kelompok Rerefensi
Kelompok referensi memainkan peran penting dalam pemasaran produk. Konsumen yang setiap harinya berinteraksi dengan
orang lain, baik dengan orang-orang yang ada dalam kelompoknya maupun di luar kelompok akan dapat dengan mudah dipengaruhi oleh
yang lain. Interaksi dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku, termasuk dalam perilaku pembelian dan konsumsi.
Mangkunegara, 2002 Oleh karena itu, bagi ahli pemasaran penting untuk melakukan
hal-hal sebagai berikutMangkunegara, 2002:44 a.
Mengidentifikasi pengaruh-pengaruh kelompok anutan terhadap penggunaan produk, merek yang sesuai dengan
aspirasi kelompok anutan tersebut b.
Mengukur keluasan pengaruh kelompok anutan dalam proses pengambilan keputusan membeli.
Mangkunegara 2002:
44 menambahkan,
keefektifan pengaruh perilaku konsumen dari kelompok anutan tersebut sangat
bergantung pula pada kualitas produk dan informasi yang tersedia pada konsumen.
C. P
ERSEPSI
Setiap hari seorang konsumen menerima ratusan stimulus dan ransangan yang masuk ke dalam panca indranya, namun tidak semua
stimulus ini tersimpan dalam ingatan konsumen. Hal ini terjadi karena
24 konsumen melakukan proses pengolahan informasi. Sumarwan 2010
mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan ada lima tahap pengolahan informasi, yaitu : Pemaparan exposure, Perhatian
attention, Pemahaman comprehension, Penerimaan acceptance, dan retensi Retention.
Masih dalam Sumarwan 2010, 296 Mowen 1998 menyebut tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. Persepsi
ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi pengolahan informasi. Selanjutnya dia mendefinisikan persepsi sebagai
“perception is the process through which individuals are exposed to information, attend to that information, and comprehend it” Mowen,
1998: 63. Dalam Sumarwan, 2010:296 Sumarwan menambahkan pendapat Schiffman dan Kanuk
2000 bahwa persepsi adalah “The process that which an individual selects,organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent
picture of the world ” Bagaimana seseorang konsumen melihat realita di
luar dirinya atau dunia sekelilingnya, itulah yang disebut dengan persepsi seorang konsumen.
Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk tersebut, Sehingga memahami
persepsi konsumen adalah penting bagi pada pemasar dan produsen. Menurut Durianto, et all 2004, 96 persepsi kualitas perceived
quality dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap
25 keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Dalam pemasaran kita dapat mengenal adanya realita dan
persepsi, Kemudian Simmamora 2000, 102 berpendapat bahwa dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realita. Malah, bagi
pemasar, perlu ada keyakinan bahwa persepsi kualitas adalah realitas.
D. K
UALITAS PRODUK
1. Pengertian kualitas.
Setelah kita mengenal persepsi terhadap produk, dimana produk itu digambarkan secara realistis dan persepsi. Soal kualitas juga
demikian. Ada kualitas objektif, adapula kualias menurut persepsi konsumen perceived quality. Yang terpenting adalah persepsi
dimata konsumen. simmamora, 2000: 114. Kotler 2000 mengatakan bahwa : “Quality is the totality of feature and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs
” Artinya, kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik yang memampukan produk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan maupun tidak dinyatakan. Sekarang, apakah sebuah produk sudah memenuhi kebutuhan, jawabannya tergantung apada
penilaian subjektif konsumen. Lebih tegas lagi I. Leonard A. Morgan dalam simamora
2000:114 mengatakan: