33
atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang berlaku secara reguler di pasar modal di Indonesia. Jika perusahaan
mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh banyak investor. Prestasi baik yang dicapai
perusahaan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.
F. Keterkaitan Antar Variabel
1. Earning Management dan Nilai Perusahaan.
Para manajer memiliki fleksibilitas untuk memilih beberapa alternatif dalam mencatat transaksi sekaligus memilih
opsi-opsi yang ada dalam perlakuan akuntansi. Fleksibilitas ini digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola laba.
Perilaku manajemen yang mendasari lahirnya manajemen laba adalah perilaku opportunistic manajer dan efficient contracting.
Sebagai perilaku
opportunistic, manajer
memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi dan hutang
dan political cost Scott, 2006. Perilaku oportunis ini direflesikan dengan melakukan
rekayasa keuangan dengan menerapkan income increasing atau income decraesing decretionary accrual. Sedangkan sebagai
efficient contracting yaitu meningkatkan keinformatifan laba dalam mengomunikasikan informasi privat.
34
Pada dasarnya, defenisi operasional dari earning management menurut Belkaoui 2007: 201 adalah:
“Perilaku yang dilakukan manajer perusahaan untuk meningkatkan atau menurunkan laba dalam proses pelaporan
keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri”.
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa
yang akan datang dibanding pemilik sehingga menimbulkan kesenjangan informasi. Dengan adanya asimetri informasi,
menyebabkan prinsipal tidak dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya, sehingga manajer dapat memanfaatkan fleksibilitas
yang diberikan standar akuntansi untuk melakukan manajemen laba.
Menurut Haris 2004 dalam Ujiyantho dan Bambang 2007: 8 manajemen laba yang dilakukan manajer pada laporan
keuangan akan mempengaruhi nilai saham yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Dari penelitian – penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah:
Ha.1 : terdapat pengaruh earning management terhadap nilai perusahaan.
35
2. Mekanisme Corporate Governance dan nilai perusahaan Corporate governance merupakan seperangkat sistem
yang mengatur
dan mengendalikan
perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah value added bagi para pemangku kepentingan. Menurut Nasution dan Setiawan 2007, Corporate
Governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervis atau monitoring kinerja
manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan.
Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transaparan bagi semua
pengguna laporan keuangan. Bank Dunia mendefinisikan corporate governance sebagai aturan dan standar organisasi di
bidang ekonomi yang mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur, dan manajer serta perincian dan penjabaran tugas dan
wewenang serta pertanggungjawabannya kepada investor
pemegang saham dan kreditur. Penerap
corporate governance
dipercaya dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Kusumawati dan Riyanto 2005: 3 mengemukakan bahwa corporate governance yang efektif
dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan pemegang saham. Tjager, et al 2003 dalam
Lastanti 2004: 25 menyatakan bahwa secara teoritis praktek
36
corporate governance dapat meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko
yang merugikan akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri dan umumnya corporate governance
dapat meningkatkan kepercayaan investor. Konflik kepentingan tersebut dapat diminimalkan dengan
suatu mekanisme yang mampu mensejajarkan kepentingan pemegang saham selaku pemilik dengan kepentingan manajemen
Lastanti, 2004: 25. Gray dan Radebaugh 2009 menggambarkan sebuah
mekanisme corporate governance yang dibagi ke dalam dua struktur. Mekanisme merupakan suatu aturan main, prosedur dan
hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol terhadap keputuan
tersebut. Pertama adalah struktur mekanisme pengendalian internal perusahaan. Pihak- pihak yang terlibat dalam mekanisme
internal ini adalah agent dan principal yang terdiri komposisi board of directors dan executive manajer di dalam perusahaan.
Yang kedua adalah struktur mekanisme pengendalian eksternal. Struktur
mekanisme pengendalian
external terdiri
dari stakeholder yang berkepentingan dan berhubungan dengan
perusahaan antara lain Pasar Modal, Pasar Uang, Auditor, Paralegal dan regulator. Struktur mekanisme pengendalian
37
eksternal merupakan mekanisme pengendalian yang dibentuk pihak dari luar perusahaan.
Penelitian ini menggunakan empat mekanisme corporate governance yaitu dewan komisaris, kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan ukuran KAP. a. Jumlah dewan komisaris
Mas’ud dan Hamonangan 2006 yang menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Rizal Tirta 2009 membuktikan bahwa good
corporate governance yang diukur dengan proporsi dewan komisaris , mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas laba dan nilai perusahaan. Dari
penelitian-penelitian sebelumnya,
maka hipotesis yang diajukan adalah:
Ha.2 : terdapat pengaruh jumlah dewan komisaris terhadap nilai perusahaan.
b. Kepemilikan institusional Boediono 2005: 37 mengungkapkan bahwa
kepemilikan institusional memberi pengaruh signifikan terhadap kualitas laba, yang berarti bahwa semakin tinggi
kepemilikan institusional maka laba yang dihasilkan
38
semakin berkualitas dan akan meningkatkan nilai perusahaan tesebut.
Drs. Hanung Triatmoko dan Andri Rachamawati 2007: 11 menyatakan bahwa kepemilikan institusional
mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba dan nilai perusahaan.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya,
maka hipotesis yang diajukan adalah:
Ha.3 : terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.
c. Kepemilikan manajerial Siallagan
dan Machfoedz
2006: 19
mengungkapkan bahwa
semakin besar
kepemilikan manajerial maka nilai perusahaan semakin rendah.
Viola Herawaty 2008: 8 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusahaan
Dari penelitian-penelitian
sebelumnya, maka
hipotesis yang diajukan adalah: Ha.4 : terdapat pengaruh kepemilikan manjerial terhadap
nilai perusahaan.
39
d. Ukuran KAP Herawaty 2008: 9 menyatakan bahwa klasifikasi
akuntan publik yang diukur dengan KAP Big 4 dan Non big 4 berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Viola Herawaty 2008: 9 juga menyatakan kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan. kualitas audit akan meningkatkan nilai perusahaan.
Dari penelitian-penelitian
sebelumnya, maka
hipotesis yang diajukan adalah: Ha.5 : terdapat pengaruh earning management terhadap
nilai perusahaan. 3. Ukuran perusahaan dan nilai perusahaaan.
Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian
ini diukur dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki perusahaan ini
menggambarkan hak kewajiban serta permodalan perusahaan. Darmawati 2004: 14 menyatakan bahwa perusahaan
besar pada dasarnya memiliki kekuatan finansial yang lebih besar dalam menunjang kinerja, tetapi disisi lain, perusahaan
dihadapkan pada masalah keagenan yang lebih besar. Hesti
40
2010 dan Uyun 2010 dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dengan aset besar biasanya akan mendapatkan
perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan
keuangannya. Perusahaan diharapkan akan selalu berusaha menjaga stabilitas kinerja keuangan mereka. Pelaporan kondisi
keuangan yang baik ini tentu tidak serta merta dapat dilakukan tanpa melalui kinerja yang baik dari semua lini perusahaan.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah:
Ha.6 : terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
41
G. Penelitian Terdahulu