24
memfasilitasi monitoring yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya secara efisien.
Berkaitan dengan
masalah keagenan,
Corporate Governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori
keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan
menerima return atas dana yang mereka investasikan. Corporate Governance berkaitan bagaimana investor yakin bahwa manajer
akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri atau menggelapkan atau menginvestasikan ke
dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana atau kapital yang telah ditanamkan oleh investor,
dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengontrol para manajer.
4. Mekanisme Corporate Governance
Penelitian ini menggunakan empat aspek corporate governance yaitu dewan komisaris, kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional dan jumlah komite audit.
a. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada dean direksi perusahaan.
Dewan komisaris tidak memiliki otoritas langsung terhadap perusahaan. Fungsi utama dari dewan komisaris adalah
25
mengawasi kelengkapan dan kualitas informasi laporan atas kinerja dewan direksi. Posisi dewan komisaris sangat penting
dalam menjembatani kepentingan principal dalam sebuah perusahaan.
Hardikasari 2011 menyebutkan bahwa penelitian mengenai ukuran dewan komisaris terhadap kinerja
perusahaan memiliki
hasil yang
beragam. Dalam
penelitiannya tersebut, disebutkan argumen dari Yermack 1996, Sundgren dan Wells 1998, dan Jensen 1993, yang
menyatakan bahwa semakin banyak personil yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada makin buruk kinerja
yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut dikarenakan dengan semakin banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini
akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya, diantaranya kesulitan dalam komunikasi dan koordinasi antar
anggota dewan komisaris. Dengan semakin banyaknya anggota dewan komisaris, pengawasan terhadap dewan
direksi jauh lebih baik, masukan atau opsi yang akan didapat direksi akan jauh lebih banyak.
Dalam membangun
sebuah model
Corporate Governance, perusahaan harus memiliki dewan komisaris
yang kredibel serta memiliki independensi.
26
Agar pelaksanaan tugas dewan komisaris dapat berjalan secara efektif ada beberapa faktor yang harus
dicermati Aziz, 2012: 68 yaitu : 1. Komposisi
jumlah dewan
komisaris harus
memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.
2. Anggota dewan komisaris harus profesional, yaitu berintegritas dan memiliki kemampuan sehingga dapat
menjalankan fungsinya
dengan baik
termasuk memastikan bahwa direksi telah memperlihatkan
kepentingan semua pemangku kepentingan. 3. Fungsi pengawasan dan pemberian nasehat dewan
komisaris mencakup tindakan pencegahan, perbaikan, sampai pemberhentian sementara.
4. Dewan komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawas
atas pengolahan perusahaan oleh direksi. Proporsi dewan komisaris harus sedemikian rupa
sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat, serta dapat bertindak secara
independen.
27
b. Kepemilikan Institusional