1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para
pemegang saham Brigham, 1996 dalam Wahidahwati, 2002:1. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku perusahaan
dari ekuitasnya. Nilai buku merupakan nilai dari kekayaan, hutang, dan ekuitas perusahaan berdasarkan pencatatan historis. Sedangkan
nilai pasar merupakan presepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur, dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan dan
biasanya tercermin pada nilai pasar saham perusahaan. Selain itu, nilai pasar bisa menjadi ukuran nilai perusahaan A.W.Djabid, 2009 dalam
rohman, 2011: 1. Menurut Fama 1978 dalam Wahyudi dan Pawestri 2006: 6
nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya, Jika harga saham perusahaan tinggi maka dapat disimpulkan bahwa nilai
perusahaan tersebut juga baik. Suatu perusahaan dikatakan memiliki nilai yang baik jika kinerja perusahaannya juga baik. Salah satu cara
untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kinerja perusahaan ialah dengan menerapkan praktik corporate governance Safrina, 2008: 3.
Menurut Safrina 2008: 3 Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
2
diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan demikian penerapan corporate
governance dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Di Indonesia, isu corporate governanace mengemuka setelah
Indonesia mengalami masa krisis yang berkepanjangan sejak tahun 1998. Banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di
Indonesia disebabkan oleh lemahnya penerapan corporate governance dalam perusahaan. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor
mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance. Ciri utama dari lemahnya corporate
governance adalah adanya tindakan mementingkan diri sendiri di pihak manajer perusahaan dengan mengesampingkan kepentingan
investor. Hal ini akan membuat investor kehilangan kepercayaannya terhadap pengembalian investasi yang telah mereka investasikan pada
perusahaan Aziz, 2012: 58. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak pricipal
menyewa pihak lain agent untuk melaksanakan suatu jasa, dan dalam melakukan hal itu mendelegasikan wewenang untuk membuat
keputusan kepada agen tersebut Anthony, Robert N dan Vijay Govidarajan, 2005: 269. Dengan kewenangan yang dimilikinya ini,
mungkin saja agen tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik karena adanya perbedaan kepentingan conflict of interest.
Adanya conflict of interest antara agen dengan pemilik mengakibatkan
3
agen dapat bertindak yang hanya menguntungkan dirirnya sendiri dengan mengabaikan kepentingan pemilik. Selain itu, agen dianggap
memiliki informasi yang lebih mengenai perusahaan dibandingkan pemilik, sehingga memungkinkan agen untuk memanipulasi informasi
yang dapat menguntungkan agen M. Arief dan Bambang, 2007: 5. Manipulasi yang dilakukan manajemen perusahaan membuat
investor kehilangan kepercayaan atas investasinya, sehingga menyebabkan investor melakukan penarikan dana yang telah di
investasikan sebelumnya, hal ini disebut sebagai masalah keagenan. Herawaty 2008: 16 menjelaskan, bahwa salah satu bentuk
penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen sebagai agen yaitu dalam proses penyusunan laporan keuangan manajemen dapat
mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan dalam laporan keuangan atau yang sering disebut dengan earning management .
Menurut Aziz 2012: 30 earning management adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk
mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi mengenai keuntungan ekonomis yang sesungguhnya tidak dialami
perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bahkan bisa merugikan perusahaan.
Menurut Scott 2000: 328 manajemen laba jika dilihat secara prinsip memang tidak menyalahi prinsip akuntansi yang berterima
umum, namun manajemen laba dinilai dapat menurunkan kepercayaan
4
masyarakat terhadap perusahaan. Dengan semakin menurunnya kepercayaan masyarakat, maka hal ini dapat menurunkan nilai
perusahaan karena banyak investor yang akan menarik kembali investasi yang telah mereka tanamkan. Praktek manajemen laba
dinilai merugikan karena dapat menurunkan nilai laporan keuangan dan memberikan informasi yang tidak relevan bagi investor.
Praktek corporate governance merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa manjemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan
stakeholders. Pedoman pelaksanaan corporate governance yang mengutamakan transparansi dan akuntabilitas menunjukkan adanya
perlindungan tersebut, yang tidak hanya ditujukan kepada pemegang saham tetapi juga meliputi seluruh pihak yang tidak hanya terlibat
dalam perusahaan tersebut termasuk masyarakat Veronica dan Bachtiar 2004: 7. Mekanisme corporate governance akan
mengarahkan manajemen untuk memberikan nilai positif terhadap kinerja perusahaan itu sendiri Rachmawati dan Triatmoko, 2007: 9.
Berbicara mengenai kinerja perusahaan yang dihitung dengan rasio keuangan, tidak akan dapat dipisahkan dari ukuran perusahaan
yang dicerminkan dengan total aset yang dimiliki. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan, memungkinkan kinerja keuangan yang
terjadi dalam operasional suatu perusahaan semakin besar pula Darmawati, 2004: 36. Keuntungan, kerugian dan biaya yang dapat
ditekan mungkin saja berbeda dengan perusahaan dengan aset yang
5
lebih kecil. Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan keuangan.
Ukuran perusahaan diukur dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki perusahaan
ini menggambarkan hak kewajiban serta permodalan perusahaan. Darmawati 2004: 37 menyatakan bahwa perusahaan besar pada
dasarnya memiliki kekuatan finansial yang lebih besar dalam menunjang kinerja, tetapi disisi lain perusahaan dihadapkan pada
masalah keagenan yang lebih besar. Perusahaan dengan aset besar biasanya akan mendapatkan
perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan perusahaan
lebih berhati-hati
dalam melakukan
pelaporan keuangannya. Hesti 2010: 89 dan Uyun 2010: 92 dalam
penelitiannya menemukan
bukti bahwa
ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut, sehingga penelitian ini mengambil
judul : Analisis Pengaruh Earning Management, Mekanisme Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadp Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011
6
B. Rumusan Masalah