42
Tabel 6 Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 20092010
Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L
P VII
102 126
228 VIII
112 117
229 IX
109 110
219
Jumlah 323
353 676
5. Kegiatan Belajar Mengajar
Sekolah SMP Negeri 279 jakarta memiliki waktu yaitu hari senin sampai dengan hari jum’at dari pukul 06. 30 sampai dengan pukul 12. 00 WIB. Waktu
istirahat pada pukul 09.00 sampai dengan 09.30 WIB. Pada hari sabtu diisi dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan dalam melasanakan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang menunjang. Sarana dan prasarana dapat memudahkan dalam proses pencapain tujuan yang direncanakan. Sarana yang dimiliki oleh SMP
Negeri 279 Jakarta dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7 Keadaan Sarana dan Prasarana
No .
Sarana Jumlah
kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah
1 Baik
2 Ruang Guru
1 Baik
3 Ruang Kantor
1 Baik
4 Ruang Belajar
10 Baik
43
5 Ruang BP Bk
1 Baik
6 Ruang UKS
1 Baik
7 Ruang Koperasi
1 Baik
8 Ruang Perpustakaan
1 Baik
9 Laboratorium IPA
1 Baik
10 Laboratorium Bahasa
1 Baik
11 Laboratorium Komputer
1 Baik
12 Ruang Ibadah
1 Baik
13 Ruang Pramuka
1 Baik
14 Ruang Osis
1 Baik
15 Ruang Kantin
5 Baik
16 Ruang WC Guru
2 Baik
17 Ruang WC Siswa
2 Baik
18 Lapangan Olahraga
1 Baik
7. Pelaksanaan Supervisi
Salah satu tugas dari kepala sekolah adalah sebagai seorang supervisor. Adapun supervisi ini dilakukan dalam rangka meningkatan mutu pendidikan di
lembaag yang dipimpin. Berdasarkan hasil wawancara bahwa dalam melaksanakan
tugasnya supervisor
dalam hal
ini kepala
sekolah melaksanakannya secara priodik yaitu dilaksankan setiap enam bulan sekali atau
pertengahan semesteran. Mengentai teknik supervisi yang dilakukan, supervisor menggunakan
teknik supervisi langsung maupun tidak langsung yaitu yang berupa kunjugan kelas, work shops dan pelatihan-pelatihan. Sasaran dari program supervisi ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan guru, meningkatkan motivasi guru dalam melaksankana tugasnya dan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan guru.
Adapun langkah-langkah yang digunakan oleh supervisor dalam melakukna supervisi yakni pertama, kepala sekolah menadakan percakapan awal
pre conference dengan guru mengenai masalah-masalah yang akan disupervisi. Kedua observasi, supervisor melakukan supervisi terhadap guru di kelas dan
44
mencatat hal-hal yang akan dijadikan bahan pembicaraan dengan guru. Ketiga analisa, hasil dari observasi supervisor melakukan analisa atau interperstasi.
Keempat percakapan akhir, data yang dianalisa dari hasil observasi kemudian dibahas bersama-sama dengan guru secara pribadi untuk mengadakan bimbingan
kearah perbaikan dalam prose belajar mengajar.
B. Deskripsi data
Berdasarkan peneltian yang telah penulis lakukan, diperoleh data mengenai pelaksanaan supervisi pendidikan terhadap peningkatan kinerja guru,
yang dalam hal ini diperoleh wawancara dengan kepala sekolah sedangkan questioner diberikan kepada 30 orang guru namun terdapat 5 questioner yang
tidak diserahkan kembali karena alasan yang tidak jelas oleh karena itu total data terkumpul hanya sebanyak 25 buah
Questioner penelitian ini terdiri dari 20 item yang terbagi dalam dua aspek antara lain, 10 item untuk pelaksanaan supervisi pendidikan dan 10 item mengenai
peningkatan kinerja guru
C. Analisis dan Interprestasi Data
1. Analisis data
Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, supervisi yang dilakukan kepala sekolah merupakan salah satu pemacu keberhasilan program kerja untuk
meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini adanya kerja sama antara kepala sekolah, guru bidang studi dan wali kelas dalam menyusun program kerja,
sehingga tujuan yang hendak dicapai sinkron dengan apa yang direncanakan. Untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara pelaksanaan supervisi
pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dapat dilihat dari hasil questioner dibawah ini :