9
Sebagaimana yang sudah tercantum Tujuan umum supervisi adalah memberikan batuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf sekolah yang
lain agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.
11
Dengan demikian secara tidak langsung supervisi membantu guru melaksanakan tugasnya
di sekolah. Dari beberapa pengertian dan tujuan di atas, maka penulis dapat menarik
suatu kesimpulan bahwa supervisi pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, untuk melakukan pembinaan
kearah perbaikan kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya, disamping itu juga tujuan supervisi pendidikan ialah memberikan layanan dan
bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru
2. Prinsip Supervisi Pendidikan
Berikut ini adalah prisip-prinsip supervisi yang dikemukakan oleh Piet Sahertian;
a. Prinsip Ilmiah scientific Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1 Kegitan Supervisi dilaksanakan berdsarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanan proses belajar mengajar.
2 Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya
3 Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencaana dan kontinu.
b. Prinsip Demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan kamanusian
yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjungjung
tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.
c. Prinsip Kerja Sama Mengembangkan usaha bersama atau menurut isltilah supervisi ’sharirng
of idea, shariring of experience’, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka tumbuh bersama.
11
Suharsimi Arikonto, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: Pt Rineka Cipta 2004 h. 40
10
d. Prinsip Konstuktif dan Kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
12
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa supervisi dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip-prinsip kerja sama antara guru dan kepala sekolah. Agar
tercapai kearah itu kepala sekolah harus bersikap demokratis yaitu menjungjung tinggi harga diri dan martabat guru. Dalam mememcahkan suatu masalah
keberadaan supervisor, harus mampu menciptakan suasana musyawarah. Meminta pendapat orang lain. Sehingga dapat menstimulus dan memberi spport guru untuk
termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitasnya sebagai seorang guru. Menurut Oteng Sutisna, prinsip-prinsip supervisi moderen yaitu :
a. Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan. Ia adalah jasa yang besifat kooperatif dan mengikutsertakan; karenanya para guru,
hendaknya dilibatkan dalam pengembangan program supervisi. b. Semua guru memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi
c. Supervisi hendaknya di sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil sekolah
d. Supervisi hendaknya membatu menjelaskan tujuan-tujuan dan saran-saran pendidikan, dan hendaknya menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-
tujuan dan saran-saran itu. e. Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari
semua anggota staf sekolah, dan hendaknya membantu dalam pengembangan hubungan sekolah dan masyarakat yang baik
f. Tanggung jawab bagi pengembangan program kegiatan supervisi berada pada kepala sekolah bagi sekolahnya dan para penilikpengawas bagi
sekolah yang berada di wilayahnya. Ini berarti kepala sekolah menjadi penjabat supervisi pertama bagi sekolahnya.
g. Harus ada dana yang mamadai bagi program kegitan supervisi dalam anggaran tahunan, serta, personil personil, matereial, dan perlengkapan
yang mencukupi kebutuhan. h. Efektifitas program supervisi hendaknya dinilai secara pribadi oleh para
peserta. Tidak ada perbaikan bisa terjadi jika tidak bisa ditentukan apa yang dicapai.
i. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktek penemuan penelitian yang mutakhir.
j. Supevisi kian bertambah diangkat dari situasi tertentu dari pada dipaksakan dari atas.
13
12
Piet A. Sahertian, konsep dasar dan teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka pemgembangan sumber daya manusia, Jakarta: Pt Rineka cipta, 2008, h. 20
13
Oetng Sutisna , Administrasi Pendidikan: Dasar Toeritsi untuk praktek Professional, Bandung Angkasa, 1993, h. 265-266
11
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan berdasarkan prisip integral, bahwa supervisi di lakukan dengan mengikut sertakan guru dalam upaya
melakukan perbaikan di sekolah, dengan melihat semua aspek yang berkaitan dengan proses pengajaran.
Sedangkan menurut Hendiyat Soetopo dan Westy Soemanto dalam bukunya ”Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan” mengemukakan prinsip-
prinsip supervisi positif terdiri dari: a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.
b. kepala sekolah sebagai supervisor harus menghargai kepribadian guru. c. Supervisi harus kreatif dan konstruktif.
d. Supervisor harus menyadari bahwa setiap guru pasti mempunyai kelebihan
dan kukurangan. e. Supervisi harus scienfic dan efektif.
f. Dalam menghadapi masalah hendaknya supervisor bersikap “Scientivic”. g. Supervisi dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru.
h. Kepala sekolah yang merangkap sebagai supervisor bagaikan bapak atau
saudara bagi mereka yang senantiasa berusaha membantu mereka dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
i. Supervisi harus berdasarkan kenyataan. j. Supervisi yang dilaksanakana kepala sekolah hendaklah didasarakan atas
keadaan yang sebenarnya yang dapat di lihat, disaksikan dan diketahui oleh kepala sekolah itu sendiri dari dekat.
k. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan self evulation.
l. Supaya menjadi mantap, baik bagi kepala sekolah maupun bagi guru-guru, maka hendaknya kepala sekolah dapat mengembangkan dirinya terlebih
dahulu.
14
Dari beberpa pengertian pirinsip-prinsip supervisi yang dikemukakan diatas, dapatlah memberikan suatu gambaran serta pemahaman yang jelas bahwa
supervisi harus mengedepankan prinsip-prinsip positif, yakni supervisi dilaksanakan dengan memperhatikan kemampuan guru yang di supervisi. Karena
keberadaan guru sebagai manusia membutuhkan hubungan sosial yang membangun tanpa harus mengedepankan kekuasaan atau otoritas dalam proses
mencapai suatu tujuan.
14
Hendiyat Soetopo dan Westy Soemanto , Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Askara,1988, h.42.
12
3. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan