4. Jenis Investasi
Investasi sendiri dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu investasi pada real asset dan investasi pada financial asset Achisien, 2003 dalam Puji
Fitriana 2009. Investasi pada real asse dapat dilakukan dengan membeli peralatan, pendirian pabrik, perbaikan mesin produksi, dll. Sedangkan investasi
pada financial asset instrument kauangan dapat dilakukan pada pasar uang berupa sertifikat deposito, commercial paper, dll maupun pasar modal berupa
saham, obligasi, dll. B.
Teori Portofolio
Menurut R. Agus Sartono dalam manajemen keuangan 2002:259 portofolio adalah sekumpulan investasi, baik pada aktiva rill maupun pada aktiva
keuangan. Teori portofolio menekankan pada usaha untuk mencari kombinasi investasi optimal yang memberikan tingkat pengembalian atau rate of return
maksimal pada suatu tingkat risiko tertentu. Teori portofolio yang akan dibahas pada bagian ini lebih berfokus pada investasi pada financial asset seperti saham.
Tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu portofolio merupakan rata – rata tertimbang dari tingkat pengembalian berbagai aktiva keuangan di dalam
portofolio tersebut. Sedangkan risiko portofolio ditunjukan oleh besar kecilnya penyimpangan tingkat pengembalian yang diharapkan. Semakian besar simpangan
tingkat pengembalian yang diharapkan berarti semakin besar tingkat risikonya.
C. Return Saham Dan Return Market Serta Pengukurannya
Menurut Ahmad Rodoni dan Othman Yong 2002:11, Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase kekayaan pemegang saham untuk
16
sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah sama dengan deviden tunai yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam
nilai saham yang berlaku pada jangka waktu tersebut. Tingkat pengembalian saham return merupakan suatu pendapatan saham atau tingkat keuntungan yang
berasal dari perubahan harga saham dan diperoleh dari deviden yang dihasilkan ditambah selisih antara harga saham pada periode tertentu dan harga saham pada
periode berikutnya Maulidah dan Irwan Gunawan dalam Widayanti 2007:24. Menurut Sunariyah dalam Hamidah 2005:8 tingkat pengembalian
investasi saham ditentukan berdasarkan ratio perubahan harga saham individual. Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkaian informasi historis
mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada periode tertentu, yang dapat berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek.
Menurut Siebert dalam Widayanti 2007:25, total return adalah keseluruhan uang yang diterima oleh investor dalam saham, merupakan kombinasi antara deviden
dan capital gain. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi saham. Return saham dapat berupa imbalan realisasi yang sudah terjadi expected
return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
Imbalan realisasi realized return merupakan imbalan yang telah terjadi. Imbalan realisasi dihitung berdasarkan data historis. Imbalan realisasi
penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Imbalan ini juga berguna sebagai dasar penentuan expected return dan risiko di
masa datang. Imbalan yang diharapkan expected return adalah imbalan yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan
17
imbalan realisasi yang sifatnya sudah terjadi, imbalan harapan sifatnya belum terjadi Jogiyanto, 2003:109. Komponen return saham meliputi :
1. Capital gain loss, merupakan keuntungan kerugian bagi investor yang
diperoleh dari kelebihan harga jual harga beli di atas harga beli harga jual yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2. Dividend yield, merupakan pendapatan atas aliran kas yang diterima investor
secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan.
Dari kedua komponen return tersebut, selanjutnya dapat dihitung return
total dan rate of return sebagai berikut : Return
Total = Capital Gain loss + devidend yield Rate of Return
= Cash Payment Received + Price Change Over The period Purchase Price of The Security
Dalam melakukan penelitian biasanya return saham yang digunakan adalah return saham yang berasal dari capital gain dan dividend yield, karena
dividen mempunyai sifat yang tetap sehingga relevan jika dimasukkan ke dalam
penelitian. Keputusan investor memilih suatu saham sebagai objek investasinya membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham yang beredar di bursa, baik
secara individual, kelompok, dan gabungan. Mengingat transaksi investasi saham terjadi pada setiap saham dengan variasi permasalahan yang sangat rumit dan
berbeda-beda, pergerakan harga saham memerlukan identifikasi dan penyajian informasi yang bersifat spesifik Reilly dalam Muhammad Madyan 2004 :4.
18
Return saham dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut: Rit = Pi,t – Pi, t-1
Pi,t-1 Dimana :
Ri,t = Return saham ke-i pada periode t Pi,t = Harga saham ke-i pada periode t
Pi,t-1 = Harga saham ke-i pada periode t Agar keputusan investasi yang diambil para investor tidak keliru,
mereka perlu juga memperhatikan tren atau pergerakan tingkat return pasar. Investor selalu mencari investasi pada saham yang returnnya lebih besar daripada
return pasar. Return pasar pada umumnya dipengaruhi oleh hargaharga saham
perusahaan gabungan dan tingkat suku bunga nominal. Return pasar adalah jumlah yang disyaratkan dan digunakan sebagai solusi dari beberapa investasi dan
masalah-masalah keuangan perusahaan R. Agus Sartono 2002:84. Return
pasar dihitung dengan formula: Return
Pasar Rm = IHSG t – IHSG t-1 IHSG t-1
Dimana : Rm = Return pasar
IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode sebelumnya t-1
Selain itu, investor juga perlu memperhatikan return asset yang bebas risiko agar return yang sudah diperoleh sudah melebihi return minimum yang
disyaratkan. Secara teoritis, imbalan asset bebas risiko adalah imbalan minimum
19
yang diharapkan investor untuk investasinya sehingga investor tidak akan menerima risiko tambahan.
D. Risiko