tingkatan: 0-20 dikategorikan self efficacy rendah, 21-40 dikategorikan sedang dan 41-60 dikategorikan sebagai self efficacy tinggi. Skala yang digunakan
adalah interval.
3. Hipotesa
Berdasakan kerangka penelitian terdapat dua hipotesa : 3.1
Hipotesa alternatif terdapat hubungan antara perilaku nyeri dengan self efficacy.
3.2 Hipotesa null yaitu tidak terdapat hubungan antara perilaku nyeri dengan
self efficacy.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang mengidentifikasi hubungan self efficacy dengan perilaku nyeri pada
pasien dengan nyeri kronis.
2. Populasi dan Sampel
2.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pasien nyeri kronis yang sedang
menjalani rawat inap di RINDU A dan RINDU B RSUP Haji Adam Malik Medan.
2.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam peenelitian ini adalah pasien dengan nyeri kronis yang menjalani rawat inap. Besar sampel ditentukan dengan power analysis, dengan
derajat ketetapan α= level of significant 0.05 dan kekuatan sebesar 0.80 dan effect size 0.50. Besarnya effect size ditentukan dengan berdasarkan dua
penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ali Asghari dan Michael K. Nicholas 2000 untuk menguji hubungan self efficacy dengan
perilaku nyeri pada pasien nyeri kronis didapat r sebesar -0.78 p ≤0.001. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Chong 1999, untuk menguji hubungan nyeri kronik dengan self efficacy didapat r sebesar -0.22 p
≤0.0076. Maka besar effect size merupakan rata-rata dari r kedua penelitian tersebut yaitu sebesar 0.5
Universitas Sumatera Utara
sehingga didapatkan besar sampel 32 orang. Tetapi karena keterbatasan waktu, peneliti hanya mendapatkan 26 orang sampel yang sesuai dengan kriteria.
Penarikan jumlah sampel dilakukan dengan cara tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu
menetapkan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Adapun yang menjadi kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah: pasien nyeri kronis selama
lebih dari 3 bulan, mengalami nyeri ringan sampai sedang, priawanita berusia 18-60 tahun, memiliki kesadaran penuh, dapat menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik, dan bersedia menjadi responden penelitian.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian