Lokasi dan Waktu Penelitian Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

sehingga didapatkan besar sampel 32 orang. Tetapi karena keterbatasan waktu, peneliti hanya mendapatkan 26 orang sampel yang sesuai dengan kriteria. Penarikan jumlah sampel dilakukan dengan cara tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu menetapkan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Adapun yang menjadi kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah: pasien nyeri kronis selama lebih dari 3 bulan, mengalami nyeri ringan sampai sedang, priawanita berusia 18-60 tahun, memiliki kesadaran penuh, dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, dan bersedia menjadi responden penelitian.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang RINDU A dan Rindu B RSUP H. Adam Malik Medan, mengingat rumah sakit pendidikan yang memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Februari sampai Mei 2010.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan pada peneliti setelah mendapatkan persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dari RSUP H. Adam Malik Medan. Sebelum menyerahkan lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu harus menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang Universitas Sumatera Utara diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya akan diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan lembar observasi yang didasarkan pada tinjauan pustaka. Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu data demografi dan data untuk mengidentifikasi self efficacy. Sementara untuk mengobservasi perilaku nyeri menggunakan lembar observasi. 5.1.Data Demografi Terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, suku bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan diagnosa penyakit. Data demografi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden, deskripsi frekuensi, dan presentasi demografi responden. 5.2 Lembar Observasi Perilaku Nyeri Lembar observasi perilaku nyeri dengan menggunakan The Pain Behavior Observation Protocol PBOP. PBOP ini terdiri dari lima item meliputi terjaga, menahan rasa sakit, menggosok bagian yang nyeri, meringis, dan mendesah. Perilaku nyeri diobservasi secara langsung pada saat pasien menunjukkan delapan task yang disesuaikan dari protokol Keefe dan Block pada tahun 1982, terdiri dari duduk selama satu menit dan kemudian diulangi selama dua menit, berdiri selama satu menit dan kemudian diulangi selama dua menit, berbaring sebanyak dua kali masing-masing selama satu menit, berjalan Universitas Sumatera Utara sebanyak dua kali masing-masing selama satu menit Keefe Block, 1982; Keefe Smith, 2002 dalam Harahap 2007. Tingkat perilaku nyeri menggunakan skala Likert dengan nilai 0= tidak ada, 1= kadang-kadang, dan 2= selalu. Jumlah skor merupakan penjumlahan dari lima item tersebut. Skor tertinggi mengindikasikan ekspresi perilaku nyeri yang tertinggi. Untuk menginterpretasikan skor PBOP, jumlah skor perilaku nyeri dibagi menjadi tiga tingkatan meliputi rendah 0-3, sedang 4-7, dan tinggi 8-10. Skor pada masing-masing item PBOP juga dibagi menjadi tiga tingkatan : rendah 0-0,67, sedang 0,77-1,24, dan tinggi 1,34-2,00. 5.3 Data Mengidentifikasi Self efficacy Untuk mengidentifikasikasi self efficacy, peneliti menggunakan menggunakan skala differensial semantik Pain Self efficacy Questionnaire PSEQ yang didesain oleh Nicholas pada 1989. Kuesioner ini pernyataan akan diberi skor 0 sampai 6. Skor 0 mengindikasikan bahwa klien sangat tidak yakin sampai skor 6 mengindikasikan bahwa klien sangat yakin. Skor tertinggi dalam instrumen ini adalah 60 sedangkan skor terendah nol. Rentang Berdasarkan rumus statistika p = Banyak kelas Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah Sudjana, 1992 sebesar 60 dibagi ke dalam tiga kelas yaitu self efficacy yang rendah, self efficacy sedang dan self efficacy yang tinggi, maka diperoleh panjang kelas sebesar 20 . Universitas Sumatera Utara Dengan p 20, dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka self efficacy dikategorikan atas interval sebagai berikut: 0-20 = self efficacy rendah 21-40 = self efficacy sedang 41-60 = self efficacy tinggi

6. Uji Validitas dan Reliabilitas