Kerangka Konseptual Defenisi Operasional

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat merekomendasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel. Kerangka konsep membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori Nursalam, 2003. Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan self efficacy dengan perilaku nyeri pada pasien dengan nyeri kronis di RSUP H. Adam Malik Medan. Perilaku nyeri merupakan segala sesuatu yang dilakukan dan setiap perubahan kebiasaan seseorang yang dapat diobservasi. Perilaku nyeri ini meliputi terjaga, manahan rasa sakit, menggosok bagian yang nyeri, meringis, dan mendesah. Adanya self efficacy diharapkan dapat mempengaruhi perilaku nyeri. Self efficacy merupakan rasa kepercayaan seseorang bahwa dapat menunjukkan perilku yang normal dalam situasi yang spesifik. Hubungan self efficacy dengan perilaku nyeri merupakan hubungan berbanding terbalik. Pasien dengan self efficacy yang tinggi biasanya ditandai dengan rendahnya tingkat stress dan kecemasan sehingga dapat menurunkan perilaku nyeri. Sedangkan pasien dengan self efficacy yang rendah dapat mengakibatkan perilaku nyeri yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pemaparan konsep diatas, maka peneliti membuat kerangka penelitian ini seperti skema di bawah ini : Skema 1. Kerangka Penelitian Hubungan Self efficacy dengan Perilaku Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 2.1 Perilaku Nyeri Perilaku nyeri adalah reaksi yang timbul pada saat klien nyeri kronis yang mengalami nyeri selama lebih dari 3 bulan dan mengalami nyeri ringan sampai sedang yang dapat diobservasi yaitu terjaga, menahan nyeri, menggosok bagian yang nyeri, meringis dan mendesah dengan menggunakan Pain Behavior Observation Protocol PBOP yang dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu rendah 0-3, sedang 4-7, dan tinggi 8-10. Skala yang digunakan adalah skala interval. 2.1 Self efficacy Self efficacy adalah rasa kepercayaan diri klien bahwa ia dapat menunjukkan perilaku yang normal walaupun ia mengalami nyeri, mencakup cara berfikir, gaya hidup, tujuan hidup,dan kemampuan melakukan sesuatu diukur dengan menggunakan Pain Self efficacy Questionnaire PSEQ dengan Perilaku Nyeri Self efficacy Universitas Sumatera Utara tingkatan: 0-20 dikategorikan self efficacy rendah, 21-40 dikategorikan sedang dan 41-60 dikategorikan sebagai self efficacy tinggi. Skala yang digunakan adalah interval.

3. Hipotesa