Menghitung Kesalahan yang Terjadi pada Metode Peramalan Memilih Metode Peramalan Terbaik Verifikasi Metode Peramalan

3.3.1.8. Pemulusan Eksponensial Ganda : Metode Dua Parameter dari

Holt. Metode Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada deret yang asli. Ramalan dari pemulusan eksponensial Holt didapat dengan menggunakan dua konstanta pemulusan dengan nilai antara 0 dan 1 dan tiga persamaan : X t

3.3.2. Menghitung Kesalahan yang Terjadi pada Metode Peramalan

12 Besar kesalahan suatu peramalan dapat dihitung dengan beberapa cara, antara lain adalah : 1. Mean square error MSE n F X MSE n t t t ∑ = − = 1 2 Dimana X t = data aktual periode t F t = nilai ramalan periode t n = banyaknya periode 12 Rosnani Ginting. Sistem Produksi. Yokyakarta: Graha Ilmu. 2007. Hal. 58 Universitas Sumatera Utara 2. Standard error of estimate SEE f n F X SEE n t t t − − = ∑ =1 2 Dimana f = derajat kebebasan atau jumlah parameter peramalan 3. Percentage error PE t 100 ×     − = t t t t X F X PE Dimana nilai dari Pe t bisa positif maupun negatif. 4. Mean absolute percentage error MAPE n PE MAPE n t t ∑ = = 1

3.3.3. Memilih Metode Peramalan Terbaik

Setelah didapatkan error dari masing-masing metode peramalan, maka akan dilakukan pengujian terhadap dua metode yang memiliki tingkat kesalahan terkecil. Hal ini bertujuan untuk memilih satu metode yang akan diterapkan untuk periode yang telah ditentukan. Pengujian ini dilakukan dengan uji statistik distribusi f dengan prosedur debagai berikut : 1. Ho : metode X lebih baik dari pada metode Y 2. Hi : metode X tida lebih baik dari pada metode Y 3. Tentukan taraf nyata α Universitas Sumatera Utara 4. Hitung statistik uji dengan rumus : 2 2 Y X S S f = 5. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan harga f dalam tabel 6. Ambil kesimpulan Jika f hitung f tabel , Ho diterima Jika f hitung f tabel , Ho ditolak

3.3.4. Verifikasi Metode Peramalan

Proses verifikasi dimaksudkan untuk melihat apakah metode yang diperoleh cukup representatif atau tidak. Proses ini dilakukan dengan menggunkan peta Moving Range.Peta Moving Range dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Peta Moving Range Harga MR diperoleh dari persamaan : Universitas Sumatera Utara 1 1 2 − = ∑ − = n MR R M n t t Dimana : 1 1 − − = − − − = − t t F t R t t e e Y Y Y Y MR t t Walaupun semua titik berada dalam batas kontrol, belum tentu metode yang diperoleh telah representatif. Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan sebagai berikut : 1. Aturan satu titik, bila ada titik sebaran Y-Y F berada diluar LCL dan UCL. 2. Aturan tiga titik, bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. 3. Aturan lima titik, bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B 4. Aturan delapan titik, bila ada delapan buah titik secara berturutan berada pada salah satu sisi pada daerah C.

3.4. Penentuan Kebutuhan Luas Gudang

13 Metode penentuan jenis ruangan, hampir sama satu sama lain. Terutama terdiri atas penjelasan beberapa barang yang disimpan dan mengembangkan karateristik fisiknya menjadi meter persegi atau meter kubik yang dibutuhkan untuk penyimpanan. Untuk masalah ini akan digunakan sebuah formulir. Terkadang perhitungan ini dilakukan oleh komputer, dengan menggunakan 13 Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ketiga. Bandung : Penerbit ITB, 1990. Hal 278-280. Universitas Sumatera Utara