distribusi bertingkat ganda adalah untuk mengurangi biaya angkutan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang banyak dan berada di berbagi tempat. Tidak
mungkin misalnya satu pusat distribusi saja yang melayani jutaan pelanggan yang berada di seluruh dunia. Biasanya dalam sistem distribusi semacam ini biaya
angkutan merupakan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, dalam merencanakan dan menentukan sistem distribusi,
beberapa pertanyaan krusial perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan matang, antara lain:
1. Dimana pusat distribusi akan didirikan.
2. Produk apa yang perlu disimpan di setiap pusat distribusi tersebut.
3. Bagaimana prosedur penggantian persediaan di setiap pusat distribusi.
Dalam penjelasan di atas disebutkan bahwa sistem ini terutama layak dipergunakan untuk pengelolaan distribusi barang jadi, namun tidak selalu
demikian. Sistem ini juga berlaku dan dapat digunakan untuk barang MRO Material, Maintenance, Repair and Operation, apabila ada jaringan
pergudangan dan distribusi bertingkat.
3.1.2. Logika Dasar Distribution Requirement Planning DRP
2
Logika dasar DRP, yang pada hakikatnya sama dengan logika dasar MRP Material Requirement Planning, cukup sederhana, yakni sebagai berikut.
Sebagai dasar, perhitungan dimulai dari pusat distribusi tingkat lokal, karena pada tingkat inilah ada kontak langsung dengan pelanggan sesungguhnya, sehingga
2
Ibid. hal. 250
Universitas Sumatera Utara
perkiraan kebutuhan pada tingkat ini dapat dianggap perhitungan yang paling tepat.
1. Pertama-tama dihitung perkiraan kebutuhan produk di tingkat PDL untuk setiap kurun waktu tertentu yang akan datang, yaitu kebutuhan bruto.
2. Dari perkiraan di tingkat PDL, dihitung kebutuhan netto berdasarkan rentang atau jadwal waktu yang akan datang.
3. Kebutuhan netto adalah kebutuhan bruto dikurangi dengan persediaan yang ada dan pesanan yang sudah dilakukan, ditambah dengan persediaan pengaman
apabila ada. 4. Hanya nilai kebutuhan netto positif yang dicatat dan dihitung.
5. Dari sini dapat dihitung dari seberapa yang kurang pada setiap rentang atau jadwal waktu tertentu, dan kekurangan ini haruslah merupakan kedatangan
pesanan yang direncanakan. Perlu diingat dan dicatat juga pada jumlah minimum pemesanan atau ukuran lot yang ditentukan oleh pemasok barang.
6. Dari sini, dengan mengingat waktu pemesanan, dapat dihitung mundur kapan dan berapa pesanan yang perlu dilakukan.
7. Jumlah dan waktru pesanan yang dilakukan PDL merupakan jumlah dan waktu kebutuhan bruto dari pusat distribusi satu tingkat diatasnya.
3.1.3. Persediaan
3
Persediaan adalah bagian yang sangat penting dalam satu bisnis. Alasannya adalah persediaan cenderung menyembunyikan persoalan. Dengan
3
Ibid. hal.13-15
Universitas Sumatera Utara
memecahkan masalah persediaan membuat permasalahan menjadi sederhana, namun demikian permasalahan yang sering muncul adalah persediaan sangat
mahal dikelola. Akibatnya kebijakan operasi yang bijaksana sangat diperlukan dalam mengelola persediaan dapat ditekan sekecil mungkin.
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persedian. Apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam
persediaan, hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost. Demikian pula apabila perusahan tidak
mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya dari terjadinya kekurangan bahan stockout cost.
Persediaan inventory ditunjukkan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. Permintaan ini meliputi, persediaan bahan mentah, barang dalam
proses, barang jadi atau barang produk akhir, bahan–bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi keluaran produk
perusahaan. Jenis persediaan ini sering disebut dengan istilah persediaan keluaran produk product output
Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang
harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya
sumber dana yang tepat, dalam kualitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk
Universitas Sumatera Utara
meminimumkan biaya total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan dilakukan secara optimal.
Pembahasan kali ini akan meliputi model-model manajemen persediaan dan memuat berbagai keputusan investasi persediaan.
3.1.4. Jenis-jenis Persediaan Fisik